Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Edukasi Gizi Interaktif sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Penyakit Kronis pada Lansia di Posyandu Mawar IV Desa Purwosari Wisesa, Sindhu; Sari, Octavia Permata; Candrawati, Susiana; Wicaksono, Madya Ardi; Ihtiaringtyas, Suci; Soraya, Aristi Intan
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2025): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2025.2.2.14367

Abstract

Hampir seluruh populasi lansia memiliki setidaknya satu penyakit kronis. Penyakit kronis dan komplikasinya menyebabkan penurunan produktivitas dan kualitas hidup, serta meningkatkan beban ekonomi. Asupan gizi seimbang terbukti mencegah komplikasi penyakit kronis. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran asupan gizi seimbang pada lansia melalui edukasi interaktif menggunakan model makanan. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2024 di Desa Purwosari yang dihadiri oleh 40 lansia dan kader Posyandu. Hasil pretest dan posttest menunjukkan peningkatan pengetahuan secara signifikan pada lansia yang mengikuti kegiatan PkM. Edukasi gizi berperan krusial dalam mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat terkait asupan makanan. Penggunaan model makanan membantu peserta memahami porsi yang tepat, serta meningkatkan minat dan retensi informasi, sehingga diharapkan melalui program ini, lansia di Desa Purwosari dapat memperbaiki pola makan dan mencegah komplikasi penyakit kronis.
ISOLAT PROTEIN WHEY MENINGKATKAN SATIETY DAN MENGURANGI ASUPAN KALORI MELALUI INDUKSI SINYAL ANOREKSIGENIK Wisesa, Sindhu; Soraya, Aristi Intan; Wahyudin, Wahyudin
Mandala Of Health Vol 17 No 1 (2024): Mandala of Health
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mandala.2024.17.1.11838

Abstract

Restriksi kalori merupakan strategi yang efektif dalam menurunkan berat badan, tetapi sulit diimplementasikan pada individu overweight atau obesitas dengan masalah overeating. Kurangnya asupan kalori dan penurunan lemak tubuh meningkatkan sinyal lapar (hunger) pada hipotalamus, sehingga dapat memicu konsumsi makan yang berlebih. Asupan protein menunjukkan peningkatan satiety lebih baik daripada karbohidrat atau lemak, sehingga diet tinggi protein dapat menurunkan total asupan kalori. Isolat protein whey merupakan olahan susu dengan jumlah protein yang tinggi dengan harga yang relatif murah, berpotensi digunakan dalam manajemen penurunan berat badan karena dapat meningkatkan satiety. Review ini bertujuan untuk menelaah efektivitas dan mekanisme protein whey dalam meningkatkan satiety pada orang dewasa. Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA) digunakan dalam review. Kata kunci “whey”, “protein”, “isolate”, “satiety”, dan “adult” digunakan untuk mencari artikel pada database Pubmed dan ScienceDirect. Sebanyak tujuh studi hasil uji klinik ditemukan setelah skrining. Isolat protein whey meningkatkan satiety, menurunkan rasa lapar, dan mengurangi jumlah asupan makan lebih baik daripada karbohidrat atau placebo, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Kadar serum adiponectin dan plasma glucagon-like peptide-1 (GLP-1) meningkat setelah konsumsi isolat protein whey. Tidak terdapat perbedaan satiety antara asupan isolat protein whey dengan asupan isolat protein kedelai, kacang polong, kentang, beras, β-lactoglobulin, α-lactalbumin, atau campuran asam amino. Isolat protein whey meningkatkan satiety dan menurunkan rasa lapar pada orang dewasa melalui peningkatan sinyal adiponectin dan GLP-1, sehingga menurunkan total asupan kalori dan berpotensi digunakan dalam manajemen penurunan berat badan.
Spinal Teknik Paramedian pada Pasien Tetanus dengan Trismus Berat dan Ankylosing Spondylitis: Sebuah Case Report Kurniawan, Prima Artya; Soraya, Aristi Intan
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i12.62539

Abstract

Manajemen anestesi pada pasien tetanus menghadirkan tantangan jalan napas sulit (difficult airway) akibat trismus berat, menjadikan anestesi umum (GA) berisiko tinggi. Anestesi regional (RA) adalah alternatif, namun bisa menjadi sangat sulit jika pasien memiliki komorbiditas Ankylosing Spondylitis (AS) dengan gambaran bamboo spine yang menutup akses neuraksial. Laporan ini menyajikan manajemen anestesi pada kasus langka dengan tantangan ganda tersebut. Seorang pria 67 tahun dengan Tetanus Generalisata Grade 1 (trismus 1 cm) dan temuan insidental bamboo spine akibat Ankylosing Spondilytis dijadwalkan untuk amputasi transtibial. Karena risiko GA yang tinggi dan prediksi kesulitan akses median, anestesi spinal dilakukan menggunakan teknik paramedian berbasis landmark (non-USG) pada level L3-L4. Tusukan berhasil pada percobaan pertama, menggunakan Bupivacaine 0.5% heavy 12.5 mg dan Morfin 100 mcg. Blok sensorik T10 tercapai dengan hemodinamik yang sangat stabil selama 75 menit operasi. Analgesia pasca operasi dikelola secara multimodal. Anestesi spinal dengan teknik paramedian adalah strategi yang aman, efektif, dan dapat diandalkan untuk mengatasi tantangan ganda trismus berat dan bamboo spine. Penguasaan teknik ini sangat fundamental, terutama ketika fasilitas (seperti USG) terbatas.