p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Ralindra, Deris Faisa
Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perencanaan Perbaikan Pondasi pada Bendungan Bagong untuk Mengatasi Gejala Sufosi (Piping) dan Sembulan (Boiling) Nurlaila, Nafik; Kuntjoro, Kuntjoro; Ralindra, Deris Faisa
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.143941

Abstract

Bendungan tipe urugan sangat riskan terhadap keruntuhan akibat dari tekanan hidrostatik, tekanan air yang diterima maupun dari geometrik bendungan itu sendiri. Bendungan harus direncanakan dengan material pembentuk bendungan yang baik dan berdiri di atas pondasi yang stabil. Persyaratan pondasi agar bendungan stabil salah satunya adalah stabil terhadap erosi akibat rembesan. Rembesan pada bendungan dan pondasi merupakan faktor penting dalam sta-bilitas bendungan. Rembesan merupakan aliran yang secara terus menerus mengalir dari hulu menuju hilir. Aliran air ini merupakan aliran dari air waduk melalui material yang lulus air (permeable), baik melalui tubuh bendungan maupun pon-dasi. Rembesan yang dapat menimbulkan gejala sufosi (piping) dan sembulan (boiling) yang sangat membahayakan keamanan bendungan. Oleh sebab itu, pola aliran dan debit rembesan yang keluar melalui tubuh bendungan dan pondasi sangat pen-ting dan perlu diperhatikan. Dalam studi ini akan dianalisis rembesan pada kondisi tanpa perbaikan pondasi untuk kemudian diren-canakan beberapa alternatif perbaikan pondasi menggunakan program SEEP/W. Analisis yang dilakukan untuk STA +575, STA +425 dan STA +225 pada kondisi Muka Air Normal dan Muka Air Banjir. Penyusunan hasil analisis dilakukan dalam 2 tahap, tahap pertama analisis dilakukan pada kondisi tanpa perbaikan pondasi dan tahap kedua analisis dilakukan ter-hadap beberapa alternatif perbaikan pondasi yaitu grouting, cut off wall, dan upstream blanket. Faktor keamanan terhadap gejala piping dan boiling untuk masing-masing STA pada kondisi Muka Air Banjir adalah 3.1; 3.2; dan 2.4. Untuk perbaikan pondasi alternatif 1 yaitu grou-ting adalah 8.7; 71.0; dan 30.3. Untuk perbaikan pondasi alter-natif 2 yaitu cut off wall adalah 9.4; 19.6; 50.4. Sedangkan untuk perbaikan pondasi alternatif 3 yaitu upstream blanket adalah 16.5; 38.7; dan 30.
Tinjauan Desain Alternatif Dimensi Tubuh Bendungan Tipe Urugan (Main DAM) pada Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek Jawa Timur Prasetio, Faiz Adifa; Kuntjoro, Kuntjoro; Ralindra, Deris Faisa
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.143965

Abstract

Pembangunan bendungan adalah jenis konstruksi yang memerlukan ketelitian teknis dan ekonomis. Selain memberikan manfaat penting bagi manusia, pembangunan bendungan juga dapat menyebabkan bencana jika tidak direncanakan dengan matang. Penelitian ini mengambil topik tentang "Tinjauan Desain Alternatif Dimensi Tubuh Bendungan Tipe Urugan (Main DAM) Pada Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek Jawa Timur" Tujuannya adalah untuk menentukan dimensi optimum dan volume timbunan yang dibutuhkan untuk tubuh bendungan dengan memodifikasi kemiringan lereng hulu dan hilir. Dalam penelitian ini menggunakan empat desain alternatif dimensi tubuh bendungan dengan mempertimbangkan volume timbunan serta stabilitas rembesan dan longsoran sesuai dengan syarat minimum pada SNI 8064-2016. Ditinjau dari kondisi Muka Air Normal, Muka Air Banjir, Muka Air Rendah, dan Waduk Kosong dengan menambahkan beban gempa pada tiap kondisinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua desain alternatif bendungan memenuhi kebutuhan material timbunan dengan ketersediaan material yang ada di lapangan. Analisis stabilitas terhadap rembesan dan longsoran pada desain eksisting dan alternatif juga menunjukkan hasil yang memenuhi persyaratan keamanan. Desain alternatif 2 terbukti sebagai pilihan yang paling efektif dengan tingkat safety factor yang memenuhi persyaratan stabilitas rembesan dengan batasan debit rembesan < 1% dari debit rata-rata sungai atau memiliki nilai dibawah 0,0664 m3/s. Pada stabilitas longsoran, desain ini memiliki nilai safety factor sesuai dengan syarat minimum yang telah ditetapkan pada SNI 8064-2016. Serta penggunaan bahan yang lebih efisien dibandingkan dengan desain eksisting dan alternatif lainnya.