Tingginya stres akademik serta menurunnya performa akademis siswa sekolah dasar menunjukkan perlunya elaborasi lebih lanjut terhadap faktor-faktor pembentuk keberhasilan akademik, khususnya aspek non-kognitif yang selama ini kurang mendapatkan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh spiritual quotient (SQ), emotional quotient (EQ), dan self-compassion (SC) terhadap academic performance (AP) siswa sekolah dasar. Hipotesis yang diuji adalah adanya pengaruh signifikan ketiga variabel prediktor terhadap AP. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain non-eksperimental dengan partisipan berjumlah 51 siswa kelas 6 dari dua sekolah dasar di Indonesia yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner adaptasi dari instrumen terstandar: SISRI-24 untuk SQ (α = 0.921), BEIS-10 untuk EQ (α = 0.922), dan SCS-SF untuk SC (α = 0.86). AP diukur menggunakan ACS (α = 0.74). Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa ketiga variabel prediktor secara simultan signifikan (F = 6.580; p < 0.001) memengaruhi AP, ketiganya menjelaskan 25.1% variansi AP (Adjusted R² = 0.251). Secara parsial, hanya SQ yang berpengaruh signifikan terhadap AP (B = 0.551; p = 0.003), sedangkan EQ dan SC tidak signifikan (p > 0.05). Implikasi teoretis menunjukkan bahwa SQ merupakan prediktor kuat kinerja akademik siswa sekolah dasar. Temuan ini merekomendasikan penguatan pendidikan berbasis spiritual sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam pengembangan akademik siswa.