Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mengembangkan Nilai-Nilai Multikultural dalam Pembelajaran Aktif di Sekolah Dasar Pamungkas, Apit; Ningsih, Tutuk
Pedagogik Journal of Islamic Elementary School VOL 8 NO 1 APRIL 2025
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pijies.v8i1.6396

Abstract

Keberagaman budaya adalah masalah umum di sekolah dasar dan dapat menyulitkan proses belajar. Menanamkan nilai-nilai antarbudaya adalah masalah bagi SD Negeri 3 Kaliori karena keberagaman siswa di sekolah tersebut. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki cara-cara di mana SD Negeri 3 Kaliori dapat secara aktif mempromosikan pengembangan nilai-nilai antarbudaya pada siswanya. Observasi, wawancara, dan dokumentasi adalah landasan metodologi penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan sampel yang dipilih secara purposif dari siswa dan pengajar di SD Negeri 3 Kaliori sebagai populasi. Temuan menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang keragaman, toleransi, dan sifat-sifat terpuji lainnya dapat ditingkatkan dengan penggabungan pendidikan multikultural ke dalam pembelajaran aktif. Teknologi digital dan pembelajaran berbasis proyek juga membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman.
Mengembangkan Nilai-Nilai Multikultural dalam Pembelajaran Aktif di Sekolah Dasar Pamungkas, Apit; Ningsih, Tutuk
Pedagogik Journal of Islamic Elementary School Vol. 8 No. 1 (2025): January - April
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pijies.v8i1.6396

Abstract

Keberagaman budaya adalah masalah umum di sekolah dasar dan dapat menyulitkan proses belajar. Menanamkan nilai-nilai antarbudaya adalah masalah bagi SD Negeri 3 Kaliori karena keberagaman siswa di sekolah tersebut. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki cara-cara di mana SD Negeri 3 Kaliori dapat secara aktif mempromosikan pengembangan nilai-nilai antarbudaya pada siswanya. Observasi, wawancara, dan dokumentasi adalah landasan metodologi penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan sampel yang dipilih secara purposif dari siswa dan pengajar di SD Negeri 3 Kaliori sebagai populasi. Temuan menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang keragaman, toleransi, dan sifat-sifat terpuji lainnya dapat ditingkatkan dengan penggabungan pendidikan multikultural ke dalam pembelajaran aktif. Teknologi digital dan pembelajaran berbasis proyek juga membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman.
Relevansi Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam Pembentukan Karakter Siswa Indonesia Abad Ke-21 Pamungkas, Apit; Wachid Bambang Suharto, Abdul
Jurnal Nusantara Raya Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Lembaga Kajian Nusantara Raya (LK Nura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jnr.v4i2.15556

Abstract

Latar belakang kajian ini berangkat dari krisis moralitas siswa serta kesenjangan antara tujuan pendidikan karakter dalam kebijakan nasional dan praktik pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan menganalisis relevansi filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam pembentukan karakter siswa Indonesia pada abad ke-21. Penelitian menggunakan metode tinjauan pustaka dengan pendekatan kualitatif melalui analisis konten terhadap karya KHD, kebijakan nasional, dan literatur ilmiah tahun 2014–2024. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga nilai inti KHD keteladanan, pemberdayaan, dan pendampingan yang teroperasionalisasi dalam Trilogi Kepemimpinan, Tri Pusat Pendidikan, Tri Sakti Jiwa, dan konsep merdeka belajar. Temuan menunjukkan bahwa nilai-nilai tersebut memiliki kompatibilitas tinggi dengan kompetensi abad ke-21, khususnya 4C (critical thinking, creativity, collaboration, communication), serta selaras dengan kerangka OECD Learning Compass 2030 dan teori pendidikan karakter global seperti Lickona dan UNESCO. Meskipun demikian, implementasinya masih menghadapi hambatan berupa kapasitas guru, orientasi akademik kurikulum, dan lemahnya asesmen karakter. Kajian ini menghasilkan model konseptual integratif yang dapat menjadi dasar pengembangan kurikulum dan strategi pedagogis berbasis nilai lokal. Implikasi penelitian menegaskan pentingnya transformasi pedagogis, penguatan ekosistem pendidikan, dan penyediaan instrumen asesmen autentik untuk mewujudkan pendidikan karakter yang komprehensif dan berkelanjutan.