Padi merupakan komoditas strategis yang menjadi sumber pangan utama masyarakat Indonesia, termasuk di Provinsi Banten. Produksi padi umumnya dikaitkan dengan luas panen, karena semakin luas lahan yang dipanen diharapkan semakin tinggi produksi yang dihasilkan. Namun, hubungan keduanya tidak selalu linear, mengingat adanya faktor lain yang memengaruhi produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara luas panen padi dan produksi padi di Provinsi Banten selama sepuluh tahun terakhir, serta mengestimasi produktivitas berdasarkan hasil analisis regresi linear. Data sekunder diperoleh dari publikasi resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten. Hasil analisis menunjukkan bahwa persamaan regresi yang diperoleh adalah Y = -82.671x + 2.000.000 dengan koefisien determinasi (R² = 0,5225). Persamaan tersebut mengindikasikan adanya hubungan negatif, di mana peningkatan luas panen justru diikuti penurunan produksi padi sebesar 82.671 ton. Nilai R² menunjukkan bahwa 52,25% variasi produksi padi dapat dijelaskan oleh luas panen, sementara 47,75% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti iklim, varietas, teknologi, dan manajemen budidaya. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa peningkatan produksi tidak cukup hanya mengandalkan perluasan lahan, tetapi juga perlu strategi intensifikasi melalui penerapan teknologi modern, penggunaan varietas unggul, perbaikan kualitas tanah, serta manajemen pascapanen. Dengan demikian, penelitian ini memberikan rekomendasi penting bagi upaya peningkatan produktivitas padi untuk mendukung ketahanan pangan di Provinsi Banten.