Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Ekonomi Peternakan Ayam Broiler pada Perusahaan Kemitraan di Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah Setianto, Novie Andri; Ismoyowati, Ismoyowati; Armelia, Vony
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 1 (2022): JITRO, January
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.31 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v9i1.20604

Abstract

ABSTRAKSalah satu indikator keberhasilan usaha peternakan ayam broiler yaitu perolehan keuntungan dan keberlanjutan usaha. Untuk mengetahui perolehan keuntungan dan keberlanjutan usaha ternak, diperlukan suatu perhitungan analisis ekonomi usaha peternakan ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur produktivitas ekonomi peternak grade 1 yang menggunakan full closed house dan grade 2 yang masih menggunakan semi closed house. Penelitian dilakukan dengan metode sensus terhadap 80 peternak ayam broiler yang tergabung dalam perusahaan kemitraan inti-plasma di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Analisis ekonomi terdiri dari perhitungan total biaya, pendapatan, penerimaan, R/C Rasio, rentabilitas, BEP harga dan BEP produk serta payback period selama satu tahun pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan produktivitas ekonomi peternak grade 1 dan peternak grade 2 di perusahaan kemitraan di Kabupaten Kebumen. Peternak grade 1 menghasilkan produktivitas ekonomi yang lebih baik di bandingkan peternak grade 2. Rataan total biaya yang dikeluarkan peternak grade 1 yaitu Rp32.528,00 per ekor ternak, penerimaan Rp36.055,00 per ekor ternak, pendapatan Rp3.896,00 per ekor ternak, R/C rasio 1,12, rentabilitas 45,45%, BEP harga Rp16.305/Kg dan BEP ekor 22.968. Rataan total biaya yang dikeluarkan peternak grade 2 yaitu Rp32.154,00 per ekor ternak, penerimaan Rp34.775,00 per ekor ternak, pendapatan Rp2.933,00 per ekor ternak, R/C rasio 1,08, rentabilitas 35,35%, BEP harga Rp16.495/Kg dan BEP ekor 12.148.Kata Kunci:  Titik Impas, pendapatan, penerimaan, rasio R/C Economic Analysis of Broiler Farming under Company-Farmer Integration Partnership in Kabupaten Kebumen, Central Java Province ABSTRAKOne indicator of the performance of a broiler farming business is the level of profits and business sustainability. Economic analysis is needed to assess the profitability of the broiler farming.  This research aimed to compare the economic performance of grade 1 and grade 2 broiler farming under company-farmer partnership. Grading is determined based on the housing quality.  Grade 1 use full closed house whereas grade 2 use semi closed house. The study was conducted using the census method on 80 broiler farmers of a company-farmer partnership in Kabupaten Kebumen, Central Java. The economic analysis was conducted on total costs, revenues, total income, R/C ratios, profitability, price Break Even Point (BEP) and product BEP and payback period based on one year recording.  Research showed that grade 1 farmer have a better economic performance as compared to grade 2 farmer.  Average total cost of Grade 1 farmer was Rp32.528,00 per bird, revenue of Rp36.055,00 per bird, and average income of Rp3.896,00 per bird, R/C ratio of 1,12, rentability of 45,45%, price BEP of Rp16.305/Kg and product BEP of 22.968 birds. Additionally, the average total cost of grade 2 farmers were Rp32.154,00 per bird, revenue of Rp34.775,00 per bird, income of Rp2.933,00 per bird, R/C ratio of 1,08, rentability of 35,35%,; price BEP of Rp16.495/Kg and product BEP of 12.148 birds.Keywords: Break Even Point, Revenue, Income, R/C ratio
Pelatihan Pembuatan Silase Kelompok Tani di Cireban Jaya Desa Kaduengang Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang Kania Asri Liany; Pangesti, Raiza Tri; Wijaya, Gagah Hendra; Armelia, Vony; Syafiyullah, Radian; Magfira; Meindrawan, Bayu; Muztahidin, Nur Iman; Nurrofingah, Ulfa; Mardiyanti, Een; Nafisah, Ainun
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 3 (2025): September : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v4i3.2922

Abstract

The availability of forage as the primary feed for ruminant livestock often fluctuates due to seasonal changes, particularly in smallholder farming systems. This situation is notably evident in the Cireban Jaya Farmers Group located in Kaduengang Village, where farmers struggle to meet forage needs during the dry season. In response to this problem, a community service program was conducted to improve farmers' knowledge and skills in forage preservation by introducing silage-making techniques. The activity involved a series of methods, including socialization to raise awareness, group discussions to facilitate knowledge exchange, and practical demonstrations on how to process forage into silage. The silage was prepared using a mixture of fresh forage, rice bran, molasses, and EM4 as a fermentation starter. Through hands-on experience, farmers learned to identify characteristics of successful silage fermentation, which include a brownish color, a distinct sour aroma, and a compact texture. The silage produced was tested on local sheep, and results indicated positive acceptance after a short adaptation period. This confirms that silage can be an effective alternative feed solution during periods of forage scarcity and nutritional stress. The outcomes of the program revealed increased farmer competence in feed processing and a more resilient approach to livestock feeding. Moreover, the initiative helped reduce the dependence on seasonal forage availability, contributing to the sustainability of small-scale livestock farming. The training also encouraged collaboration among farmers, promoted local innovation, and supported the development of feed preservation strategies tailored to community needs. Overall, the training significantly enhanced local farmers’ capacity to manage feed resources efficiently, ensuring better productivity and animal welfare, particularly in areas prone to seasonal feed shortages and unpredictable climate conditions.
Prevalensi penyakit pada ayam broiler di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Indonesia Bahari, Akbar Satria; Armelia, Vony; Magfira
ARSHI Veterinary Letters Vol. 9 No. 3 (2025): ARSHI Veterinary Letters - August 2025
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.9.3.85-86

Abstract

Livestock farming plays a crucial role in providing food, raw materials, and essential services through animal breeding and management. This study aimed to provide an overview of the diseases affecting broiler chickens based on a case study from a commercial poultry company in Serang Regency, Banten Province, Indonesia. Data were collected from production cycles between 2021 and 2023, and disease identification was performed using a pathological diagnostic approach. The findings, presented descriptively in tabular form, indicated that broilers were affected by omphalitis, Newcastle disease, infectious bursal disease, chronic respiratory disease (CRD), colibacillosis, and aspergillosis. Colibacillosis was the most prevalent disease, with an incidence rate of 76%. These results highlight the importance of continuous disease monitoring and management to reduce mortality, maintain productivity, and ensure sustainability in the broiler industry
Perbandingan Morfometri Spermatozoa Kambing Kosta Dengan Kambing Kacang Magfira; Armelia, Vony; Fahri, Mochamad; Shofa Aini, Fazriati
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 5 No 3 (2025): September
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v5i3.1162

Abstract

Morfometri spermatozoa merupakan parameter penting dalam evaluasi kualitas semen dan potensi fertilitas pada ternak kambing. Perbedaan antar bangsa kambing dalam karakteristik morfometri spermatozoa dapat memberikan informasi bagi program pemuliaan dan manajemen reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik morfometri spermatozoa antara kambing Kosta, Kashmir, dan Kacang sebagai dasar evaluasi kualitas genetik dan potensi reproduksi. Sampel semen dikoleksi dari pejantan kambing Kosta yang berumur 2-3 tahun sebanyak 5 ekor kambing dengan total 50 sperma yang diukur, pembandingnya berupa data morfologi spermatozoa kambing Kashmir dan kambing Kacang yang diperoleh melalui literature review. Morfometri sperma kambing kosta diamati dengan membuat preparat ulas menggunakan pewarna eosin nigrosine. Parameter morfometri yang diukur meliputi panjang kepala, lebar kepala, panjang midpiece, panjang ekor, dan panjang total spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morfometri spermatozoa kambing Kosta memiliki rataan panjang kepala 7,4 µm, lebar kepala 4,6 µm, panjang midpiece 12,4 µm, panjang ekor 24,6 mm, dan panjang total 49,16 µm (Tabel 1). Jika dibandingkan dengan data literatur, pada kambing Kacang dilaporkan ukuran panjang kepala 5,21-9,21 µm, lebar kepala 2,50-6,04 µm, panjang ekor total 25,83 – 42,08 mm, dan panjang total sekitar 32,71-49,58 µm. Hal ini menunjukkan bahwa morfometri spermatozoa kambing kosta masih berada dalam rentang tetuanya.
Conception and Calf Rates from PGF2α Estrus Synchronization in Ogan Komering Ulu Timur, Province of South Sumatra: Angka Kebuntingan dan Panen Pedet Hasil Sinkronisasi Estrus PGF2a di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan Armelia, Vony; Wijaya, Gagah Hendra; Nurrofingah, Ulfa; Saleh, Dadang Mulyadi
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 25 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah AgriSains
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jiagrisains.v25i3.2024.184-191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sinkronisasi estrus terhadap produktivitas panen pedet di 20 kecamatan pada Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan pada tahun 2024. Data yang diolah berasal dari hasil sensus yang dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Program sinkronisasi estrus diharapkan mampu meningkatkan efisiensi reproduksi dan meningkatkan jumlah pedet yang dihasilkan dalam periode tahun 2024. Penelitian  menganalisis tingkat kebuntingan dan kelahiran pedet yang dilahirkan setelah penerapan program dan tingkat keberhasilan sinkronisasi estrus berdasarkan beberapa indikator, seperti  jumlah yang disinkronkan, jumlah induk bunting, dan angka kelahiran pedet. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada jumlah ternak bunting, dan jumlah pedet yang dihasilkan setelah penerapan sinkronisasi estrus, serta hubungan positif antara sinkronisasi estrus dengan tingkat produktivitas ternak sapi potong di wilayah tersebut. Penerapan sinkronisasi estrus menunjukkan hasil yang sangat positif dengan angka kebuntingan mencapai 72,16% dan tingkat kelahiran pedet hingga 85,00% dari total ternak bunting.
Trend Analysis and the Impact of Meat-Based Protein Consumption on the Buffalo Population in Banten Province: Analisis Tren dan Pengaruh Konsumsi Protein Asal Daging Terhadap Jumlah Populasi Ternak Kerbau di Provinsi Banten Armelia, Vony; Budiyanti, Ratu Reni; Magfira
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 26 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah AgriSains
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jiagrisains.v26i1.2025.1-10

Abstract

Kerbau adalah salah satu ternak yang dapat dijadikan sumber protein bagi masyarkat. Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa tren populasi ternak kerbau semakin menurun sejak 10 tahun terakhir Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan tren dan pengaruh konsumsi protein asal daging terhadap jumlah populasi ternak kerbau di Provinsi Banten dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2022. Data menunjukkan bahwa populasi kerbau di Provinsi Banten mengalami penurunan signifikan dari 98.710 ekor pada tahun 2013 menjadi 53.495 ekor pada tahun 2022. Penurunan umumnya diakibatkan oleh beberapa faktor, termasuk ketersediaan pakan yang terbatas, penyebaran penyakit, dan kurangnya dukungan kebijakan yang efektif. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode regresi linier sederhana untuk menyatakan hubungan antara konsumsi protein asal daging dengan populasi Kerbau, serta dilakukan analisis eksponensial untuk memprediksi tren populasi 10 tahun yang akan datang. Hasil analisis menunjukan konsumsi protein asal daging berpengaruh negatif pada variable populasi Kerbau. Secara simultan, konsumsi protein asal daging memiliki pengaruh pada populasi Kerbau di provinsi Banten yaitu 34,045% sedangkan -3,593% sisanya dipengaruhi oleh variabel diluar studi ini. Tren populasi Kerbau 10 tahun mendatang di provinsi Banten mengalami penurunan populasi sebanyak 45,80%.