Palempung, Franty F.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN PEMBENTUKAN IDENTITAS KEAGAMAAN PADA GENERASI MILENIAL: Kurikulum, Pendidikan Agama Kristen, Identitas Keagamaan, Generasi Milenial. Palempung, Franty F.; Pantow, Anita Grays Freidelien; Nicolaas Sumual, Ferry Jhonny; Mailoor, Anastacia Jennifer Alexandrina
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2025): Vol. 9 No. 1 Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v9i1.210

Abstract

Pendidikan agama Kristen memiliki peran yang signifikan dalam membentuk identitas keagamaan, terutama bagi generasi milenial yang dihadapkan pada tantangan globalisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial budaya yang cepat. Faktor utama memengaruhi pemahaman ajaran agama oleh generasi ini adalah kurikulum pendidikan agama Kristen. Namun, relevansi dan efektivitas kurikulum tersebut dalam membentuk identitas keagamaan generasi milenial masih menjadi topik yang perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara kurikulum pendidikan agama Kristen dan pembentukan identitas keagamaan generasi milenial. Dengan pendekatan studi pustaka, penelitian ini mengkaji berbagai literatur yang membahas teori pendidikan agama, karakteristik generasi milenial, serta penerapan kurikulum pendidikan agama Kristen dalam konteks kekinian. Hasil kajian menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan agama Kristen yang bersifat adaptif, relevan, dan kontekstual terhadap dinamika sosial budaya dapat mendukung generasi milenial membangun serta menjaga identitas keagamaan mereka. Sebaliknya, kurikulum yang tidak mampu mengikuti perkembangan zaman atau mengabaikan kebutuhan generasi milenial cenderung menghambat pembentukan identitas keagamaan mereka. Oleh karena itu, penting bagi pengembang kurikulum untuk menciptakan materi dan metode pengajaran yang lebih menarik, aplikatif, dan relevan. Selain itu, peran gereja dan keluarga juga perlu diperkuat mendampingi generasi milenial dalam perjalanan spiritual mereka.
Cultural Transformation through Contextual Mission Approach in the Digital Age Langi, Elsjani Adelin; Nyaming, Fransiskus Gregorius; Palempung, Franty F.; Freidelien Pantow, Anita Grays; Nendissa, Julio Eleazer; Kowal, Jeniar Rainhard
Studia Philosophica et Theologica Vol 25 No 1 (2025)
Publisher : Litbang STFT Widya Sasana Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35312/studia.v25i1.711

Abstract

Cultural transformation in today's global society brings both challenges and opportunities for the implementation of contextual mission, especially in the digital era. Cultural contexts influenced by globalization and technological advances demand missiological strategies that are able to adapt to the changing dynamics of society. Digitalization creates new spaces for cross-cultural interaction, but also introduces complexities such as changing cultural identities, weakening traditional values, and increasing secularism. This research aims to analyze the main challenges facing contextual missions in the digital age, including the technology gap, the diversity of cultural interpretations, and the need for more inclusive dialogue. It also highlights opportunities such as increased access to communication, the potential of global networks, and the formation of digital communities that support spiritual and social transformation. This research utilizes a qualitative-descriptive approach with a literature study data collection method that contributes to the development of missiology discourse by offering a conceptual framework for contextually relevant missions in the digital age. The research results provide new insights for practitioners and academics in responding to contextual needs through a more creative, inclusive, and technology-based approach. With this transformation of understanding, contextual mission can play a more effective role in building cross-cultural relationships, supporting social change, and creating spiritual significance.