Jumlah penderita hipertensi global meningkat signifikan dalam tiga dekade terakhir, dengan hampir setengahnya tidak menyadari kondisinya sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat hipertensi pada pasien lansia di Puskesmas Bilalang Baru Kabupaten Bolaang Mongondow, menggunakan Skala MMAS-8 untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode observasional analitik dan pendekatan studi potong lintang. Dilaksanakan di Puskesmas Bilalang Baru Kabupaten Bolaang Mongondow dari April 2024 hingga Maret 2025, ini menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Populasi dari penelitian ini ialah sebanyak 478 pasien lansia. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin, maka lansia yang akan dijadikan sampel sebanyak 217 lansia. Adapun penentuan sampel berdasarkan metode purposive sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil menunjukkan mayoritas responden patuh minum obat, memiliki pengetahuan baik, akses pelayanan yang mudah, dukungan keluarga yang baik, pendapatan >Rp2.750.000, dan menggunakan pengobatan alternatif. Hasil bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan (ρ 0,020), akses pelayanan kesehatan (ρ 0,011), dukungan keluarga (ρ 0,032), pendapatan (ρ 0,043), dan pengobatan alternatif (ρ 0,043) dengan kepatuhan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepatuhan lansia dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut dan pengobatan alternatif dapat menurunkannya.