Setijawan, Danella Athaillah Putri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMETAAN CAKUPAN IMUNISASI RUTIN PADA ANAK USIA 0–18 BULAN DENGAN ANGKA KEJADIAN PERTUSIS DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2019–2022 Artanti, Kurnia Dwi; Azzahra, Asma; Setijawan, Danella Athaillah Putri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.46886

Abstract

Penyakit pertusis masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Cakupan imunisasi setiap tahunnya masih mengalami fluktuasi dan kasus pertusis masih teramati di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan cakupan imunisasi DPT-HB-Hib pada anak usia 0-18 bulan dengan angka kejadian Pertusis di Provinsi Jawa Timur tahun 2019–2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional menggunakan data sekunder cakupan imunisasi DPT-HB-Hib dan total kasus pertusis dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Analisis dilakukan menggunakan aplikasi QGIS dan uji korelasi Spearman. Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib di Jawa Timur mengalami fluktuasi antara tahun 2019 hingga 2022. Uji korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak konsisten antara cakupan imunisasi dan kejadian pertusis, dengan nilai rs berkisar antara -0,321 hingga 0,099. Hanya pada tahun 2021 korelasi tersebut bersifat signifikan secara statistik, yang menunjukkan bahwa cakupan imunisasi yang lebih tinggi mungkin berkontribusi terhadap penurunan kejadian pertusis. Pada tahun-tahun lainnya, korelasi tidak signifikan secara statistik, yang mengindikasikan bahwa terdapat faktor lain yang mungkin mempengaruhi pola kejadian pertusis di provinsi ini. Diperlukan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan cakupan imunisasi, termasuk edukasi masyarakat dan optimalisasi layanan imunisasi. Langkah-langkah ini sangat penting untuk menurunkan risiko penularan pertusis dan memastikan perlindungan kesehatan bagi anak-anak.