Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Review: Potensi Spesies Croton Sebagai Anti-HIV Hanifah, Nidaa; Dila Ayu Apsari, Ratna; Anis Jungjunan, Repita; Muhammad Wahid Fadhilah, Reyhan; Virginia Kiik, Rosa; Oktapiani, Selvia; Maria Ina Ose Tapowolo, Selviana; Musdalifah, Siti; Pudjiastuty, Tiara; Septiani, Yuni
Jurnal Medika Farmaka Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Medika Farmaka
Publisher : LP4M STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/jmedfarm.v3i1.60

Abstract

Introduction: HIV is a retrovirus that attacks the immune system and can develop into AIDS if not treated. Drug resistance and therapy limitations are major challenges. The genus Croton (Euphorbiaceae) has potential as a source of anti-HIV compounds, with species such as C. megalocarpus, C. dichogamus, and C. oligandrus capable of inhibiting reverse transcriptase and reactivating latent viruses. Methods: This narrative review, analyzes the literature from 2020–2024. Results: Studies show that bioactive compounds from Croton, particularly diterpenoids and flavonoids, have anti-HIV activity through the inhibition of reverse transcriptase and reactivation of latent viruses. Conclusion: The genus Croton has the potential to be a new source of anti-HIV drugs. With the increasing drug resistance, the development of bioactive compounds from Croton could become a promising therapeutic alternative.Keywords: Croton, anti-VIV, natural compound
REVIEW JURNAL: UJI EVALUASI SEDIAAN LULUR BAHAN ALAM Budiana, Wempi; Amelia, Ferda; Ahmad, Afifah Isybillah; Mulya, Rheini Dwi; Hanifah, Nidaa; Cahyani, Dhiana Eka; Al-Akbar, Ayatullah Malik; Rulazi, Bagus Akbar
Farmaka Vol 22, No 3 (2024): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v22i3.55630

Abstract

Lulur merupakan sediaan untuk perawatan tubuh yang berfungsi untuk melembutkan, mengencangkan, mencerahkan kulit, membantu proses detoksifikasi. Lulur tradisional adalah sediaan lulur yang dibuat dari rempah-rempah serta tepung dengan tekstur yang kasar, sedangkan lulur modern dibuat dari butiran scrub yang dilengkapi dengan losion serta campuran ekstrak bahan alam yang dibuat agar sediaan lulur bertahan lama, dan dirancang lebih praktis sehingga mudah dalam penggunaannya. Berbagai tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan lulur adalah ampas kopi, rimpang kunyit, rimpang jahe, lidah buaya, daun papaya, ubi jalar ungu,  serbuk kemiri, bunga kembang sepatu, manggis dan lain-lain. Berdasarkan formula yang didapatkan dari beberapa artikel, diketahui bahwa dalam pembuatan lulur terdapat bahan aktif dan bahan tambahan (eksipien) yang digunakan dalam formula. Bahan aktif yang digunakan memiliki kandungan sebagai eksfoliator, karena sebagai fungsi utama lulur untuk membersihkan kulit dari berbagai kotoran dan sel kulit mati. Standardisasi untuk sediaan lulur evaluasi sediaan dengan tujuan untuk mengetahui mutu dari sediaan tersebut baik dari segi manfaat, keamanan dan stabilitas suatu sediaan lulur. Beberapa pengujian yang umumnya dilakukan untuk mengevaluasi sediaan lulur yaitu Uji homogenitas, Uji tipe emulsi, Uji stabilitas, Uji pH, Uji iritasi, Uji efektivitas, Uji hedonik, Uji daya oles, Uji daya sebar, dan Uji daya lekat. Selain beberapa uji yang tersebut, terdapat beberapa pengujian lainnya seperti uji tipe emulsi/krim, uji cemaran, uji kadar air/kelembapan, uji waktu mongering, uji hedonic/kesukaan dan uji aktivitas zat aktif seperti antioksidan.
Review : Formulasi dan Evaluasi Tablet Dari Tanaman Jambu Biji ( Psidium guajava L.) Pahlevi, Muhammad Reza; Rahmawati, Nabila Septri; Amelia, Ferda; Hanifah, Nidaa; Al akbar, Ayatullah malik; Pratama, Reza
Jurnal Medika Farmaka Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Medika Farmaka
Publisher : LP4M STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/jmedfarm.v2i2.23

Abstract

Pendahuluan : Indonesia memiliki beragam bahan alam yang dapat digunakan sebagai obat untuk pengobatan suatu penyakit. Berdasarkan undang-undang kesehatan bidang farmasi dan kesehatan obat bahan alam adalah obat yang bahan bakunya dari alam seperti tumbuhan, hewan atau mineral dengan efek samping yang minim dibandingkan dengan obat sintetis. Jambu biji (Psidium guajava L.) adalah salah satu tanaman untuk bahan dasar sediaan obat bahan alam karena memiliki berbagai manfaat untuk tubuh seperti, antioksidan, antidiare dan antibakteri. Terdapat berbagai bentuk sediaan obat untuk pemakaian oral seperti tablet, kapsul, dan sirup, yang paling banyak beredar dipasaran adalah sediaan tablet sehingga dalam artikel ini berisi review artikel tentang formulasi dan evaluasi sediaan tablet bahan alam jambu biji (Psidium guajava L.). Metode : Review artikel ini berdasarkan referensi beberapa artikel dari database dan instrument pencarian online yang diterbitkan secara nasional maupun internasional. Hasil : Berdasarkan hasil review dari beberapa artikel terdapat 6 jurnal terpilih yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan Kesimpulan: Dari hasil review diketahui bahwa bahan alam jambu biji dapat diformulasikan menjadi beberapa jenis sediaan tablet seperti tablet konvensional, tablet hisap, FDT, atau tablet kunyah dengan metode pembuatan granulasi basah, kering dan kempa langsung serta dilakukan evaluasi dari pembuatan tablet untuk memastikan mutu suatu sediaan tablet.