Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Tongkol Jagung (Zea mays L.) Dan Sekam Padi (Oryza Sativa) Menjadi Briket Arang La Taha, La Taha; Ronny, Ronny; Erlani, Erlani; DM, Muh Nurhidayat Ramadhan
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 25 No 1 (2025): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v25i1.1336

Abstract

Limbah pertanian seperti sekam padi (Oryza sativa) dan tongkol jagung (Zea mays L.) sering tidak dimanfaatkan dengan optimal, sehingga berkontribusi terhadap masalah lingkungan. Salah satu alternatif pemanfaatannya adalah dengan mengolah limbah ini menjadi briket arang sebagai sumber energi terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi sekam padi dan tongkol jagung sebagai bahan baku briket arang serta menilai kualitasnya atau bisa langsung menjadi untuk mengetahui kualitas briket arang dari tonggol jagung dan sekam padi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pengujian langsung di lapangan (SNI 1683:2021) menetapkan batas maksimal kadar air 10%, kadar abu 10% - 17%, dan nilai kalor minimal 5000 cal/g. Kadar zat mudah menguap (volatile matter) maksimal 4%. Briket arang sekam padi memiliki kadar air terendah (20,09%), menurut temuan tersebut. Briket arang sekam padi memiliki kandungan zat mudah menguap paling rendah (58,75 persen), dan briket arang tongkol jagung memiliki kandungan abu paling rendah (24,75 persen). Briket arang tongkol jagung paling cepat merebus air selama 20 menit, sedangkan sekam padi paling lama merebus air selama 38 menit. Pembakaran tongkol jagung selama 1 jam 59 menit menjadikannya briket arang dengan waktu pembakaran paling lama (waktu yang diperlukan briket untuk berubah menjadi abu). Kesimpulan penelitian, dari segi uji nyala, briket arang tongkol jagung, sekam padi, atau kombinasinya dapat digunakan sebagai bahan bakar dan sebagai alternatif untuk mengurangi volume sampah. Namun berdasarkan pemeriksaan kadar air, volatilitas meter, dan kadar abu, tidak ada satupun yang memenuhi persyaratan karena pengaruh variabel pengganggu yaitu suhu. Untuk menilai dampak emisi, disarankan untuk mengukur waktu, suhu, nilai kalor, dan uji karbonisasi/penghangusan. Kata Kunci: Briket; Tongkol Jagung; Sekam Padi