Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Non-Government Organizations Dalam Menangani Kasus Human Trafficking di Nusa Tenggara Barat Tahun 2020-2023 Ramadani, Nuri Salsa Bella; Khalizah, Sri Nur; Lilosona, Niel Segah Anugrah; Tamimi, Bintang Nurmaharani; Villia, Loveryna Gustri; Subandi, Yeyen
Jurnal Ilmiah Multidisipin Vol. 3 No. 7 (2025): Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Juli 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jim.v3i7.1030

Abstract

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak fundamental yang melekat pada setiap individu sejak lahir dan wajib dijamin oleh negara, pemerintah, dan masyarakat. Salah satu bentuk pelanggaran HAM yang krusial adalah perdagangan manusia (human trafficking), yang terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran dan strategi Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) dalam menangani kasus perdagangan orang di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif, melalui analisis terhadap berbagai literatur dan dokumen relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ADBMI menjalankan tiga peran utama dalam penanganan kasus human trafficking, yaitu sebagai instrumen dalam memberikan edukasi dan perlindungan, sebagai arena yang memfasilitasi dialog dan koordinasi antar pemangku kepentingan, serta sebagai aktor yang terlibat langsung dalam pendampingan dan advokasi korban. Temuan ini menegaskan pentingnya peran organisasi non-pemerintah dalam mendukung upaya pemberantasan perdagangan manusia di tingkat lokal.
Analisis Konflik Perebutan Wilayah Pembangunan Eco-City di Rempang, Kepulauan Riau Melalui Teori Johan Galtung Ramadani, Nuri Salsa Bella; Rahmawati, Sherly Widya; Subandi, Yeyen
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 4 No. 11 (2025): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, November 2025
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v4i11.4998

Abstract

This study examines the territorial conflict surrounding the Rempang Eco City development project in the Riau Islands, designated as a National Strategic Project (PSN) valued at IDR 381 trillion. The conflict emerged from the clash between large-scale investment-driven development interests and the traditional land rights of the 16 Malay Indigenous Villages that have inhabited the area for generations. The lack of communication and transparency from both central and regional governments regarding relocation plans triggered mass protests and violent clashes in September 2023. This research employs a qualitative method based on John W. Creswell’s framework, utilizing case study and phenomenological approaches. Data were collected from credible sources, including official reports, government documents, and reputable online media. The analysis applies Johan Galtung’s theory, particularly the Triangle of Violence, to identify and interpret the forms of conflict and violence that occur. The results show that the conflict reflects both structural and direct violence, where structural violence appears in relocation policies that disregard the legal recognition of indigenous land rights, while direct violence is evident in the repressive actions of security forces against protesting residents. The findings further indicate that despite the government’s humanistic approach in preparing relocation sites and facilities, community resistance remains strong due to unresolved issues of justice, identity, and cultural preservation. Overall, these findings emphasize the urgent need for participatory and equitable conflict resolution frameworks in implementing sustainable development projects across Indonesia.