Kurikulum merdeka merupakan perpanjangan dari kurikulum sebelumnya yang menekankan pada peningkatan pendidikan karakter dan pengembangan keterampilan kreatif maupun inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran fikih menggunakan kurikulum merdeka, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta faktor pendukung dan penghambatnya. Peneliti menggunakan jenis penelitian pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian dalam pembelajaran fikih berbasis kurikulum merdeka: 1) Perencanaannya yaitu sekolah mewajibkan guru fikih untuk mengikuti pelatihan dan guru fikih menyusun perangkat pembelajaran seperti: CP, TP, ATP, dan Modul Ajar. 2) Pelaksanaannya yaitu sekolah tidak menekan kepada guru fikih untuk diintervensi sehingga guru fikih bebas berkreasi, berinovasi secara mandiri. Guru fikih melaksanakan pembelajaran masih sering menggunakan metode ceramah, diskusi tanya jawab dan penugasan. 3) Evaluasi pembelajaran guru fikih lebih sering menekankan pada penilaian sumatif dibandingkan penilaian formatif. 4) Faktor pendukungnya yaitu adanya pelatihan kurikulum merdeka, dukungan dari pihak sekolah, dan sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu dalam mengaplikasikan pembelajaran diferensiasi di kelas belum maksimal, guru fikih mengajar di kelas belum merubah mindset, guru fikih belum maksimal memahami kemampuan belajar peserta didik yang berbeda-beda, serta peserta didik mudah jenuh dan bosan dalam proses pembelajaran.