Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BUDIDAYA KERANG BAMBU DI PANTAI TABANIO KECAMATAN TAKISUNG TANAH LAUT Nurdin, Moch; Purnomo, Ery; Purwanti, Etik; Gifta, Marianus George
Balanting Vol 3 No 2 (2025)
Publisher : Akademi Maritim Nusantara Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54315/balanting.v3i2.172

Abstract

Abstract Bamboo clams are used in processed fried peanuts lorjuk, soto lorjuk, petis lorjuk, and rengginang lorjuk. Processed bamboo clams that are on the market have not been found in the form of packaged chili sauce. This is because clams are a food ingredient from the sea that is rich in various nutrients. Unfortunately, not everyone is aware of this, even avoiding it because they think clams contain high cholesterol. In fact, research results show that clams are a safe ingredient to consume and are beneficial for the body. Clams are a complete source of animal protein. Contains all types of essential amino acids needed by the body. The coaching method in the form of lectures and field practice in cultivating bamboo clams is one of the creative results and will have several advantages, both enriching the results of bamboo clam cultivation on the coast and knowing attitudes and actions in dealing with coastal situations if there are changes in the handling of cultivation on the coast. Thus, the cadets participate in monitoring the location and when it can be produced properly. The results of the Community Service activity entitled bamboo clam cultivation on Tabanio Beach, Kec. Takisung, Tanah Laut, is expected to improve the skills of coastal communities to develop their abilities and skills in processing bamboo clams into more so that they can be produced into drinks, fishy-free flour, and bamboo clam chili sauce to improve the economy on the Tabanio coast. Keywords: cultivation, bamboo clams, Tabanio   Abstrak             Kerang bambu digunakan dalam olahan kacang goreng lorjuk, soto lorjuk, petis lorjuk, dan rengginang lorjuk. Olahan kerang bambu yang beredar di pasaran belum ditemukan dalam bentuk sambal kemasan. Hal ini karena Kerang merupakan bahan pangan asal laut yang kaya akan berbagai zat gizi. Sayangnya, tidak semua orang menyadari hal tersebut, bahkan menghindarinya karena mengira kerang mengandung kolesterol tinggi. Padahal, hasil penelitian menunjukkan kerang merupakan bahan yang aman untuk dikonsumsi dan bermanfaat bagi tubuh. Kerang merupakan sumber protein hewani yang lengkap. Mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.                 Metode pembinaan dengan bentuk ceramah dan praktik ke lapangan dalam membudidayakan kerang bambu tersebut menjadi salah satu hasil yang kreatif dan akan memiliki beberapa keunggulan baik memperkaya hasil budidaya kerang bambu di pesisir laut maupun mengetahui sikap dan tindakan dalam menghadapi situasi pantai jika terdapat perubahan dalam penanganan budidaya di pesisir laut tersebut. Dengan demikian, Taruna-taruni ikut serta berperan dalam memantau lokasi dan saat dapat dihasilkan dengan baik. Hasil kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang berjudul bubidaya kerang bambu di Pantai Tabanio Kec. Takisung, Tanah Laut, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat di pesisir pantai dapat mengembangkan  kemampuan serta keterampilan dalam mengolah kerang bambu menjadi lebih banyak agar dapat di produksi menjadi minuman, tepung yang bebas dari amis, dan sambal kerang bambu untuk meningkatkan ekonomi yang ada di pesisir pantai Tabanio tersebut. Kata kunci: budidaya, kerang bambu, Tabanio
Penyuluhan Swamedikasi Penyakit Ringan Berdasarkan Prinsip Islam Kepada Ibu-Ibu Senam Di Desa Sukoharjo I Tahun 2025 Safutri, Wina; Lestari, Nita Windi; Lestari, Fina Aulika; Purwanti, Etik
Jurnal Pesona Nusantara Vol. 1 No. 2 (2025): Vol.1 No.2 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/peson.v1i2.14

Abstract

Penyuluhan swamedikasi penyakit ringan kepada ibu senam di Desa Sukoharjo I bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pengobatan mandiri yang aman dan tepat. Pemilihan topik ini didasarkan pada pentingnya edukasi kesehatan, mengingat tingginya prevalensi penggunaan obat tanpa pengawasan medis yang dapat berisiko bagi kesehatan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan interaktif yang mencakup teori dan praktik mengenai swamedikasi, pengenalan obat yang aman, serta teknik penggunaan obat yang rasional. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan sikap ibu senam terkait penggunaan obat. Hasil post-test menunjukkan 90% peserta memahami cara swamedikasi yang benar, serta lebih berhati-hati dalam memilih obat. Meskipun ada beberapa tantangan dalam mengubah kebiasaan lama, kegiatan ini berhasil memberikan dampak positif dalam peningkatan perilaku kesehatan masyarakat, dengan potensi pengembangan lebih lanjut dalam program kesehatan berkelanjutan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN WARGA DESA TANJUNG AGUNG DALAM MEMANFAATKAN KULIT KAKAO SEBAGAI ANTIDIABETES Pisacha, Iga Mayola; Karim, Dewi Damayanti Abdul; Safutri, Wina; Putri, Diah Kartika; Rismawan, Iqfan Adi; Faizal, Doni; Purwanti, Etik
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.40245

Abstract

Kulit kakao memiliki peran penting dalam mencegah diabetes, berfungsi sebagai pengobatan herbal yang membantu proses penurunan diabetes. Namun, di Kabupaten Pesawaran, masyarakat menghadapi tantangan dalam akses terhadap obat berkualitas dan kurangnya kemampuan mengolah tumbuhan pertanian lokal sebagai alternatif pengobatan dan penghasilan. Observasi menunjukkan banyak warga Desa Tanjung Agung kesulitan mendapatkan pengobatan efektif, dengan keterbatasan dana dan masalah dalam rantai pasokan obat. Kurangnya metode pembelajaran yang variatif membuat masyarakat kurang mengenal dan menghargai tanaman tradisional sebagai alternatif pengobatan, padahal warga memiliki kelompok tani kakao yang sangat berpotensi dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Tanpa intervensi yang tepat, pengetahuan masyarakat mengenai pengobatan herbal menjadi sangat terbatas, berpotensi mengakibatkan hilangnya warisan budaya. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang diabetes dan manfaat teh kulit buah kakao dengan menggunakan metode ceramah dan pelatihan. Kegiatan ini meliputi pelatihan pembuatan dan pengecekan kesehatan. Dengan harapan dapat mengatasi permasalahan utama yang diidentifikasi termasuk rendahnya pengetahuan tentang diabetes dan manfaat kulit kakao. Antusias warga begitu besar terhadap adanya kegiatan tersebut, parameter kesuksesan program diukur dari peningkatan pengetahuan peserta saat pretest dan posttest. Hasil analisis data diperoleh terjadinya peningkatan pengetahuan warga dari 49,40% menjadi 87,80%. Dengan adanya kegiatan ini, harapannya masyarakat tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengobatan tradisional, sehingga dapat mengembangkan identitas dan kebanggaan terhadap budaya lokal yang melimpah.