Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Penjadwalan Produksi Job Shop Pada Konveksi Arjuna Dengan Menggunakan Metode Sequencing Kusumandari, Nafia; Handayani, Nilam; Najib Amril Huda, Muh; Nurmahmudah, Siti
Jurnal Industri Samudra Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Industri Samudra
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jis.v5i2.7852

Abstract

– Konveksi Arjuna merupakan perusahaan konveksi yang memproduksi pakaian jadi, seperti pakaian untuk wanita, pria, anak-anak, pakaian olahraga, dan pakaian politik. Di dalam sebuah perusahaan, adanya sebuah penjadwalan merupakan hal yang sangat penting. Tujuan dari adanya penelitian ini diantaranya dalah untuk memilih sistem penjadwalan yang paling sesuai dengan kultur dari perusahaan sehingga apabila diterapkan di dalam perusahaan dapat mengurangi jumlah keterlambatan. Metode sequencing adalah sebuah proses untuk menentukan prioritas waktu untuk penugasan dan urutan dalam pekerjaan secara demikian rupa sehingga tugas tersebut dapat diproses secara terencana dan proporsional sesuai dengan urutan yang ada. Hasili penelitian ini menunjukkan bahwa Konveksi Arjuna menggunakan metode FCFS dalam penjadwalan produksinya. Umumnya metode ini digunakan oleh perusahaan yang berbasis pesanan. Dari perbandingan hasil perhitungan rata-rata menggunakan 4 metode yaitu SPT (Shortest Processing Time), FCFS (First Come Firs Serve), EDD (Earliest Due Date), dan LPT (Longest Processing Time) diketahui bahwa metode penjadwalan yang paling efektif untuk Konveksi Arjuna adalah metode SPT (Shortest Processing Time). Metode SPT memiliki keterlambatan rata-rata dalam menyelesaikan pesanan selama 12,5 hari dengan waktu penyelesaian rata-rata selama 20 hari. Memiliki presentase nilai pemanfaatan untuk menyelesaikan pekerjaan (utilitas) sebesar 0,35 atau 35% dan jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem yaitu 2,86 pekerjaan. Angka tersebut menunjukkan bahwa metode SPT merupakan metode yang paling unggul dalam selutuh ketentuan yang ada sehingga metode ini adalah metode penjadwalan produksi yang paling tepat bagi Konveksi Arjuna.
Uji antiinflamasi krim ekstrak daun teratai (Nymphae Pusbescens Willd) terhadap penyembuhan luka Saputri, Aisyah Sari; Husna, Putri Nadhifatul; Maghfiroh, Ilvi; Nurmahmudah, Siti; Endartiwi, Sri Sularsih
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 7 No. 3 (2023)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v7i3.951

Abstract

Teratai (Nymphaea pubescens L.) adalah tanaman yang belum dimaksimalkan manfaatnya sebagai tanaman obat. Teratai memiliki manfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Hampir semua bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa konsentrasi ekstrak daun teratai yang paling optimum dalam menyembuhkan hewan uji dengan mengaplikasikan daun teratai sebagai obat krim luka sayat dan luka bakar dengan variasi konsentrasi ekstrak daun teratai. Metode yang digunakan adalah metode uji antiinflamasi in-vivo terhadap 30 ekor tikus putih (Rattus Novergicus) Galur Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok untuk variasi konsentrasi kontrol positif dan kontrol negatif. Pengolesan dilakukan secara merata 2 kali setiap pagi sore lalu diamati dan diukur panjang luas penutupan luka selama 21 hari, kemudian data diolah secara statistik menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan krim ekstrak daun teratai (Nymphaea Pubescens L.) dosis konsentras 6% memiliki respon kesembuhan peradangan paling cepat kelompok hewan uji luka sayat konsentrasi 6% dengan persentase kesembuhan luka sayat sebesar 100% dan luka bakar sebesar 18,98% hingga perlakuan hari ke-21 yang mendekati efek obat antiinflamasi kontrol positif hidrokortison. Hasil uji Friedman luka sayat dan luka bakar menunjukan nilai sigifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti adanya perbedaan signifikansi. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun teratai (Nymphaea pubescens L.) memiliki potensi dalam aktivitas antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan penyembuhan terhadap luka.  Efek antiinflamasi dari daun teratai (Nymphaea pubescens L.) diduga karena adanya senyawa aktif flavonoid dan saponin. Konsentrasi paling aktif dan efektif dalam mengatasi inflamasi adalah konsentrasi 6%. Kemudian diikuti 8%, 4%.