Rizki Amelia Sasqia Putri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengelolaan Sumber Daya Bahan Galian Tambang Pasir dan Kerikil di Provinsi Sumatera Barat Fadhilla Oktari; Rizki Amelia Sasqia Putri; Mulya Gusman; Iswandi U; Ali Amran
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 6 (2025): Menulis - Juni
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i6.465

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan sumber daya bahan galian tambang pasir dan kerikil di Provinsi Sumatera Barat dengan fokus pada dampak lingkungan serta upaya pengelolaan berkelanjutan. Kajian dilakukan melalui studi literatur dari berbagai sumber ilmiah yang relevan, dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mengidentifikasi kondisi pengelolaan, dampak ekologis, serta strategi mitigasi yang diterapkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas penambangan pasir dan kerikil di wilayah tersebut berpotensi menimbulkan degradasi lahan, sedimentasi sungai, pencemaran air, dan gangguan ekosistem jika tidak dikelola secara optimal. Upaya pengelolaan yang meliputi penerapan regulasi, rehabilitasi lahan pasca-tambang, pengawasan lingkungan, serta pelibatan masyarakat lokal terbukti efektif dalam mengurangi dampak negatif tersebut. Penelitian ini menegaskan pentingnya penerapan prinsip pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan kolaboratif untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan bahan galian dan kelestarian lingkungan di Provinsi Sumatera Barat.
Penegakan Hukum Lingkungan Terhadap Tambang Ilegal di Kabupaten Pasaman Barat: Tantangan dan Implikasi Rizki Amelia Sasqia Putri; Aldri Frinaldi; Dasman Lanin; Rembrandt; Mhd. Ridha
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 6: Oktober 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i6.12194

Abstract

Pertambangan emas ilegal (Pertambangan Tanpa Izin atau PETI) tetap menjadi masalah lingkungan dan hukum yang kompleks di Indonesia, termasuk di Kabupaten Pasaman Barat. Kegiatan ini menimbulkan dampak yang parah, seperti degradasi ekosistem, penurunan kualitas air, sedimentasi sungai, serta risiko sosial-ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Artikel ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan merujuk pada peraturan perundang-undangan nasional seperti UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH), UU No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba), serta PP No. 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, disertai temuan dari berbagai studi akademik terbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun instrumen hukum tersebut telah tersedia, implementasinya di lapangan masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain keterbatasan kapasitas penegakan hukum, kesulitan dalam pengumpulan bukti, dinamika politik–ekonomi lokal, serta ketergantungan masyarakat terhadap PETI sebagai mata pencaharian. Pembahasan dalam artikel ini mengintegrasikan temuan akademik dengan kondisi empiris di Pasaman Barat untuk menyoroti kesenjangan antara regulasi dan praktik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penanganan PETI memerlukan pendekatan yang terintegrasi, mencakup penegakan hukum secara multi-pintu, partisipasi masyarakat yang lebih kuat, formalisasi pertambangan rakyat melalui WPR (Wilayah Pertambangan Rakyat) dan IPR (Izin Pertambangan Rakyat), serta restorasi ekologis daerah aliran sungai sebagai bagian dari solusi yang berkelanjutan.