Desa Wisata Bunut Bolong Manggissari pasca Covid 19 mengalami kesulitan dalam memperbaiki ikon destinasinya yang sangat instagramable akibat keterbatasan anggaran dan sumber daya. Kondisi ini menyebabkan daya tarik wisata menurun, sehingga jumlah kunjungan wisatawan tidak kunjung meningkat. Fasilitas yang mulai usang dan kurangnya promosi memperparah stagnasi perkembangan destinasi ini. Oleh karena itu, diperlukan upaya revitalisasi untuk mengembalikan daya saing dan meningkatkan minat wisatawan berkunjung. Tujuan penulisan artikel ini adalah melakukan revitalisasi terhadap destinasi wisata Bunut Bolong yang stagnan dan menurun performansinya. Metode pelaksanaan kegiatan ini mencakup dua bidang yakni revitalisasi sarana dan prasarana yang sudah usang hingga membuatkan paket promosi digital dan pengembangan sumber daya wisata melalui kegiatan pelatihan hygiene dan sanitasi, pelatihan guide dan conversation serta pelatihan K3 pada destinasi wisata. Hasil kegiatan ini sangat positif dan mampu mengubah performansi Desa Wisata Bunut Bolong serta mengedukasi masyarakat pelaku pariwisata setempat dalam memberikan layanan yang standar bagi wisatawan. Upaya tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Triatma Mulya (Untrim) yang didanai DIKTI tahun 2024 membuahkan hasil yang optimal. Masyarakat kembali bisa berjualan di sepanjang Bunut Bolong karena semakin banyak wisatawan yang datang dan ber-swa foto pada icon-icon yang sudah diperbaharui. Kepala Desa Manggissari dan Ketua Pokdarwis bersyukur atas kehadiran UNTRIM dan berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Revitalisasi yang dilakukan secara bertahap dari Agustus hingga Desember 2024 berdampak positif bagi masyarakat, lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal.