Dimas Dwi Putra
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Manusia Sempurna dalam Perspektif Kautsar Azhari Noer Dimas Dwi Putra; Mohd. Arifullah; Nurdin Nurdin
TADHKIRAH: Jurnal Terapan Hukum Islam dan Kajian Filsafat Syariah Vol. 2 No. 2 (2025): TADHKIRAH : Jurnal Terapan Hukum Islam dan Kajian Filsafat Syariah
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/tadhkirah.v2i2.93

Abstract

This article explores the concept of insan kamil (the perfect human) from the perspective of Kautsar Azhari Noer, a prominent contemporary Muslim thinker. Noer integrates the classical Sufi philosophical framework with the challenges of modern human civilization. According to Noer, the perfect human is not only defined by spiritual proximity to God but also by the ability to reflect divine values in intellectual, ethical, and cultural dimensions. Using a qualitative, literature-based approach, this study analyses Noer's interpretations in relation to classical sources such as Ibn ʿArabī and Al-Jīlī. The findings show that Noer offers a philosophical reinterpretation of insan kamil as a response to modern existential and moral crises.
Konsep Dialog Islam dan Barat Tariq Ramadan: Studi Kasus Prancis Dimas Dwi Putra; Ahmad Syukri
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 1 (2025): Juli - September
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas pemikiran Tariq Ramadan tentang dialog antara Islam dan Barat, dengan fokus pada studi kasus Prancis. Ramadan menawarkan pendekatan dialogis berbasis nilai-nilai universal seperti keadilan, tanggung jawab sosial, dan etika spiritual. Ia menolak dikotomi antara identitas Islam dan kewarganegaraan Barat, serta memperkenalkan konsep Western Muslim sebagai bentuk sintesis antara iman dan partisipasi aktif dalam masyarakat. Di Prancis, gagasan Ramadan diuji oleh model sekularisme radikal (laïcité) yang membatasi ekspresi keagamaan umat Islam. Melalui kajian kualitatif dengan metode studi pustaka, artikel ini menunjukkan bahwa pemikiran Ramadan mampu menjadi alternatif dalam membangun hubungan yang setara dan konstruktif antara Islam dan Barat, serta sebagai wacana reformasi identitas Muslim di tengah tantangan global.