Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENTINGNYA HALAL DALAM PANGAN UNTUK KEHIDUPAN: The Importance of Halal in Food for Life Jufrinaldi, Jufrinaldi; Rahmawati, Dian Suci; Lanita, Lanita; Utami, Dhea Maharani; Affandi, Lutfi Surya; Sakinah, Gina; Mudzakir, Mudzakir
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v3i2.170

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kehalalan pangan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan di Perumahan Pondok Benda Indah, Tangerang Selatan, dengan pendekatan edukasi berbasis Sistem Jaminan Produk Halal dan Halal Assurance System 23000. Materi yang disampaikan meliputi kriteria halal untuk bahan, produk, dan fasilitas produksi yang harus memenuhi prinsip syariah. Selain itu, pelatihan ini juga dirancang untuk memberdayakan pelaku Usaha, Kecil dan Menengah dalam memahami prosedur sertifikasi halal, sehingga mereka mampu meningkatkan daya saing produk di pasar lokal maupun internasional. Metode pelaksanaan kegiatan mencakup survei lokasi, pemaparan materi, diskusi, serta monitoring dan evaluasi melalui pre-test dan post-test. Peserta pelatihan yang terdiri dari 20 orang menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan terhadap konsep kehalalan pangan, sebagaimana diukur dari hasil evaluasi. Program ini menghasilkan luaran berupa laporan kegiatan, artikel publikasi di jurnal PkM, serta dampak nyata berupa peningkatan kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup halal. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi tentang halal tidak hanya berdampak positif bagi konsumen muslim, tetapi juga bagi masyarakat umum yang peduli terhadap kebersihan dan kualitas produk yang mereka konsumsi. Dampak program juga dirasakan oleh pelaku usaha yang mendapatkan wawasan untuk meningkatkan daya saing produk halal. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan industri halal di Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah, industri, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memperluas cakupan program ini di masa mendatang.
Perbandingan Aplikasi Tepung Sagu dan Tepung Tapioka Sebagai Bahan Perekat Briket dari Arang Serbuk Kayu Haikal, Diaz Satya; Rahmawati, Dian Suci; Handayani, Ikha; Maharani, Mitha; Setyowati, Agustina Dyah
Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jiptek.v5i1.35736

Abstract

Serbuk gergaji kayu adalah limbah dari hasil pengolahan kayu yang pemanfataannya belum maksimal biasanya langsung dibuang, dibakar, dan dibiarkan begitu saja oleh pemilik industri. Serbuk gergaji kayu masih mengikat energi yang melimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan briket. Serbuk gergaji kayu merupakan biomassa dengan kandungan terbesar berupa selulosa, disamping hemiselulosa dan lignin dalam jumlah kecil. Semakin tinggi kandungan selulosa dapat menghasilkan briket yang bermutu baik dan dapat menurunkan kadar abu. Pembuatan briket umumnya memerlukan penambahan bahan perekat bertujuan agar sistem briket kompak sehingga tidak mudah hancur serta dapat meningkatkan nilai kalor briket tersebut. Perekat yang digunakan pada penelitian ini yaitu tepung tapioka dan tepung sagu. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah membandingkan efektivitas antara tepung tapioka dan tepung sagu sebagai bahan perekat dalam pembuatan briket dari arang serbuk kayu. Hasil uji nyala api pada penelitian ini menunjukan bahwa bahan perekat, yaitu tepung tapioka dan tepung sagu, memiliki efektivitas yang hampir sama untuk merekatkan arang menjadi sebuah briket. Briket arang dengan perekat tepung tapioka memiliki waktu nyala sekitar 27 menit 33 detik, sedangkan briket arang dengan perekat tepung sagu memiliki waktu nyala sekitar 27 menit 13 detik. Hal ini disebabkan kareana perbandingan kerapatan yang hampir sama untuk setiap bahan perekat (tepung sagu dan tepung tapioka). Kerapatan yang rendah memudahkan pembakaran briket karena semakin besar rongga atau celah yang dapat dilalui udara dalam pembakaran.