Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STUDI PENDAHULUAN PRODUKSI FIBER DARI SINGKONG DENGAN KOMBINASI ENZIM DAN PROSES KIMIAWI Setyowati, Agustina Dyah; Irawan, Ade; Sulanjari, Sulanjari; Nabila, Nabila; Ola, Rosita Ruslin Ina
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Edisi 2 Januari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i2.2108

Abstract

Umbi singkong (Cassava), salah satu jenis umbi-umbian yang memiliki serat pangan tinggi, kaya akan protein dan karbohidrat.  Di Indonesia umbi singkong masuk ke dalam salah satu makanan pokok. Di samping itu, kapasitas umbi singkong sangat berlimpah hingga mencapai 21.8 ton per tahun. Akan tetapi, produk olahan dari umbi singkong masih sangat sedikit contoh dalam industri pangan adalah keripik. Untuk itu, salah satu cara untuk meningkatkan pemanfaatan umbi singkong adalah dengan mengolahnya menjadi Dietary Fiber. Dietary Fiber merupakan bagian yang dapat dimakan daritanaman atau karbohidrat analog yang resisten terhadap pencernaan dan absorpsi pada usus halus dengan fermentasi lengkap parsial pada usus besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi optimal dari katalis dan nila (%) yield produk pada pembuatan Dietary Fiber. Umbi singkong memiliki kandungan serat pangan ± 3,2 % dari 100 gram sampel. Untuk mengolah umbi singkong menjadi dietary fiber, penelitian ini menggunakan metode hidrolisis enzimatik dan hidrolisis protein. Pada hidrolisis enzimatik terjadi proses amilolitik atau pemutusan amilum oleh enzim α-Amilase 40%, sedangkan hidrolisis protein terjadi proses proteolitik atau pemutusan protein dengan NaOH PA dengan konsentrasi 0.1 N, 0.2 N, 0.3 N dan 0.4 N. Optimalisasi yang diperoleh  yaitu pada konsentrasi enzim  α-Amilase 40% selama 9 jam dengan nilai kandungan gula 12,4% (% Brix ) dengan padatan terlarut 219 ppm (TDS) pada proses amilolitiknya dan 0.3N NaOH PA ( 3 mL  NaOH + 27 mL Aquadest) bertahap 10 mL 3 kali dengan waktu optimum 9 jam Dengan nilai kandungan gula 4.8% (brix) dan padatan terlarut 115 ppm (TDS) pada proses proteolitiknya. Dietary fiber yang dihasilkan dari 189,2 gram (50 gram crude singkong 139,2 kadar air) menghasilkan DF sebesar 4,6 gram (5.306% air).Kata kunci: Umbi singkong (Cassava), Dietary Fiber, proses amylolitik,proses proteolitik, kadar gula, TDS , kadar air.
PEMANFAATAN CAHAYA MATAHARI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF PADA MESIN PENDINGIN UDARA MENGGUNAKAN SISTEM PANEL SURYA YANG DIRANGKAI SERI Sulanjari, Sulanjari; Setiyono, Joko; Riyano, Hendiko Rama; Setyowati, Agustina Dyah; Irawan, Ade
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 4 (2024): Vol. 6 No. 4 Edisi 1 Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i4.2539

Abstract

Abstract. The purpose of this research was for analysis the performance of solar panels to operate an air conditioning machine with a capacity 220 V/ 55 W. The solar panel system consists of 2 solar panel modules which each panel has a capacity of 100 wp with a monocrystalline type connected in series. The data collection process was carried out in 2 stages, the first stage was charging the 12 V/ 65 Ah battery using a solar panel system that had been assembled with sunlight input. The measurement of the voltage increase are recorded every 30 minutes starting at 09.00 WIB until the battery is full. Then in the second stage, the battery is used to start the air conditioning machine. The measurement of the voltage decrease are recorded every 15 minutes until the battery runs out. Data collection was repeated 3 times. The research result is the value of sunlight intensity when data was collected from 09.00 to 11.30 WIB was 217.41 W/m2 and the solar panel efficiency was 47.07%. Charging time for a battery with a capacity of 12V/ 65Ah using a solar panel system takes an average of 2 hours 20 minutes with the highest battery voltage of 12.30 V. The results of charging the battery can be used to start an air conditioning machine with a capacity of 220V/ 55W for maximum time of 105 minutes with the lowest voltage of 10.25 V.Keywords: Air conditioning machine, Solar panel, Series, Battery, Sunlight
Ekstrasi Minyak Atsiri Dari Kulit Manggis (Garcinnia mangostana Linn.) Dengan Metode Sokhletasi dan Maserasi Setyowati, Agustina Dyah; Solihat, Ihat; Ismet, Rhahmasari; Nurlaela, Lela; Khobir, M. Latiful
Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jiptek.v5i1.35238

Abstract

Manggis (Garcinnia mangostana  Linn.)  adalah  salah  satu  komoditas  buah  eksotik Indonesia. Daging buah manggis biasa dikonsumsi oleh masyarakat, dan kulit manggis biasa dianggap sebagai limbah yang bisa dibuang. Kulit manggis dapat dimanfaatkan sebagai sumber minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi minyak atsiri dari kulit manggis. Pada penelitian ini, minyak kulit manggis diekstraksi dengan metode sokhletasi dan maserasi menggunakan pelarut N-heksana dengan variabel operasi yaitu massa kulit dan waktu ekstraksi. Untuk mengetahui mutu minyak kulit manggis dilakukan analisa %yield, %FFA,dan uji pH. Hasil penelitian menunjukkan yield optimum dalam kullit manggis mancapai 11,16%, yang diperoleh dengan metode maserasi dengan waktu ekstraksi 24 jam dan massa biji 20 gram.Kandungan asam lemak bebas (%FFA) yang dihasilkan 0,7349-0,9765% dan nilai pH adalah 5-6.
Perbandingan Aplikasi Tepung Sagu dan Tepung Tapioka Sebagai Bahan Perekat Briket dari Arang Serbuk Kayu Haikal, Diaz Satya; Rahmawati, Dian Suci; Handayani, Ikha; Maharani, Mitha; Setyowati, Agustina Dyah
Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jiptek.v5i1.35736

Abstract

Serbuk gergaji kayu adalah limbah dari hasil pengolahan kayu yang pemanfataannya belum maksimal biasanya langsung dibuang, dibakar, dan dibiarkan begitu saja oleh pemilik industri. Serbuk gergaji kayu masih mengikat energi yang melimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan briket. Serbuk gergaji kayu merupakan biomassa dengan kandungan terbesar berupa selulosa, disamping hemiselulosa dan lignin dalam jumlah kecil. Semakin tinggi kandungan selulosa dapat menghasilkan briket yang bermutu baik dan dapat menurunkan kadar abu. Pembuatan briket umumnya memerlukan penambahan bahan perekat bertujuan agar sistem briket kompak sehingga tidak mudah hancur serta dapat meningkatkan nilai kalor briket tersebut. Perekat yang digunakan pada penelitian ini yaitu tepung tapioka dan tepung sagu. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah membandingkan efektivitas antara tepung tapioka dan tepung sagu sebagai bahan perekat dalam pembuatan briket dari arang serbuk kayu. Hasil uji nyala api pada penelitian ini menunjukan bahwa bahan perekat, yaitu tepung tapioka dan tepung sagu, memiliki efektivitas yang hampir sama untuk merekatkan arang menjadi sebuah briket. Briket arang dengan perekat tepung tapioka memiliki waktu nyala sekitar 27 menit 33 detik, sedangkan briket arang dengan perekat tepung sagu memiliki waktu nyala sekitar 27 menit 13 detik. Hal ini disebabkan kareana perbandingan kerapatan yang hampir sama untuk setiap bahan perekat (tepung sagu dan tepung tapioka). Kerapatan yang rendah memudahkan pembakaran briket karena semakin besar rongga atau celah yang dapat dilalui udara dalam pembakaran.
Pengaruh Dolomite Terhadap Sifat Fisika dan Kimia Keramik Setyowati, Agustina Dyah; Sulanjari; Irawan, Ade
Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/JIPT.v5i2.39793

Abstract

The ceramic industry material has experienced rapid development. This development includes advancements in structure, composition, and physical and mechanical properties. One effort to enhance mechanical strength is by mixing ceramic materials with other materials available in the market. The quality of ceramics is a crucial factor to consider, one of which is by examining the physical and chemical properties of ceramics. Dolomite is one of the materials that significantly impacts ceramic formation; therefore, experiments need to be conducted to determine the extent of dolomite's influence on ceramic quality. Tests are carried out to ascertain the effect of dolomite amount on the characterization of ceramics. The characterization of ceramic samples with added dolomite in various amounts includes chemical and physical properties. The chemical properties of ceramic materials are determined through chemical analysis using X-Ray Fluorescence to identify the elements present in the ceramic materials. Physical properties can be determined by measuring shrinkage, compressive strength, and bending. The obtained chemical and physical properties can be used to determine the appropriate composition of dolomite as a ceramic material to achieve good ceramic quality. The correct material composition will produce ceramic products that are harder and stronger, making them less prone to breaking when heated. The chemical analysis results of dolomite using X-Ray Fluorescence show that the main elements are CaO and MgO with mass percentages of 69.41% and 29.37%, respectively. The more dolomite added to the ceramic raw material, the higher the content of CaO and MgO. The physical properties of ceramics with the addition of 2.50% dolomite in the ceramic material result in a dry shrinkage of 3.37%, firing shrinkage of 8.87%, compressive strength of 74.21 MPa, and bending of 22.76%.
Analisis Pengaruh Bukaan Katup terhadap Debit Air, Putaran Turbin, dan Daya Keluaran pada Turbin Archimedes Screw Sulanjari; Yamin, Muhamad Miftahul; Rohmat, Nur; Setyowati, Agustina Dyah; Irawan, Ade
Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK) Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi air merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang memiliki potensi besar di Indonesia. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) merupakan jenis pembangkit listrik berukuran kecil yang menggunakan energi air sebagai sumber daya, baik dari sungai, saluran irigasi, maupun air terjun alami. PLTMH menghasilkan listrik dengan memanfaatkan perbedaan tinggi permukaan air (head) dan debit air yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bukaan katup terhadap debit air, putaran turbin, dan daya keluaran turbin Archimedes screw. Bukaan katup yang digunakan adalah 25°, 40°, 55°, 70°, dan 85°, dengan volume air sebesar 20 liter. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar bukaan katup, semakin besar pula debit air yang dihasilkan, yaitu secara berturut-turut 0,00115 m³/s, 0,00311 m³/s, 0,00429 m³/s, 0,00528 m³/s, dan 0,00802 m³/s. Semakin besar bukaan katup, semakin besar pula putaran turbin yang dihasilkan, dengan nilai tertinggi sebesar 180,3 rpm. Daya keluaran juga meningkat seiring dengan bertambahnya bukaan katup, kecuali pada bukaan 85°. Nilai daya keluaran tertinggi adalah 5,35 watt pada bukaan katup 70° dengan debit air 0,00528 m³/s.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Dari Limbah Cangkang Telur di SMK 2 Sasmita Jaya Sasmita Jaya Pamulang Handayani, Ikha; Sholihah, Lia Wildatus; Fathoni, Anton; Bate'e, Tasya Nia Triani; Iman, Saeful; Setyowati, Agustina Dyah
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 3 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i3.386

Abstract

Tri Dharma Perguruan tinggi terdiri dari tiga komponen yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mencakup upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di masyarakat dalam hal perluasan wawasan, pengetahuan maupun peningkatan keterampilan, telah secara intens dilakukan oleh sivitas akademika sebagai perwujudan dharma bakti serta wujud kepedulian untuk berperan aktif meningkatkan pengetahuan masyarakat. Untuk melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka kami dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Pamulang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Cangkang Telur. Kegiatan pendidikan di SMK 2 SASMITA JAYA Sasmita Jaya, Pamulang dilangsungkan bagi perwakilan seluruh peserta didik. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan wawasan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pemanfaatan limbah cangkang telur kepada masyarakat khususnya siswa/siswi sekolah Sasmita Jaya, limbah yang awalnya hanya dibuang begitu saja bisa memilki nilai jual. Selain pemaparan materi juga ada praktik pembuatan pupuk organik cair (POC) yang berbahan dasar limbah cangkang telur. Peserta yang menghadiri pelatihan merupakan Masyarakat sekolah dari SMK 2 SASMITA JAYA Sasmita Jaya, Pamulang. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan singkat mengenai materi yang akan diberikan dalam bentuk Presentasi Power Point. Peserta dibimbing dan diarahkan sesuai dengan prosedur pembagian materi, menyimak penjelasan dan praktik, sesi tanya jawab dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi kemudian setelah selesai pelaksanaan dilanjutkan pada tahap pelaporan dan publikasi.
System Circuit Analysis of Solar Panel Chicken Egg Incubator Sulanjari; Wicaksana, Ilyas Rasyid; Simbolon, Kiki Tristiawanti; Setyowati, Agustina Dyah; Rohmat, Nur; Irawan, Ade
Piston: Journal of Technical Engineering Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v9i1.49755

Abstract

The chicken egg incubator is an innovation in the method of hatching chicken eggs that has higher efficiency and is up-to-date compared to using incubating hens. With this incubator machine, the incubation process of chicken eggs can be controlled and can reach the ideal temperature and humidity for the hatching process of chicken eggs. This research was conducted to find out how much power is used by this chicken egg incubator machine, as well as how long it takes for 300 Wp solar panels to charge a battery with a capacity of 12 V / 80 Ah. The research was conducted to find out the percentage of success of this egg hatching and to calculate how long it takes to reach the BEP (Break Even Point). This chicken egg incubator machine is powered by a 300 Wp solar panel with a 12 V / 80 Ah battery. In the incubator circuit there is a humidifier mist maker component to maintain the incubator humidity at 50%–60%. Lighting uses 2 incandescent lamps with a total power of 50 W, as well as a ventilation fan that turns on when the temperature in the incubator is excessive in order to keep the temperature at 36 ℃–38.5 ℃. The drive motor is set to move for 3 seconds every 3 hours. This chicken egg incubator has a power consumption of 74.55 W with an egg hatching success rate of 86%. This chicken egg incubator takes about 500 days or 1 year and 5 months to reach its BEP (Break Even Point).
Analisa Kinerja Forced Draft Fan (FDF) sebelum dan sesudah Overhaul pada Unit 2 PLTU Banten 3 Lontar Hanafi, Imam; Sulanjari; Setyowati, Agustina Dyah; Irawan, Ade
Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Forced Draft Fan (FDF) is a critical component in the boiler combustion system at coal-fired power plants (PLTU), functioning to supply combustion air to the furnace. The performance of the FDF significantly affects system efficiency and unit operation stability. This study aims to analyze the efficiency of FDF performance before and after an overhaul on Unit 2 of PLTU Banten 3 Lontar. The research uses a quantitative approach by analyzing operational parameter data obtained from field measurements and manual book references. Observed parameters include air flow, input power, output power, and FDF efficiency. The results show that after the overhaul, air flow increased by 24.54 m³/s for FDF 2A and 8.49 m³/s for FDF 2B. Output power increased by 58,754.34 watts (FDF 2A) and 49,445.91 watts (FDF 2B), while input power also increased by 14,471.71 watts and 9,430 watts, respectively. FDF efficiency improved by 20.02% on FDF 2A and 17.64% on FDF 2B. These improvements indicate that the overhaul successfully enhanced FDF performance. It is recommended that overhauls be carried out regularly according to the maintenance schedule, as they positively affect FDF efficiency and overall performance. Abstrak: Forced Draft Fan (FDF) merupakan salah satu peralatan vital pada sistem pembakaran boiler di PLTU yang berfungsi untuk menyuplai udara pembakaran ke ruang bakar. Kinerja FDF sangat memengaruhi efisiensi sistem dan kestabilan operasi unit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi kinerja FDF sebelum dan sesudah dilakukan overhaul pada Unit 2 PLTU Banten 3 Lontar. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menganalisis parameter operasional berdasarkan data lapangan dan referensi manual book. Parameter yang diamati meliputi air flow, daya input, daya output, dan efisiensi FDF. Hasil menunjukkan bahwa setelah overhaul terjadi peningkatan air flow sebesar 24,54 m³/s pada FDF 2A dan 8,49 m³/s pada FDF 2B. Daya output meningkat sebesar 58.754,34 watt (FDF 2A) dan 49.445,91 watt (FDF 2B), sementara daya input juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 14.471,71 watt dan 9.430 watt. Efisiensi FDF meningkat sebesar 20,02% pada FDF 2A dan 17,64% pada FDF 2B. Peningkatan efisiensi ini menunjukkan bahwa kegiatan overhaul berhasil meningkatkan performa FDF. Disarankan agar overhaul dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal pemeliharaan karena terbukti berdampak positif terhadap efisiensi dan kinerja FDF.