Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Correlation between Types of Bleeding Brain Lesion with Glasgow Coma Scale in Head Injury Patients at Gunung Jati Regional Hospital, Cirebon, Indonesia Tantowijaya, Bibit; Debyanti, Merliana; Kusnandang, Agus
GHMJ (Global Health Management Journal) Vol. 8 No. 1s (2025): Special Issues
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35898/ghmj-81s1166

Abstract

Background: Head injuries were a leading cause of morbidity and mortality worldwide, often resulting in bleeding brain lesions such as epidural hematoma, subdural hematoma, subarachnoid hemorrhage, and intracerebral hematoma. The Glasgow Coma Scale (GCS) was a widely used tool to assess the level of consciousness in head injury patients. Understanding this relationship was essential for guiding clinical management and predicting patient outcomes, especially in regions with high incidences of traumatic brain injuries, such as Cirebon, Indonesia. Aims: To analyze the relationship between bleeding brain lesions and the Glasgow Coma Scale in head injuries at Gunung Jati Regional Hospital, Cirebon, Indonesia. Methods: This study used an analytical observational method with a cross-sectional approach. Data collection was conducted using total sampling with a sample size of 28. The inclusion criteria were patients with CT-confirmed brain hemorrhages (epidural, subdural, subarachnoid, or intracerebral hematomas).  Data were obtained from medical records in 2023 at Gunung Jati Regional Hospital. The analysis was performed using the Spearman rank correlation test to evaluate the relationship between the type of brain hemorrhage and GCS scores. Results: The total sample of 28 included 21 patients (75%) with Intracerebral Hematoma, 3 patients (10.7%) with Subdural Hematoma, 2 patients (7.1%) with Epidural Hematoma, and 2 patients (7.1%) with Subarachnoid Hematoma. The level of consciousness in these patients was as follows: 15 patients (53.6%) with mild injuries, 8 patients (28.6%) with moderate injuries, and 5 patients (17.9%) with severe injuries. Spearman correlation analysis showed no significant relationship between Bleeding Brain Lesions and Glasgow Coma Scale in head injuries (p =0.645). The absence of correlation might have been due to unaccounted factors in this study, such as hemorrhage volume, lesion location, midline shift, and injury mechanism. Conclusion: There is no significant relationship between types of bleeding brain lesions and Glasgow Coma Scale in head injury patients. The study's limitations included a small sample size and the exclusion of variables such as hemorrhage volume and location, which could affect the level of consciousness. Future research was recommended to involve larger sample sizes and additional clinical factors to better understand the dynamics between types of brain hemorrhages and patients' levels of consciousness, potentially improving clinical management strategies.
Penguatan Legalitas Pelaku UMKM melalui Pembuatan Nomor Induk Berusaha di Kelurahan Watubelah Marlina, Tina; Rahman, Hanfi Pauzia; Milyanti, Mia; Fitriani, Andriana Aulia; 'Aisy, Radya Rahadatul; Shonia, Ana Naela; Nisa, Qoirun; Tantowijaya, Bibit; Yasir, Nazib Mohamad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Inovasi Indonesia Vol 2 No 2 (2024): JPMII - April 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jpmii.375

Abstract

Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) memiliki peran yang signifikan dalam ekonomi Indonesia, baik dalam hal menciptakan lapangan kerja maupun jumlah usaha yang ada. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM adalah masalah legalitas usaha. Legalitas usaha merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha untuk mendapatkan berbagai kemudahan dan fasilitas dari pemerintah, seperti perizinan, perpajakan, bantuan modal, bantuan hukum, perlindungan konsumen, dan lain-lain. Jumlah pelaku UMKM yang dijadikan sampel sebanyak 20 responden dengan beberapa jenis usaha. Metode yang dilakukan dengan memberikan seminar mengenai pentingnya NIB dan pembuatan NIB secara langsung. Para pelaku UMKM dibimbing oleh mahasiswa yang sebelumnya para mahasiswa diberikan pembinaan mengenai pendaftaran NIB oleh dinas UMKM.  Hasil ; Program pemberdayaan UMKM ini diawali dengan dilakukannya seminar untuk sosialisasi terhadap pelaku UMKM di Kelurahan Watubelah yang diikuti dengan antusias oleh para pelaku UMKM. kemudian banyak faktor kendala yang dihadapi masyarakat mengenai pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB). Faktor tersebut seperti ketidaktahuan mengenai NIB, khawatir ada biaya terkait pendaftarannya, dan kesibukan sehari – hari mereka saat berjualan. Oleh karena itu, banyak pelaku UMKM yang sudah lama beroperasi masih belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).