Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layanan pendidikan inklusi di UPTD SDN Morombuh 1, khususnya di kelas II. Terdapat 2 anak berkebutuhan khusus di kelas II. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara terhadap wali kelas II, pengamatan langsung dan dokumentasi pada saat pembelajaran dikelas. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode triangulasi. Berdasarkan hasil wawancara wali kelas II, pendidikan inklusi yang dilaksanakan di SDN Morombuh 1, dilakukan dengan cara memberikan perhatian dan pembelajaran tambahan, mengutamakan ABK menguasai pembelajaran dasar, mengajarkan cara berinteraksi sosial, serta adanya evaluasi khusus. Hal tersebut juga terlihat pada saat pengamatan langsung dan dokumentasi siswa ABK belajar dengan materi yang berbeda yakni pembelajran dasar dan adanya penempatan duduk yang menyesuaikan keadaannya. Layanan pendidikan inklusi tersebut memberikan dampak positif kepada anak berkebutuhan khusus, mereka bisa mendapatkan hak pendidikan yang sama dengan anak normal lainnya, bisa berinteraksi dengan anak seusianya, menumbuhkan rasa percaya diri, belajar pengetahuan dasar seperti membaca dan menulis. Siswa reguler atau normal juga diajarkan untuk toleransi saling menghargai antar sesama. Namun, penerapan layanan inklusi di SDN Morombuh 1 tetap memiliki tantangan tersendiri, seperti terbatasnya sarana dan prasarana, hingga kemampuan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus, karena tidak adanya guru khusus dari SLB.