Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KINERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) UBIGO DI KABUPATEN KARANGANYAR Syarif, Jadid Adrian; Agustono; Raden Kunto Adi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Persaingan bisnis yang ketat meningkatkan standar kinerja dalam berbagai dimensi. Hal ini menyebabkan para pelaku ekonomi perlu memperbaiki kinerja dari semua aspek bisnisnya agar mampu bersaing. Salah satu pelaku ekonomi adalah UMKM Ubigo, merupakan usaha industri pengolahan makanan dengan produk utama bollen ubi ungu. Permasalahan yang dialami UMKM Ubigo adalah jumlah konsumen yang tidak stabil dan beberapa karyawan yang tidak konsisten dalam menjalankan pekerjaanya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kinerja UMKM Ubigo dan merumuskan alternatif strategi untuk meningkatkan kinerja. Penentuan lokasi dilakukan purposive. Key Informan penelitian adalah Manajer, Supervisor, Karyawan, Konsumen UMKM Ubigo, Usaha Sejenis, Pemerintah, dan Lembaga Keuangan. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Analisis data menggunakan Balanced Scorecard dan Matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan kinerja UMKM Ubigo hasil “cukup baik” dengan rata-rata skor kinerja 0,41 yang berada pada rentang 0-0,6. Penggabungan Balanced Scorecard dan matriks SWOT menghasilkan alternatif strategi untuk meningkatkan kinerja UMKM Ubigo. 1) Perspekrif pertumbuhan dan pembelajaran:   a) Meningkatkan kualitas karyawan melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan; 2) Perspektif proses bisnis internal: a) Proses produksi dilaksanakan sesuai dengan SOP, b) Meningkatkan kapasitas produksi usaha, c) Mengoptimalkan pemasaran melalui sosial media dan e-commerce, d) Melakukan kerja sama dengan biro perjalanan dan melakukan endorsement; 3) Perspektif pelanggan: a) Menjaga kualitas produk Bollen Ubigo secara kontinyu; dan 4) Perspektif Keuangan: a) Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk meningkatkan efesiensi biaya operasional, b) Melakukan ekspansi usaha dengan memperluas toko atau membuka cabang
Analisis model pembangunan pertanian dan transformasi yang terjadi di Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali Antriyandarti, Ernoiz; Ardila, Insyirah Ayu; Syarif, Jadid Adrian; Agustin, Laily; Cahyani, Latifah Dita; Panemuan, Rizki Guntur; Nugroho, Sasmito Agung
Ecotourism and Environment Conservation Vol. 1 No. 1: (February) 2024
Publisher : Institute of Advance Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/ecotour.v1i1.2024.688

Abstract

Introduction: Desa Gedangan serves as the rural center in Cepogo District, Boyolali. Situated 14 km west of the downtown area of Boyolali Regency, it stands as a prominent vegetable-producing village in the region. The potential of Desa Gedangan lies in its rural tourism, encompassing attractions such as Candi Sari, Candi Lawang, Pasar Ngatpaingan, and agricultural activities. Challenges faced by Desa Gedangan include issues regarding the development of tourism infrastructure and pest control in the vegetable farming sector. Structural transformation in Desa Gedangan primarily focuses on the agricultural sector, which continues to evolve and is optimized to support the village's economy. Method: The fundamental methodology employed in this research is descriptive analytical with a qualitative approach, conducted through a case study in Desa Gedangan, Cepogo District, Boyolali Regency. Data sources comprise both primary and secondary data. Result: Primary data is obtained from key informants, primarily through direct interviews with the village head. Secondary data consists of evidence, records, or historical reports archived as documentary data. Findings reveal that institutional transformation in Desa Gedangan is currently limited due to adherence to regulations at the district level. The existing institutional transformation is mainly observed within the Karang Taruna organization. Technological transformation in Desa Gedangan involves the construction of three biogas reactors consisting of three ponds, established through collaboration with the Agricultural Technology Development Institute. The agricultural development model in Desa Gedangan currently emphasizes diversification of agricultural products, as evidenced by the cultivation of tobacco for commercial purpose.