Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Proses Diversi Anak yang Berkonflik dengan Hukum: Belajar dari Sistem Diversi di Amerika Serikat Maran, Alfian Mela; Probowati, Yusti; Ajuni, Ajuni; Elisabeth, Mary Philia
Binamulia Hukum Vol. 13 No. 2 (2024): Binamulia Hukum
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37893/jbh.v13i2.957

Abstract

Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke mekanisme di luar peradilan pidana. Diversi bertujuan untuk melindungi hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum (ABH). Pelaksanaan diversi menjadi penting karena proses peradilan pidana dapat memberikan dampak negatif pada anak, seperti stigma sosial, kesulitan mendapatkan pekerjaan, risiko terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, dan kemungkinan menjadi residivis akibat pengaruh lingkungan pergaulan di sekitar mereka. Namun, implementasi diversi di Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Beberapa penelitian mengungkapkan kendala, seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang diversi, rendahnya kompetensi hakim dalam menangani perkara anak, kesulitan mencapai kesepakatan antara pelaku dan korban, serta terbatasnya fasilitas untuk mendukung pelaksanaan kesepakatan diversi. Kajian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan diversi di Indonesia sekaligus mengulas proses diversi di Amerika Serikat sebagai bahan pembelajaran dalam meningkatkan pelaksanaan diversi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah purposive review, di mana penulis secara sistematis menentukan langkah-langkah dalam mencari dan menyortir sumber yang relevan untuk pembahasan ini. Hasil kajian menunjukkan bahwa beberapa proses diversi yang berhasil diterapkan di Amerika Serikat, seperti Probation Camp, Community Service, dan Functional Family Therapy, dapat menjadi referensi dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan diversi di Indonesia. Keberhasilan pendekatan-pendekatan tersebut menunjukkan pentingnya keterlibatan masyarakat, keluarga, dan otoritas terkait dalam mendukung keberhasilan program diversi. Oleh karena itu, diharapkan temuan ini dapat menjadi solusi dalam memperbaiki dan memperkuat sistem diversi di Indonesia.
Konsep Kesetaraan Gender dalam Ritual Pa’bannetauan Perkawinan Maran, Alfian Mela; Marselius Sampe Tondok
SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan Vol. 17 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : STT BNKP Sundermann

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36588/sundermann.v17i2.139

Abstract

This study discusses the division of gender roles in the culture of Mamasa, West Sulawesi, focusing on the Pa'bannetauan ritual related to marriage and childbirth. The study finds that the bilateral kinship system in Mamasa allows for an equitable division of roles between men and women, supporting gender equality. Although there is freedom in choosing a partner, strict customary rules must still be followed, including offerings and agreements between both families. These findings are compared with patrilineal and matrilineal kinship systems in other cultures, showing that the bilateral system in Mamasa better supports gender equality. The article concludes that the customary norms in Mamasa can serve as an example of how traditions can support gender equality and justice in society.