HIV/AIDS senantiasa menjadi persoalan kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, utamanya di Provinsi Sumatera Selatan yang menunjukkan adanya tren peningkatan kasus dalam beberapa tahun terakhir. Pola penyebaran yang sulit diprediksi dengan metode konvensional menjadi tantangan bagi pemerintah dalam melakukan intervensi dini. Penelitian ini berfokus pada prediksi jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Sumatera Selatan pada 3 tahun kedepan menggunakan metode time series ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average). Data yang digunakan merupakan data tahunan jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Sumatera Selatan dari tahun 2018 hingga 2023. Setelah melalui proses identifikasi, estimasi, dan diagnostik model, diperoleh bahwa model ARIMA(1,1,1) merupakan model terbaik berdasarkan uji ACF dan PACF. Hasil ramalan menunjukkan adanya fluktuasi dengan lonjakan kasus, khususnya beberapa daerah seperti Lubuk Linggau, sementara Kota Palembang diprediksi tetap menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, meskipun menunjukkan tren penurunan. Evaluasi model menggunakan MAPE dan RMSE menunjukkan bahwa ARIMA mampu memberikan hasil yang cukup baik pada wilayah dengan pola data stabil seperti Muara Enim, Ogan Ilir, dan Banyuasin. Penelitian ini diharapkan dapat menawarkan kontribusi untuk pengambilan kebijakan berbasis data serta meningkatkan kesadaran berbagai pihak terhadap pentingnya pemantauan kasus secara berkala guna menekan laju penyebaran HIV/AIDS di wilayah Sumatera Selatan