This study aims to analyze the factors influencing poverty levels in Central Java Province using two analytical approaches: Ordinary Least Squares (OLS) and Geographically Weighted Regression (GWR). The OLS approach is used to examine global influences, while the GWR approach captures local variations in influence across regions. The three main variables examined in this study are the Gender Inequality Index (GIG), the Gini Index as an indicator of income inequality, and the Regency/City Minimum Wage (UMK). The analysis results indicate that both income inequality and gender inequality significantly influence poverty levels. However, the degree of influence of each variable varies across regions, as indicated by the GWR analysis. High income inequality and wide gender gaps contribute to high poverty rates, particularly in regions with low UMKs. Therefore, this study recommends inclusive and region-based policies. Some suggested policies include increasing gender equality through women's empowerment, strengthening regulations and implementing UMK policies to suit local needs, and developing social programs based on regional socio-economic conditions. With these steps, it is hoped that social and economic inequality can be reduced, so that the poverty rate in Central Java Province can be reduced significantly and sustainably. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan dua pendekatan analisis, yaitu Ordinary Least Squares (OLS) dan Geographically Weighted Regression (GWR). Pendekatan OLS digunakan untuk melihat pengaruh secara global, sementara GWR digunakan untuk menangkap variasi pengaruh antar wilayah secara lokal. Tiga variabel utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah Indeks Ketimpangan Gender (IKG), Indeks Gini sebagai indikator ketimpangan pendapatan, serta Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Hasil analisis menunjukkan bahwa baik ketimpangan pendapatan maupun ketimpangan gender memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Namun, tingkat pengaruh masing-masing variabel berbeda di setiap daerah, yang ditunjukkan dengan hasil analisis GWR. Ketimpangan pendapatan yang tinggi dan kesenjangan gender yang lebar berkontribusi terhadap tingginya angka kemiskinan, terutama di wilayah dengan UMK yang rendah. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan kebijakan yang bersifat inklusif dan berbasis wilayah. Beberapa kebijakan yang disarankan antara lain peningkatan kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan, penguatan regulasi dan pelaksanaan kebijakan UMK agar sesuai dengan kebutuhan lokal, serta pengembangan program sosial yang berbasis pada kondisi sosial-ekonomi wilayah. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan ketimpangan sosial dan ekonomi dapat ditekan, sehingga angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah dapat berkurang secara signifikan dan berkelanjutan.