Pengangguran merupakan salah satu permasalahan utama yang dihadapi Indonesia dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suku bunga riil (real interest rate), tingkat partisipasi angkatan kerja (Labor Force Participation Rate/LFPR), dan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) terhadap tingkat pengangguran di Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang pada periode 1992–2023. Metode yang digunakan adalah Autoregressive Distributed Lag (ARDL) yang mampu menangkap dinamika hubungan jangka pendek dan jangka panjang antar variabel dengan data time series yang memiliki derajat integrasi berbeda. Hasil menunjukkan bahwa pengujian stasioneritas menunjukkan seluruh variabel bersifat stasioner pada first difference. Kemudian untuk hasil pengujian kointegrasi melalui Bounds Test menunjukkan nilai F-statistik sebesar 3,947 yang lebih besar dari batas atas (upper bound) yaitu 3,67 pada tingkat signifikansi 5%, yang membuktikan adanya keterkaitan hubungan jangka panjang pada setiap variabel dalam model tersebut. Dalam jangka pendek, variabel real interest rate, LFPR, dan FDI berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pengangguran. Real interest rate pada lag ke-2 menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan, sehingga dapat diartikan peningkatan suku bunga riil akan menurunkan tingkat pengangguran dalam jangka pendek. LFPR pada lag ke-4 justru menunjukkan pengaruh positif dan signifikan, yang dapat diartikan bahwa peningkatan partisipasi angkatan kerja tidak selalu langsung diimbangi oleh pertumbuhan lapangan kerja, sehingga meningkatkan pengangguran. FDI memiliki pengaruh yang bervariasi tergantung pada lag. Pada lag ke-1 memiliki pengaruh negatif dan signifikan, namun pada lag ke-2 dan ke-4 justru berpengaruh positif. Kesimpulannya menunjukkan bahwa variabel suku bunga riil, tingkat partisipasi angkatan kerja, dan investasi langsung asing berpengaruh negatif terhadap pengangguran dalam jangka pendek. Tetapi, ketiga variabel tersebut tidak memiliki signifikan dalam model jangka panjang.