Yulisetyaningrum
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbedaan Hasil Jumlah Trombosit Berdasarkan Waktu Pemeriksaan Dan Suhu Penyimpanan Darah EDTA Metode Otomatis Nisa, Ardiana Zakiyatun; Noor Hidayah; Shinta Dwi Kurnia; Indanah; Yulisetyaningrum
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v14i1.4875

Abstract

Pemeriksaan jumlah trombosit merupakan prosedur penting dalam laboratorium klinik sampel darah dengan antikoagulan Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA) sebaiknya segera diperiksa setelah pengambilan. Meskipun demikian, hasilnya dapat dipengaruhi oleh pemeriksaan yang tertunda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi antara waktu pemeriksaan dan suhu penyimpanan dengan variasi jumlah trombosit pada pegawai di Puskesmas Kedung II Jepara. Dengan menggunakan sampel darah vena dari 38 pegawai yang dipilih melalui purposive sampling , penelitian ini menggunakan desain analitik observasional cross-sectional. Sebanyak 3 kondisi digunakan untuk melakukan pemeriksaan jumlah trombosit menggunakan hematology analyser Sysmex XP-100 disimpan selama 1 jam penyimpanan pada suhu ruang (18-29°C), dan setelah 1 jam penyimpanan pada suhu lemari kulkas (2-8°C). Setelah dilakukan uji One-Way ANOVA , uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa data mengikuti distribusi normal dan signifikan (p>0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok perlakuan dalam uji One-Way ANOVA (p = 0,021), dan dalam uji Post Hoc Bonferroni (p = 0,018), namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara trombosit yang disimpan dalam lemari es dan trombosit yang diperiksa segera atau pada suhu ruangan. Disimpulkan jika jumlah trombosit turun secara signifikan setelah satu jam disimpan pada suhu ruangan, tetapi sebagian besar tetap stabil setelah disimpan pada suhu kulkas.
Hubungan Hubungan Vulva Hygiene dengan Keberadaan Candida albicans Penyebab Kejadian Keputihan Prameswari, Fatikha; Noor Hidayah; Yulisetyaningrum; Indanah; Arief Adi Saputro
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v14i1.4947

Abstract

Infeksi Candida albicans adalah penyebab paling umum dari keputihan, yang merupakan masalah bagi banyak wanita, terutama remaja. Keputihan adalah sesuatu yang hingga 75% wanita akan alami di beberapa titik dalam hidup mereka. Vulva hygiene yang tidak tepat dapat menyebabkan keputihan abnormal yang disebabkan oleh jamur oportunistik Candida albicans, yang tumbuh subur di daerah genital yang lembap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi frekuensi keputihan dalam urin mahasiswa tahun ketiga di Universitas Kudus Muhammadiyah dan untuk menetapkan korelasi antara Vulva hygiene dan Candida albicans. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan desain cross-sectional berdasarkan observasi. Untuk penelitian ini, 41 mahasiswi yang memenuhi syarat memberikan data melalui kuesioner Vulva hygiene dan pengujian urin untuk Candida albicans. Analisis mikroskopis dan makroskopis mengikuti inokulasi sampel urin ke dalam media SDA. Sementara 10 (62,5%) dari 16 responden dengan Vulva hygiene rata-rata positif dan 6 (37,5%) negatif, 5 (20%) dari 25 responden dengan Vulva hygiene baik negatif. Ada hubungan yang signifikan antara Vulva hygiene dan keberadaan Candida albicans dalam urin, seperti yang ditunjukkan oleh analisis menggunakan uji Chi-square (p = 0,015 <α 0,05). Untuk menghindari infeksi jamur, yang dapat membahayakan kesehatan reproduksi wanita, temuan penelitian ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan organ kewanitaan.