Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR UNTUK MATERI MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS shinta dwi kurnia; Djunaidah Zen; Siti Huzaifah
Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fpbio.v1i1.1160

Abstract

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR UNTUK MATERI MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Shinta Dwi Kurnia1, Djunaidah Zen2 dan Siti Huzaifah2 1. Alumni Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya 2. Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya Jln Raya Palembang-Inderalaya Km 32, Inderalaya Ogan Ilir Sumatera Selatan   ABSTRAK Penelitian pengembangan telah dilakukan dengan tujuan menghasilkan instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai aspek psikomotor siswa pada materi mekanisme transpor membran sel. Metode yang digunakan adalah metode Research and Development Borg dan Gall dengan langkah-langkah pengembangan meliputi tahap pendahuluan, tahap pengembangan dan tahap evaluasi. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, wawancara, catatan validator, observasi dan angket. Data yang dianalisa adalah data catatan validator, kepraktisan dan keterampilan siswa. Validasi instrumen penilaian dilakukan oleh 2 orang ahli, yaitu ahli materi dan ahli evaluasi. Instrumen penilaian dinyatakan valid dengan nilai 3 dan 2,71 dan dinyatakan praktis dengan nilai 2,75 dan 2,5. Hasil penelitian pengembangan ini menunjukkan sudah terpenuhinya syarat-syarat instrumen penilaian yang baik, yaitu validitas, objektivitas, praktikabilitas dan ekonomis. Kata Kunci : Pengembangan, Instrumen penilaian, dan Psikomotor   ABSTRACT The Development research has been conducted with the aim of making the assessment instrument used to assess aspects of students psychomotor on material of cells membrane transport mechanism. The method was used the method of Research and Development the Borg and Gall with development measures include preliminary stages, stage of development and evaluation stage. The data was collected with the documentation technique, interviews, records, observation and questionnaire. The data is analyzed with the note of validator, practicality and the skills of the students. The validation of the assessment instruments was carried out by two experts, i.e. expert material and expert evaluation. The assessment instrument is declared valid with value 3 and 2,71, practical expressed with value  2.75 and 2.5. The results of development research shows already satisfy the terms of a good assessment instruments, namely the validity, objectivity, can be in practise and economical. Key words: Development, Assessment Instruments, and Psychomotor
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI DESA BAE KECEMATAN BAE KUDUS Heny Siswanti; Ana Zumrotun Nisak; Shinta Dwi Kurnia
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 4, No 2 (2022): JURNAL ABDIMAS INDONESIA
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI DESA BAE KECEMATAN BAE KUDUS Heny Siswantia,*, Ana Zumrotun Na, b ,Shinta Dwi Kurniab henysiswanti@umkudus.ac.id , anazumotun@umkudus.ac.id .shintadwi@umkudus.ac.id aUniversitas Muhammadiyah Kudus Desa Pelang Mayong, Jepara, Indonesia bUniversitas Muhammadiyah Kudus, Indonesia Abstrak Stunting merupakan masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan gizi dalam waktu lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang merupakan masa kritis, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.. Pevalensi stunting di Indonesia mencapai angka 37,2%, dengan kata lain terdapat 93 juta kasus stunting terjadi di Indonesia. Dari anak dibawah 3 tahun di desa Puskesmas Bae terdapat 23% anak mengalami stunting slah satunya Desa Bae. Dari permasalahan tersebut perlu adanya keterlibatan keluarga dan peran serta masyarakat sehingga program dapat berjalan. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pada Kader Gizi Anak, Pengetahuan tentang gizi anak, pertumbuhan dan perkembangan anak, cara menyajikan makanan batita yang baik, pembuatan media promosi yang menarik tentang gizi anak supaya lebih mudah dipahami serta pencegahan stunting. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu dan memberi pengetahuan para ibu untuk pemberian makanan yang tepat sesuai dengan usia anaknya dan mengetahui tahapan normal proses tumbuh kembang seorang anak. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan kegiatan ini terdapat 25 kader Gizi serta membuat menu sehat untuk batita,. Setelah dilakukan pendampingan duta gizi anak, dilakukan pula pendataan gizi anak, dimana didapatkan hasil angka stunting di Desa Bae mengalami penurunan. Dan kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan batita dan keluarga. Kata Kunci: Kader, Gizi, Stunting Abstract Stunting is a nutritional problem caused by a long-term lack of nutritional intake during the first 1000 days of life (HPK) which is a critical period, resulting in growth disorders in children, namely the child's height is lower or shorter (dwarf) than the standard age. stunting in Indonesia reached 37.2%, in other words there were 93 million cases of stunting occurring in Indonesia. Of the children under 3 years old in the Bae Health Center village, 23% of the children were stunted, one of them was in Bae Village. From these problems it is necessary to have family involvement and community participation so that the program can run. This community service activity aims to provide training for Child Nutrition Cadres, Knowledge of child nutrition, child growth and development, how to serve good toddler food, making attractive promotional media about child nutrition to make it easier to understand and stunting prevention. This activity is aimed at increasing the knowledge of posyandu cadres and giving mothers the knowledge to provide proper food according to their child's age and to know the normal stages of a child's growth and development process. The results obtained after this activity were 25 Nutrition cadres and made a healthy menu for toddlers. After assisting the child nutrition ambassador, a child nutrition data collection was also carried out, which resulted in a decrease in the stunting rate in Bae Village. And this community service activity is very useful for improving the health of toddlers and families. Keywords: Health Cadres, Nutrition, Stunting.
Perbedaan Hasil Jumlah Trombosit Berdasarkan Waktu Pemeriksaan Dan Suhu Penyimpanan Darah EDTA Metode Otomatis Nisa, Ardiana Zakiyatun; Noor Hidayah; Shinta Dwi Kurnia; Indanah; Yulisetyaningrum
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v14i1.4875

Abstract

Pemeriksaan jumlah trombosit merupakan prosedur penting dalam laboratorium klinik sampel darah dengan antikoagulan Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA) sebaiknya segera diperiksa setelah pengambilan. Meskipun demikian, hasilnya dapat dipengaruhi oleh pemeriksaan yang tertunda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi antara waktu pemeriksaan dan suhu penyimpanan dengan variasi jumlah trombosit pada pegawai di Puskesmas Kedung II Jepara. Dengan menggunakan sampel darah vena dari 38 pegawai yang dipilih melalui purposive sampling , penelitian ini menggunakan desain analitik observasional cross-sectional. Sebanyak 3 kondisi digunakan untuk melakukan pemeriksaan jumlah trombosit menggunakan hematology analyser Sysmex XP-100 disimpan selama 1 jam penyimpanan pada suhu ruang (18-29°C), dan setelah 1 jam penyimpanan pada suhu lemari kulkas (2-8°C). Setelah dilakukan uji One-Way ANOVA , uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa data mengikuti distribusi normal dan signifikan (p>0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok perlakuan dalam uji One-Way ANOVA (p = 0,021), dan dalam uji Post Hoc Bonferroni (p = 0,018), namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara trombosit yang disimpan dalam lemari es dan trombosit yang diperiksa segera atau pada suhu ruangan. Disimpulkan jika jumlah trombosit turun secara signifikan setelah satu jam disimpan pada suhu ruangan, tetapi sebagian besar tetap stabil setelah disimpan pada suhu kulkas.