Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)

Sumber dan Tingkatan Konflik dalam Perspektif Multidimensi: Pendekatan Literature Review pada Konteks Sosial, Budaya, dan Pendidikan Silvia Naysilla Putri; Diah Nanda Khoirun Nisak; Siti Makrifatus Sholehah; Mu’alimin
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v3i1.6010

Abstract

Konflik merupakan fenomena sosial yang tidak dapat dihindari, muncul akibat perbedaan kepentingan, distribusi sumber daya, maupun benturan nilai. Kajian mengenai resolusi konflik menjadi penting karena konflik yang tidak terkelola dapat mengancam stabilitas sosial, politik, bahkan perdamaian. Artikel ini bertujuan menganalisis bagaimana penelitian terdahulu mengkategorikan sumber konflik dan tingkatan konflik dalam berbagai konteks sosial, budaya, dan keagamaan. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah: Bagaimana penelitian-penelitian sebelumnya mengidentifikasi sumber dan tingkatan konflik? Metode yang digunakan adalah literature review dengan menelusuri artikel melalui database nasional dan internasional menggunakan kata kunci “sumber konflik” dan “tingkatan konflik”. Dari 22 artikel awal, diperoleh 12 artikel yang relevan untuk dianalisis. Hasil kajian menunjukkan bahwa sumber konflik dapat dikategorikan ke dalam faktor struktural (ketidakadilan sosial, agraria), kultural (perbedaan agama, etnis), serta interpersonal (hubungan antarindividu di sekolah). Sementara itu, tingkatan konflik terbagi atas level interpersonal, kelompok, dan struktural. Strategi resolusi bervariasi, mulai dari pendekatan kultural, pendidikan multikultural, hingga diplomasi internasional. Kesimpulannya, konflik merupakan fenomena multidimensi yang menuntut strategi resolusi berbasis konteks. Sintesis ini berkontribusi bagi akademisi dalam pengembangan teori konflik dan bagi praktisi sebagai acuan dalam intervensi resolusi konflik. Riset selanjutnya dapat difokuskan pada pengembangan model analisis konflik yang lebih adaptif terhadap perubahan sosial dan budaya.