Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menelaah kesalahan yang dilakukan siswa kelas 2 sekolah dasar dalam menyelesaikan soal-soal geometri dan pengukuran melalui penerapan metode Newman. Metode ini dipilih karena mampu menguraikan tahapan berpikir siswa secara sistematis, sehingga kesalahan yang muncul dapat diidentifikasi dengan lebih jelas. Subjek penelitian terdiri atas 20 siswa, di mana 15 siswa berhasil menjawab seluruh soal dengan benar, sementara 5 siswa lainnya masih melakukan kesalahan. Analisis Newman digunakan untuk mengklasifikasikan kesalahan yang terjadi ke dalam lima kategori, yaitu kesalahan membaca soal, kesalahan memahami soal, kesalahan transformasi, kesalahan keterampilan proses, serta kesalahan dalam menuliskan jawaban akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan yang paling sering muncul terdapat pada tahap memahami soal dan keterampilan proses. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian siswa belum sepenuhnya mampu menafsirkan maksud soal dengan tepat serta masih mengalami hambatan dalam melaksanakan prosedur perhitungan secara sistematis. Temuan tersebut menegaskan perlunya strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada pemahaman konsep dasar sekaligus latihan prosedural yang berkesinambungan. Guru diharapkan dapat memperkuat pendekatan berbasis pemahaman konsep, memanfaatkan media konkret untuk membantu siswa memahami materi abstrak, serta menerapkan scaffolding atau pemberian dukungan bertahap dalam latihan soal geometri dan pengukuran. Dengan penerapan strategi tersebut, siswa diharapkan mampu mengurangi kesalahan sekaligus meningkatkan keterampilan berpikir matematis secara lebih mendalam