Penelitian ini mengkaji peran ekologi tanaman Teratai (Nelumbo nucifera) di daerah rawa kampus Universitas Bengkulu, dengan fokus pada komponen biotik dan abiotik sebelum dan sesudah penanaman, serta interaksi yang terjadi dalam ekosistem. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung di beberapa plot dari bulan Juni sampai Desember 2024. Analisis dilakukan dalam tiga tahap: reduksi data, penyajian dalam bentuk tabel dan gambar, dan verifikasi untuk simpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan faktor abiotik setelah penanaman N. nucifera, seperti suhu, pH, dan oksigen terlarut (DO). pH air meningkat dari 6,19 menjadi 7,50, dan DO meningkat dari 2,5 mg/L menjadi 3,9 mg/L. Kehadiran N. nucifera juga menyebabkan peningkatan keanekaragaman hayati hewan, dengan peningkatan spesies dari 51 menjadi 73, termasuk pengurai, predator, penyerbuk, dan hama. Interaksi simbiosis seperti komensalisme, parasitisme, dan mutualisme diamati. N. nucifera menunjukkan kemampuan bersaing yang kuat, dengan pertumbuhan daun yang konsisten dan penyerapan cahaya yang unggul (844 Lux dibandingkan dengan 270 Lux pada tanaman lain). Faktor abiotik, termasuk suhu dan intensitas cahaya, memengaruhi pembungaan bunga, dengan suhu pagi yang rendah mendukung pembungaan penuh, sementara suhu tinggi menyebabkan bunga menutup. Studi ini menyoroti potensi N. nucifera untuk meningkatkan keanekaragaman hayati hewan dan mendefinisikan berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem, sekaligus menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memperdalam pemahaman tentang komponen dan interaksi ekosistem .