Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Strategi Guru dalam Menanamkan Nilai Kejujuran pada Peserta Didik Sekolah Dasar Lebao, Yohana Antonia Nini; Toron, Vinsensius Bawa; Tukan, Petrus
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.31719

Abstract

Abstract: This study aims to describe the strategy of Catholic Religious Education (PAK) teachers in shaping the honest character of students at Penikenek Elementary School. This research is important to do because the value of honesty is the main foundation in the formation of the character of students with integrity, but in practice it is often ignored in everyday life at school. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through interviews, observations, and documentation. the data analysis technique used in this research is the Miles and Huberman model, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that honest character is instilled through value learning, habituation, exemplary, and educational sanctions. Teachers act as role models and moral facilitators who instill the value of honesty consistently according to the teachings of the Catholic faith. Despite challenges such as cheating behavior and minor dishonesty, a reflective and humanist approach helps students develop moral awareness. This study recommends strengthening school and parent cooperation, continuous teacher training, and integration of honesty values in all learning processes to form a school culture with character.Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi guru Pendidikan Agama Katolik (PAK) dalam membentuk karakter jujur peserta didik di SDN Penikenek. Penelitian ini penting dilakukan karena nilai kejujuran merupakan fondasi utama dalam pembentukan karakter peserta didik yang berintegritas, namun dalam praktiknya sering kali diabaikan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman, yaitu redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter jujur ditanamkan melalui pembelajaran nilai, pembiasaan, keteladanan, dan pemberian sanksi edukatif. Guru berperan sebagai teladan dan fasilitator moral yang menanamkan nilai kejujuran secara konsisten sesuai ajaran iman Katolik. Meskipun ditemukan tantangan seperti perilaku mencontek dan ketidakjujuran kecil, pendekatan yang reflektif dan humanis membantu siswa mengembangkan kesadaran moral. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kerja sama sekolah dan orang tua, pelatihan guru secara berkelanjutan, serta integrasi nilai kejujuran dalam seluruh proses pembelajaran untuk membentuk budaya sekolah yang berkarakter.
Penguatan toleransi beragama melalui tradisi tulun tali di Desa Sukutokan Ola, Maria Inviolata Deran; Tukan, Petrus; Kwen, Krisantus Minggu
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 11 No 2 (2025): August 2025
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/sosio.v11i2.19783

Abstract

Indonesia has a lot of diversity, including ethnicity, culture, language, and religion. This divercity makes Indonesia a country ini rich in divercity. In responding to this diversity, of course there is an attitude of tolerance to prevent division. In the midst of this era of development, there is still a phenomenon of intolerance, so tolerance needs to be echoed and strengthened continuously. One of them in through the local tradition of tulun tali which is practiced by the people of Sukutokan Village, Kelubagolit District, on Adonara Island.This tradition is a praktice of mutual cooperation in terms of helping in the form of goods, foodstuffs and animals in people’s lives at certain events or events. This study aims to determine how to strengthen religious tolerance through the tulun tali tradition in Sukutokan Village. The research method used in this study is a qualitative using a descriptive approach. The results of study show that the tulun tali tradition practiced by the Sukutokan Village community in various social activities, such as death customs, marriages, religious events, building traditional house, and building residents house can strengthen religious tolerance.
Pembentukan Karakter Anak Melalui Partisipai Misdinar di Paroki Santa Maria Pembantu Abadi Weri Uhe Kelen, Yosep Sudarso; Kwen, Krisantus Minggu; Tukan, Petrus; Kelen, Yohanes Sudarso Uhe
Jurnal Pengabdian West Science Vol 4 No 10 (2025): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v4i10.2688

Abstract

Partisipasi anak dalam kehidupan menggereja penting dalam membentuk karakter anak. Namun, masih ditemukan karakter anak belum tercapai maksimal. Tujuan penelitian adalah untuk pembentukan karakter anak melalui partisipasi misdinar pada tugas misa harian. Lokasi penelitian di Paroki St. Maria Pembantu Abadi Weri. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi serta teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan subjek penelitian berjumlah 6 orang informan, 4 orang sebagai informan kunci sedangkan 2 orang informan tambahan dan teknik analisis data dalam penelitian ini yakni melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ditemukan bahwa pembentukan karakter anak melalui misdinar melalui tugas misa harian sudah mampu meningkatkan karakter anak namun belum secara maksimal sehingga perlu dilakukan pembinaan secara rutin oleh pendamping. Dengan demikian penelitian ini sangat penting untuk meningkatkan karakter anak agar semakin memiliki rasa partisipasi terhadap kehidupan menggereja sebagai wada pembentukan karakter anak yang lebih unggul dan berkualitas