Pengelolaan obat dilakukan dengan optimal untuk menjamin tercapainya tepat jenis, jumlah, penyimpanan, waktu pendistribusian, penggunaan dan mutu tiap unit pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengelolaan obat di Puskesmas X pada tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif evaluatif dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data dilakukan secara prospektif yaitu pengambilan data melalui wawancara mendalam kepada Kepala Puskesmas dan Apoteker Puskesmas dan retrospektif yaitu pengambilan data dengan pengamatan langsung dan dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menghitung nilai dari 21 indikator yang kemudian dibandingkan dengan standar yang ada. Sebanyak 7 indikator ditemukan memenuhi standar. Hasil penelitian menunjukan kesesuaian item dengan FORNAS 84,32%, ketepatan perencanaan 57,95%, kesesuaian item permintaan 57,63%, kesesuaian jumlah permintaan 197,05%, kesesuaian item penerimaan 51,27%, kesesuaian jumlah penerimaan 56,58%, penyimpanan narkotika 85,71%, penyimpanan LASA 83,33%, ketepatan distribusi Pustu Juhan Asa 85,71%, ketepatan distribusi Pustu Geleo 87,5%, item stok kosong 45,19%, item obat <1 bulan - <12 bulan 5,50%, item obat aman 21,19%, item stok berlebih 20,34%, obat tidak diresepkan 6,78%, nilai obat ED 9%, nilai obat rusak 0%. Secara keseluruhan, sebagian besar indikator belum memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga perlu dilakukan perbaikan berkelanjutan dalam sistem pengelolaan obat.