Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA PEMERINTAH KELURAHAN NAGARASARI DALAM MENGATASI BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) MELALUI PENERAPAN SEPTIC TANK SERTA MENINGKATKAN KESADARAN SANITASI LINGKUNGAN KOTA TASIKMALAYA Al Virnanda, Helsa; Ma'rifatunnisa, Adinda; Nadira, Nida; Alauna, Yusrilsa; RS, Esta Rendra
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v9i1.19645

Abstract

Tantangan sanitasi di Kelurahan Nagarasari, Kota Tasikmalaya, terutama praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS), masih menjadi isu kesehatan dan lingkungan yang signifikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptrif dengan melalui observasi, wawancara, studi literatur dan penelusuran data melalui internet yang bertujuan untuk menganalisis penerapan septic tank sebagai solusi untuk mengatasi BABS dan dampaknya terhadap sanitasi dan ekosistem. Dengan metode kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa 35% rumah tangga masih melakukan BABS karena keterbatasan lahan dan biaya. Pemerintah berupaya mengimplementasikan septic tank bio dan komunal, tetapi terdapat kendala teknis dan keterbatasan lahan menjadi hambatan. Dampak praktik BABS terhadap lingkungan seperti pencemaran air dan udara yang dapat memperburuk kondisi kesehatan masyarakat. Pada wilayah tingkat daerah Kelurahan Nagarasari yang memiliki keterbatasan lahan dan juga kepadatan penduduk yang tinggi, maka penerapan septic tank yang cocok untuk wilayah ini dalah septic tank komunal. Adapun untuk tingkat Kota Tasikmalaya penerapan septic tank yang cocok yaitu idealnya menggunakan septic tank storage. Selain itu, didukung dengan adanya edukasi masyarakat menjadi kunci untuk perbaikan sanitasi lingkungan dan kesehatan.
Bencana Kekeringan dalam Perspektif Mitigasi, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi serta Dampaknya: Studi Komparatif antara Nusa Tenggara Barat dan Jerman Juliansyah, Danu; Ismazhenar, Ismazhenar; Amlelia, Qisti; Najiyah, Kayla; Ramdani, Restu Noor; Nadira, Nida; Adib, Muhammad; Febrianti, Ria; Marlyono, Setio Galih
Geosfera: Jurnal Penelitian Geografi Vol 4, No 2 (2025): Geosfera : Jurnal Penelitian Geografi
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/geojpg.v4i2.35655

Abstract

Drought is a type of hydrometeorological disaster that is becoming increasingly frequent and severe due to global climate change. This phenomenon has a significant impact on food security, access to clean water, as well as social and economic stability, especially in highly vulnerable areas such as West Nusa Tenggara and temperate countries like Germany. This study aims to examine the characteristics of drought and its consequences in these two regions, review the effectiveness of mitigation and recovery measures that have been implemented, and assess the potential application of long-term risk management that can adapt to climate change. The method used is a systematic literature review by identifying, selecting, and synthesizing scientific articles and reports from relevant official institutions. From the analysis conducted, it was found that NTB faces chronic drought problems with limited water infrastructure and highly vulnerable social conditions, whereas Germany experiences severe drought due to prolonged rainfall shortages, impacting the agriculture, energy, and water resource sectors. Mitigation efforts in NTB still largely focus on emergency response and basic infrastructure development, while Germany implements a more comprehensive approach based on data and nature-based solutions. The opportunity to implement long-term risk management is considered highly dependent on the ability to integrate monitoring systems, strengthen local institutions, and adopt sustainable solutions. These findings emphasize the importance of an adaptive approach that balances structural interventions, preparedness, and inclusive water management.