Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Formulasi Snack Bar Beras Merah (Oryza Nivara) dan Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris) sebagai Selingan Sehat Najwa, Dinda Alya Raihana; Purbowati, P; Aisya, Rizki Widyan
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Camilan populer di kalangan anak-anak dan remaja, tetapi meskipun camilan yang sehat harus menyediakan nutrisi yang seimbang, banyak pilihan yang tersedia secara komersial tinggi lemak dan rendah serat, yang berkontribusi terhadap risiko obesitas. Snack Bar yang terbuat dari beras merah dan kacang merah menawarkan alternatif yang inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik fisik, sifat organoleptik, tingkat preferensi panelis, dan kandungan gizi dari makanan ringan batangan ini. Penelitian ini melibatkan pengembangan formulasi snack bar (F1, F2, F3), melakukan analisis fisik dan gizi, melakukan evaluasi sensori, dan menyusun data. Percobaan dilakukan di Laboratorium Chem Mix Pratama Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Kudus, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) untuk menilai pengaruh formulasi terhadap sifat gizi dan organoleptik. Data organoleptik dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis diikuti oleh uji Post Hoc Duncan, sementara karakteristik fisik dan kandungan gizi dievaluasi melalui One-Way ANOVA. Data ditabulasi dalam Microsoft Excel 365. Pengujian fisik mengungkapkan bahwa F2 memiliki kekerasan tertinggi (280,34 gF), sedangkan F1 memiliki yang terendah (272,94 gF), dengan perbedaan signifikan antara semua formulasi (P < 0,05). Untuk atribut sensorik, aroma menunjukkan perbedaan signifikan antara formulasi (P < 0,05), sedangkan rasa, tekstur, dan warna tidak. Berdasarkan evaluasi sensorik dan fisik gabungan, F2 diidentifikasi sebagai formulasi optimal. Hasil dari uji kualitas hedonik (Kruskal-Wallis) tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara F1, F2, dan F3 dalam preferensi keseluruhan. Namun, F2 muncul sebagai formulasi yang paling disukai dalam uji hedonik. Analisis nutrisi juga menunjukkan variasi signifikan antara F1, F2, dan F3 di seluruh parameter yang diuji.