BUM Desa Sumber Makmur di Desa Sumberejo, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo merupakan BUM Desa pemula yang berhasil mendirikan beberapa unit usaha. Namun, terdapat sejumlah kendala dari faktor internal dan eksternal yang menyebabkan perkembangannya belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pengembangan BUM Desa Sumber Makmur berdasarkan analisisis faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui teknik pengumpulan data berupa wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pendekatan interaktif Miles dan Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kekuatan yang dimiliki meliputi lokasi yang strategis dengan akses yang mudah, fasilitas memadai, adanya dasar pendirian BUM Desa, serta struktur organisasi yang jelas. Sementara itu, faktor kelemahannya terletak pada kemampuan dan pengetahuan SDM yang kurang memadai terkait pengelolaan BUM Desa, belum sahnya badan hukum, serta tidak ada penyertaan modal dari masyarakat. Selanjutnya, faktor peluang BUM Desa meliputi kerja sama dan dukungan program dari pihak eksternal, serta faktor ancaman terkait pesaing usaha, rendahnya popularitas BUM Desa, dan minimnya minat masyarakat desa. Berdasarkan analisis SWOT, dirumuskan strategi pengembangan melalui gabungan strategi SO, ST, WO, dan WT, sehingga diharapkan dapat menjadi acuan praktis bagi BUM Desa dalam mengembangkan usahanya secara berkelanjutan. The Village-Owned Enterprise (BUM Desa) Sumber Makmur in Sumberejo Village, Wonoayu Subdistrict, Sidoarjo Regency is a recently established BUM Desa that has successfully established several business units. However, a multitude of internal and external factors have impeded its optimal progression.. This study aims to describe the development strategies of BUM Desa Sumber Makmur based on an SWOT analysis. A qualitative descriptive method was applied with data collected through semi-structured interviews, observations, and documentation. Data were analyzed using Miles and Huberman’s interactive model, including data reduction, data display, and conclusion drawing. The indicate that the strengths include a strategic location with easy access, adequate facilities, the existence of a legal basis for the establishment, and an organized structure. The weaknesses are inadequate capabilities and knowledge of human resources regarding BUM Desa management, the lack of legal recognition, and an absence of capital contributions from the community. Opportunities arise from collaboration and programs with external partners, while the treats include competitors, low pularity, and the limited interest from village communities. Based on the SWOT analysis, development strategies are formulated by combining SO, ST, WO, and WT strategies, with the aim of providing practical guidelines for BUM Desa to develop their businesses sustainably.