This Author published in this journals
All Journal Majalah Farmaseutik
Rahmawati, Desti Linda Dwi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Metode Maserasi dan Soxhletasi Terhadap Kandungan Senyawa Penangkap Radikal Bebas Daun Kersen Menggunakan LC-MS Muadifah, Afidatul; Putri, Amalia Eka; Rahmawati, Desti Linda Dwi; Yudhantara, Sandi Mahesa
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i2.99625

Abstract

Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) mempunyai senyawa metabolit sekunder seperti fenol, flavonoid, terpenoid, tanin, saponin dan alkaloid yang berpotensi menjadi penangkap radikal bebas alami. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kandungan senyawa penangkap radikal bebas di daun kersen (Muntingia Calabura L.) yang diekstraksi secara maserasi dan soxhletasi. Analisis senyawa pada daun kersen (Muntingia Calabura L.)  menggunakan Liquid Chromatograph Mass Spectrometry (LCMS). Hasil analisis LCMS ekstrak maserasi daun kersen (Muntingia Calabura L.) yaitu terdapat 85 senyawa terdiri dari flavonoid 68,63%, fenol 11,67%, terpenoid 2,77%, alkaloid 0,3%, saponin 2,2%, dan tanin 1,3%. Pada ekstrak soxhletasi terdapat 92 senyawa terdiri dari flavonoid 71,47%, fenol 10,16%, terpenoid 23,91%, alkaloid 1,04%, tanin 1,4%, dan saponin 1,5%. Analisis senyawa LCMS juga diperkuat dengan uji aktivitas penangkapan radikal bebas menggunakan DPPH pada ekstrak soxhletasi nilai  69,428 ppm sedangkan ekstrak maserasi 74,407 ppm, kedua ekstrak dikategorikan penangkap radikal bebas kuat. Dengan demikian, kandungan senyawa penangkap radikal bebas hasil analisis dengan LC-MS pada daun kersen (Muntingia Calabura L.) dari metode ekstraksi soxhletasi memperoleh persentase (% kadar) yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstraksi maserasi, didukung dengan uji DPPH ekstraksi soxhletasi dapat menghasilkan nilai  lebih kecil dari pada metode maserasi.