The phenomenon of Orang Dalam (hereafter “Ordal”), referring to privilege and exclusive access in social contexts, often results in injustice. However, scholarly discussions linking the biblical representation of Ordal to social and humanitarian dimensions, particularly in Christian Religious Education (CRE), remain limited. This study critically examines the concept of Ordal in the Bible and explores its implications for character formation through CRE. A qualitative approach employing hermeneutical methods was used to interpret relevant biblical texts, supported by contextual analysis of narratives portraying Ordal figures within their historical and social settings. The findings indicate that biblical depictions of Ordal often represent marginalized groups experiencing powerlessness, oppression, or social injustice, as seen in prophetic advocacy for the oppressed and in Jesus’ rebukes of partiality and unfair privilege. Such narratives not only reflect the social realities of their time but also articulate theological imperatives concerning the moral responsibility of faith to defend the vulnerable. The study underscores the need to integrate critical biblical engagement with Ordal narratives into CRE learning to cultivate social sensitivity, critical awareness, and a commitment to humanitarian and justice values, equipping students to become agents of social transformation grounded in Christian faith.ABSTRAKFenomena Orang Dalam (selanjutnya disebut “Ordal”), yang dalam konteks sosial merepresentasikan privilese dan akses istimewa, kerap berimplikasi pada ketidakadilan. Meskipun demikian, kajian teologis yang mengaitkan representasi Ordal dalam Alkitab dengan dimensi sosial dan kemanusiaan, khususnya dalam konteks Pendidikan Agama Kristen (PAK), masih terbatas. Penelitian ini bertujuan menganalisis secara kritis konsep Ordal sebagaimana terepresentasi dalam teks Alkitab, serta mengeksplorasi implikasinya terhadap pembentukan karakter melalui PAK. Pendekatan penelitian bersifat kualitatif dengan metode hermeneutika untuk menginterpretasikan teks-teks Alkitab yang relevan, dilengkapi analisis kontekstual terhadap narasi yang menampilkan figur Ordal beserta latar historis dan sosialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa figur Ordal dalam Alkitab kerap merepresentasikan kelompok yang mengalami ketidakberdayaan, penindasan, atau ketidakadilan sosial, sebagaimana tergambar dalam narasi pembelaan para nabi terhadap kaum tertindas dan teguran Yesus terhadap praktik keberpihakan yang tidak adil. Narasi-narasi tersebut tidak hanya merekam realitas sosial pada zamannya, tetapi juga memuat pesan teologis mengenai tanggung jawab iman untuk membela kaum lemah. Temuan ini mengindikasikan urgensi integrasi kajian kritis teks Alkitab tentang Ordal dalam pembelajaran PAK guna menumbuhkan kepekaan sosial, kesadaran kritis, dan komitmen terhadap nilai kemanusiaan serta keadilan, sehingga peserta didik dapat berperan sebagai agen transformasi sosial yang berlandaskan iman Kristen.