Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengelompokan Kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Jumlah Pengguna Alat Kontrasepsi Tahun 2022 dengan K-Medoids Cluster: Pengelompokan Kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Jumlah Pengguna Alat Kontrasepsi Tahun 2022 dengan K-Medoids Cluster Maharani, Shafira; Yotenka, Rahmadi
Emerging Statistics and Data Science Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Emerging Statistics and Data Science Journal
Publisher : Statistics Department, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/esds.vol2.iss.2.art16

Abstract

Berdasarkan data pada website BPS, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut serta menyumbang jumlah penduduk yang cukup banyak di Indonesia yaitu sebesar 4,021,816 jiwa dan memiliki kepadatan penduduk mencapai 1,186 jiwa/. Hal tersebut menjadikan provinsi ini dengan kepadatan penduduk terbesar keempat di Indonesia. Untuk mengatasi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan angka kelahiran yang tinggi di DIY maka dapat diterapkan program Keluarga Berencana (KB) melalui penggunaan alat kontrasepsi (implan, IUD, kondom, MAL, pil, suntik, tubektomi, dan vasektomi). Dari data jumlah peserta KB aktif menurut alat kontrasepsi di DIY pada Tahun 2022, alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan yaitu suntik dan paling sedikit yaitu MAL. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengelompokan kecamatan di DIY menurut pengguna alat kontrasepsi Tahun 2022 dengan metode k-medoids cluster. Penggunaan metode k-medoids karena pada data terdapat outlier. Selain itu, pada penelitian ini menggunakan teknik Principal Component Analysis (PCA) dalam mengatasi masalah multikolinearitas. Berdasarkan pengelompokan, didapatkan 8 cluster. Cluster tertinggi (partisipasi tinggi) menurut penggunaan alat kontrasepsi dalam menekan laju pertumbuhan penduduk berada pada cluster 5 yaitu: Kecamatan Gamping, Kasihan, dan Banguntapan. Sedangkan, cluster terendah (partisipasi rendah) berada pada cluster 7 yaitu: Kecamatan Gedongtengen, Gondokusuman, Wirobrajan, Kraton, Pakualaman, Mergangsan, Gondomanan, Mantrijeron, Ngampilan, Danurejan, Jetis Kota Yogya, Kotagede, dan Tegalrejo.
PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV B SDN 060873 Siregar, Siti Rahmadhani; Maharani, Shafira
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.29236

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media gambar memengaruhi kemampuan berbicara siswa kelas IV B SDN 060873. Karena kemampuan berbicara merupakan bagian penting dari bahasa, siswa kelas IV B masih kesulitan dalam menyusun kalimat yang rumit dan kurang percaya diri saat bercerita di depan kelas, yang menjadi pendorong dilakukannya penelitian ini. Dengan demikian, sebanyak 24 siswa dijadikan sampel dalam penelitian kuantitatif ini, yang memiliki desain one-group pretest-posttest. Lembar tes digunakan untuk melaksanakan ujian lisan dalam rangka mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa telah meningkat secara signifikan. Dengan simpangan baku 96,522 dan 107,565, nilai rata-rata (mean) media gambar dari temuan Prettes adalah 80,50000 dan 87,50000, sedangkan nilai tertinggi adalah 93,00 dan 100,00. Nilai Minimum Keterampilan Berbicara (Y) pada Pretest dan Posttest Keterampilan Berbicara skor pretest 62,00 dan 75,00, skor posttest 87,00 dan 100,00, dan nilai rata-rata (mean) 78,0833 dan 89,0000, dengan simpangan baku 9,14576 dan 8,89064. Karena nilai rata-rata lebih besar dari simpangan baku, maka nilai rata-rata dan simpangan baku menunjukkan bahwa sebaran data sangat baik. Kesimpulan bahwa data yang diperoleh terdistribusi dengan sangat baik dapat ditarik dari hasil uji hipotesis satu sampel. Jika nilai Ha lebih besar dari 70% skor ideal dan nilai Ho lebih kecil atau sama dengan 70% skor ideal, maka kesimpulan tersebut dapat ditarik. H01 = 70% dan Hai = 70% nilai sig. (2-tailed) menunjukkan nilai 0,00 < 0,05. Maka dapat diputuskan Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa media gambar memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar khususnya siswa kelas tinggi
HUBUNGAN ANTARA STRES DAN AKTIVITAS SEDENTARI DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA TINGKAT AKHIR Maharani, Shafira; Adi, Annis Catur
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.29629

Abstract

Mahasiswa tingkat akhir tergolong usia dewasa yang rentan mengalami masalah gizi dan sering mengalami tekanan dalam penyelesaian skripsi sebagai tugas akhir sehingga berkontribusi pada peningkatan stres. Tingginya tingkat stres pada usia dewasa awal dapat menyebabkan gaya hidup tidak sehat seperti meningkatnya konsumsi makanan yang tidak sehat dan tingginya aktivitas sedentari seperti aktivitas duduk di depan komputer dalam waktu yang lama dapat mempengaruhi status gizi mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat stres dan aktivitas sedentari dengan status gizi mahasiswa tingkat akhir Universitas Airlangga. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan pada mahasiswa tingkat akhir S1 Fakultas Teknologi Maju dan Multidisplin Universitas Airlangga yang bersedia menjadi responden, tidak dalam keadaan sakit dan tidak menjalankan diet khusus. Sampel yang berjumlah 82 orang terpilih acak menggunakan metode simple random sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui google form menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale dan Sedentary Behaviour Questionnaire, serta pengukuran antropometri secara langsung meliputi pengukuran tinggi badan dan berat badan. Analisis data penelitian menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat stres sedang (75,6%) dan aktivitas sedentari berat (70,7%). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan status gizi mahasiswa tingkat akhir (p=0,567). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas sedentari dengan status gizi mahasiswa tingkat akhir (p=0,004).