Program perikanan di KRL Kampoeng Berseri merupakan inisiatif pemanfaatan lahan untuk memberikan nilai ekonomi. Namun, keterbatasan pengetahuan dalam pengelolaan perikanan menjadi kendala utama, terutama dalam pengontrolan kualitas air kolam yang masih dilakukan secara manual dan tanpa standar. Pengontrolan ini mencakup parameter penting seperti kandungan air, pH, oksigen terlarut, amonia, dan kecerahan. Kondisi tersebut dapat menghambat pertumbuhan ikan dan menyebabkan produksi yang tidak optimal. Untuk menjawab permasalahan di KRL Kampoeng Berseri, Desa Limus Nunggal, Kec. Cileungsi, Kabupaten Bogor, diusulkan penerapan teknologi IoT sebagai sistem kontrol kualitas air dalam budidaya ikan nila. Teknologi IoT memungkinkan pemantauan parameter kualitas air secara otomatis, seperti pH, oksigen terlarut, amonia, dan kecerahan, guna menciptakan lingkungan budidaya yang optimal. Implementasi IoT ini merupakan langkah awal dari pengabdian masyarakat pada tahun pertama, sebagai upaya mengatasi permasalahan prioritas agar kegiatan pengabdian dapat terus dikembangkan di masa mendatang. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan keterampilan teknis dan pemahaman peserta terhadap teknologi IoT. Berdasarkan hasil kuesioner mengenai tingkat kepuasan mitra, 57,1% peserta menyatakan sangat puas terhadap pelaksanaan seminar dan workshop. Selain itu, 66,7% responden menyatakan bahwa perangkat IoT yang diperkenalkan sangat membantu dalam proses budidaya ikan, menunjukkan keberhasilan kegiatan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pengelolaan kolam ikan di KRL Kampoeng Berseri.