Maehi, Emay Ahmad
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Dasar Kurikulum Sitika, Achmad Junaedi; Wahyudin, Wahyudin; Maehi, Emay Ahmad; Chaeriansyah, Muhammad Azrial
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28159

Abstract

Kurikulum merupakan elemen fundamental dalam sistem pendidikan yang berperan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Konsep dasar kurikulum mencakup berbagai aspek, seperti tujuan pendidikan, isi materi, strategi pembelajaran, dan evaluasi. Kurikulum dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan, dan kebijakan pendidikan. Dalam implementasinya, kurikulum dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, seperti kurikulum akademik, kurikulum tersembunyi, dan kurikulum eksplisit. Pemahaman yang komprehensif tentang konsep dasar kurikulum menjadi landasan bagi para pendidik dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dan bermakna.
Pemikiran Tauhid dalam Pemikiran Tasawuf Sunni dan Falsafi Sitika, Achmad Junaedi; Wahyudin, Wahyudin; Maehi, Emay Ahmad; Firdaus, Taufan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tasawuf falsafi adalah konsep tasawuf yang mengetahui tentang Tuhan (makrifat) dengan pendekatan proporsional (filsafat) pada tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya mengetahui Tuhan (makrifatullah) tetapi juga lebih tinggi dari itu, yaitu ittihad, hullul dan wahdatul wujud (bersatu dalam wujud). Tasawuf Sunni adalah salah satu bentuk tasawuf yang para Sufinya mendasarkan tasawufnya pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan menghubungkan keadaan spiritual (ahwaal) dan tingkatan (maqomaah) ) dengan kedua sumber tersebut. Kedua orientasi tasawuf ini didasarkan pada disposisi ajaran yang mereka kembangkan, yaitu kecenderungan perilaku religius atau moral dan kecenderungan berpikir. Namun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah, dan berusaha menyucikan diri untuk mencapai kedamaian, kebahagiaan dan kesucian hati dengan melaksanakan moralitas Islam yang berimplikasi terhadap perbaikan moralitas diri sendiri dan masyarakat di semua aspek kehidupan, baik dimensi esoteris maupun dimensi eksoteris yang berdampak pada perubahan sosial yang dijiwai oleh ajaran sosial.