Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Karakter Melalui Buku Teks Bahasa Arab di Pesantren Modern Cirebon (Studi Kasus di Pondok Pesantren Modern Al-Muqoddas) Pradi Khusufi Syamsu; Abdul Gafur Arifin
At-Ta'dib Vol. 20 No. 1 (2025): At-Ta'dib Journal of Pesantren Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah, Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/attadib.v20i1.13903

Abstract

Purpose - This study investigates the implementation of character education in Arabic language instruction at Al-Muqoddas Modern Pesantren in Cirebon through the use of the al-Qira’ah ar-Rashidah textbook. Rooted in the growing discourse on the integration of moral values within language learning, this research aims to analyze how Arabic learning can serve as an effective medium for character building in Islamic boarding school contexts. Methods -Employing a qualitative approach, data were collected through observation, interviews, and documentation, and analyzed using triangulation to ensure data validity and credibility. Findings –The findings reveal that the character values embedded in the al-Qira’ah ar-Rashidah textbook authored by Abdul Fatah Shabri and Ali Umar and published by Dar al-Ma'arif, Egypt not only align with but also exceed the character education standards established by Indonesia’s Ministry of National Education. The implementation of character education in Al-Muqoddas is integrated across various learning strategies, including expository, inquiry-based, contextual, and problem-based approaches. Furthermore, character internalization is reinforced through practical strategies such as modeling, habituation, experiential learning, direct advice, and disciplinary measures. Research implications suggest that Arabic language instruction, when enriched with cultural and moral content, offers a robust framework for instilling Islamic character values. However, this study is limited to one pesantren context and may not represent all Islamic educational settings. Originality/value of this research lies in its contextual exploration of how classical Arabic learning materials can effectively serve dual functions—linguistic proficiency and character development within a pesantren framework, reinforcing the inseparability of language and moral education in Islamic pedagogy.
Reforming Character Curriculum Through Qur’anic Insights: The Pedagogical Relevance Of Luqman’s Wisdom (Q.S. 31:13–19) Alhamuddin; Andi Murniati; Abdul Gafur Arifin; Muhamad Towil Akhirudin
Tarbiyah bil Qalam : Jurnal Pendidikan Agama dan Sains Vol. 9 No. 2 (2025): Volume IX Edisi II ( Juli-Desember In-Press)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58822/tbq.v9i2.284

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi relevansi pedagogis dari nasihat Luqman (Q.S. 31:13–19) sebagai landasan untuk reformasi kurikulum pendidikan karakter di sekolah. Tujuan utama penelitian ini adalah menjembatani kesenjangan antara nilai-nilai moral Islam yang ideal dengan praktik pendidikan karakter yang berlangsung di lapangan. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode studi teks dan analisis dokumen. Penelitian ini mengacu pada tafsir klasik dan kontemporer, literatur pendidikan, serta teori pengembangan kurikulum yang berfokus pada pembentukan moral dan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasihat Luqman menawarkan kerangka pendidikan yang komprehensif, yang mengintegrasikan pemahaman intelektual, pertumbuhan emosional, bimbingan perilaku, dan nilai-nilai spiritual. Lima tema utama yang ditemukan meliputi: kesatuan antara tauhid dan etika, pentingnya syukur dan kerendahan hati, penghormatan kepada orang tua, kekuatan moral melalui kesabaran dan kesadaran diri, serta kesesuaian dengan model kurikulum holistik modern. Penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai-nilai dalam nasihat Luqman mendukung pengembangan kurikulum yang autentik secara budaya dan kuat secara moral. Ditekankan bahwa nilai-nilai tersebut perlu diintegrasikan dalam program pembelajaran untuk memperkuat pendidikan karakter dan menjaga relevansi kurikulum dalam konteks masyarakat Muslim.