Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Work Engagement dan Islamic Work Ethics terhadap Workforce Agility pada Karyawan yang Bekerja di Instansi Islami Uzzakiyah, Hasna
Jurnal Diversita Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v11i1.14709

Abstract

Workforce Agility (WFA) merupakan kemampuan yang dibutuhkan bagi organisasi dalam menghadapi perubahan yang dinamis, termasuk bagi organisasi dengan nilai-nilai islami. Penelitian terdahulu menemukan bahwa WFA penting untuk dimiliki organisasi dibidang manufacture, kesehatan, dan perusahaan rintisan. Penelitian ini melibatkan Work Engagement (WE) dan Islamic Work Ethics (IWE) sebagai variabel prediktor dan WFA sebagai variabel kriteria. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji peran WE dan IWE terhadap WFA pada karyawan yang bekerja di instansi islami. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan menyebarkan survei kepada 125 partisipan yang bekerja di instansi islami. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda untuk melihat peran antara WE dan IWE terhadap WFA. Hasil analisis menunjukkan bahwa WE dan IWE berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap WFA dengan nilai kontribusi sebesar 35.9%, sedangkan 64.1% lainnya dijelaskan dengan variabel lain yang tidak tercantum dalam penelitian ini. Temuan ini menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki keterlibatan kerja yang tinggi dan menjunjung nilai islami cenderung adaptif, profaktif dan resilien dalam menghadapi perubahan organisasi.
EFEKTIVITAS PELATIHAN PENDIDIK PROAKTIF DALAM MENINGKATKAN WORKPLACE WELLBEING PADA GURU SD Nur, Zakyah Kamal Amanati; Hidayat, Muhammad; Uzzakiyah, Hasna
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 17 No. 1 (2025): JIP: Jurnal Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol17.iss1.art4

Abstract

ABSTRAK: Guru di Indonesia mendapatkan banyak tuntutan kerja, tidak hanya mengajar dan mendidik murid tetapi juga disibukkan dengan tugas tugas administrasi. Hal tersebut membuat guru sering mengabaikan kesejahteraan kerja dirinya. Penelitian ini memberikan pemaparan empiris bagaimana pengaruh pelatihan pendidik PROAKTIF (Peka, Responsif, Operasional, Afektif, Kognitif, Ikhlas, Fasilitasi) terhadap peningkatan workplace wellbeing guru SD. Desain penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan menggunakan purposive sampling dan dengan jumlah partisipan sebanyak 11 guru. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan terdapat peningkatan skor workplace wellbeing yang signifikan setelah diberikan pelatihan pendidik proaktif. Setelah diadakannya intervensi pelatihan pendidik proaktif, para partisipan mengetahui bagaimana cara menjaga kesejahteraan kerjanya dengan berbagai langkah efektif yang dapat dipraktikkan di kehidupan mengajar guru SD. Kata kunci: Guru SD, pendidik proaktif, workplace wellbeing. ABSTRACT: Teachers in Indonesia face numerous work-related demands, not only in teaching and educating students but also in managing extensive administrative tasks. These responsibilities often lead teachers to overlook their workplace well-being. This study provides empirical evidence on the impact of the PROAKTIF teacher training program—an acronym for Peka (Awareness), Responsif (Responsiveness), Operasional (Operational), Afektif (Affective), Kognitif (Cognitive), Ikhlas (Sincerity), and Fasilitasi (Facilitation)—in improving elementary school teachers’ workplace well-being. The study used a quasi-experimental design with purposive sampling involving 11 participants. Data were analyzed using the Wilcoxon signed-rank test. The results showed a significant increase in workplace well-being scores after the intervention. The training helped participants identify effective strategies to maintain their well-being in the context of daily teaching practice. Key word: elementary school teachers, experiment, proaktif educator, workplace wellbeing.
EFEKTIVITAS PELATIHAN PENDIDIK PROAKTIF DALAM MENINGKATKAN WORKPLACE WELLBEING PADA GURU SD Nur, Zakyah Kamal Amanati; Hidayat, Muhammad; Uzzakiyah, Hasna
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 17 No. 1 (2025): JIP: Jurnal Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol17.iss1.art4

Abstract

ABSTRAK: Guru di Indonesia mendapatkan banyak tuntutan kerja, tidak hanya mengajar dan mendidik murid tetapi juga disibukkan dengan tugas tugas administrasi. Hal tersebut membuat guru sering mengabaikan kesejahteraan kerja dirinya. Penelitian ini memberikan pemaparan empiris bagaimana pengaruh pelatihan pendidik PROAKTIF (Peka, Responsif, Operasional, Afektif, Kognitif, Ikhlas, Fasilitasi) terhadap peningkatan workplace wellbeing guru SD. Desain penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan menggunakan purposive sampling dan dengan jumlah partisipan sebanyak 11 guru. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan terdapat peningkatan skor workplace wellbeing yang signifikan setelah diberikan pelatihan pendidik proaktif. Setelah diadakannya intervensi pelatihan pendidik proaktif, para partisipan mengetahui bagaimana cara menjaga kesejahteraan kerjanya dengan berbagai langkah efektif yang dapat dipraktikkan di kehidupan mengajar guru SD. Kata kunci: Guru SD, pendidik proaktif, workplace wellbeing. ABSTRACT: Teachers in Indonesia face numerous work-related demands, not only in teaching and educating students but also in managing extensive administrative tasks. These responsibilities often lead teachers to overlook their workplace well-being. This study provides empirical evidence on the impact of the PROAKTIF teacher training program—an acronym for Peka (Awareness), Responsif (Responsiveness), Operasional (Operational), Afektif (Affective), Kognitif (Cognitive), Ikhlas (Sincerity), and Fasilitasi (Facilitation)—in improving elementary school teachers’ workplace well-being. The study used a quasi-experimental design with purposive sampling involving 11 participants. Data were analyzed using the Wilcoxon signed-rank test. The results showed a significant increase in workplace well-being scores after the intervention. The training helped participants identify effective strategies to maintain their well-being in the context of daily teaching practice. Key word: elementary school teachers, experiment, proaktif educator, workplace wellbeing.