Hampir semua provinsi di Indonesia memiliki angka persalinan sectio caesarea diatas 10%. Provinsi yang memiliki angka paling rendah di Maluku Utara, yaitu sebesar 6,2% sedangkan provinsi dengan angka tertinggi di Bali dengan angka 32,7%. Sedangkan bagi wanita tanpa komplikasi kehamilan, provinsi dengan angka persalinan sesar paling rendah di Nusa Tenggara Timur dengan angka 5% dan yang tertinggi di Bali dengan angka 34,7%. Metode Penelitian menggunakan Mix Methode pendekatan kuantitatif dengan crossectional yaitu menggunakan analisa univariat dan kualitatif dengan in dept interview yaitu wawancara, coding dan analisis tematik dan hasil penelitian digabungkan dengan metode triangulasi. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling pada bulan September 2024 berjumlah 54 orang. Hasil pengaruh penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki pengetahuan tentang sectio caesarea pada kategori kurang sebanyak 32 orang (49,3%). Mayoritas memiliki pendapatan pada kategori ≥ UMP sebanyak 28 orang (51,9%). Mayoritas indikasi persalinan sectio caesarea adalah ketuban pecah dini sebanyak 16 orang (29,6%). Mayoritas dukungan keluarga pada kategori mendukung sebanyak 30 orang (55,6%). Mayoritas kepemilikan jaminan kesehatan pada kategori ada sebanyak 43 orang (79,6%). Indikasi persalinan Sectio Caesarea dalam penelitian ini mayoritas akibat dari komplikasi ketuban pecah dini.