Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Factors Affecting Independence Primipara Mothers In Caring For Babies At PMB Devi Andriani Lhokseumawe City Year 2023 Nurliah, Nurliah; Pabidang, Siswanto; Gunarmi, Gunarmi
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 2 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i2.407

Abstract

The birth of a child causes a fundamental challenge to the existing structure of family interaction regarding the care of the newborn. When a baby is first born, the mother may feel confused about how to care for him. Even routine tasks such as changing diapers and bathing can make a mother anxious, especially if she has never spent time on things related to baby care before. To develop independent personal abilities requires self-confidence and a sense of calm as an experienced parent for first-time mothers (primiparous). The research objective to be achieved is to analyze the factors that influence the independence of primiparous mothers in caring for babies at PMB Devi Andriani, Lhokseumawe City. This type of research uses a descriptive analytical survey with a cross sectional design. The population in this study was 56 people, while the sample was 56 Primipara mothers, using total sampling technique. Data analysis was carried out using univariate, bivariate and multivariate analysis. Based on the results of the chi-square test, it is known that the independence of primiparous mothers is related to maternal knowledge p = 0.000, culture = 0.002, trust p = 0.001, maternal age p = 0.001, family support p = 0.003, meaning there is a relationship between maternal knowledge, culture and trust. Maternal age, and family support with the independence of primiparous mothers. From the results of the multivariate analysis, it is known that the variable that has the most dominant influence in this study is the Mother's Knowledge variable with an OR value of 21,483. There is the influence of maternal knowledge, culture, beliefs, maternal age and family support and the most influential variable is maternal knowledge. The suggestion is that it is hoped that this research can be used as reference material for hospitals, especially to increase the competency of midwives so that they can maximize mothers' knowledge during postpartum visits so that they can independently care for their babies in the future.
Determinants of tetanus toxoid immunization uptake among brides-to-be: a mixed-method analysis Murniati, Murniati; Pramana, Cipta; Pabidang, Siswanto
Journal of Midwifery Vol 9, No 1 (2024): Published on June 2024
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jom.9.1.9-19.2024

Abstract

This study investigates the factors affecting Tetanus Toxoid (TT) immunization among brides-to-be in Aceh, using a mixed-method approach. Tetanus, a potentially fatal bacterial infection, poses a significant risk, particularly to maternal and neonatal health. Despite government mandates for TT immunization, uptake remains inconsistent. Quantitative data from structured questionnaires assessed respondents' knowledge, attitudes, and healthcare provider support. The qualitative component used in-depth interviews with brides-to-be, healthcare providers, and community leaders to explore contextual factors impacting TT immunization. Results showed that 92.9% of respondents were aged 20-35, indicating the importance of targeting this demographic. While 57.1% held college degrees or higher, a high unemployment rate (35.7%) suggested potential barriers to healthcare access. Misinformation, societal resistance, and religious concerns emerged as key challenges, with misconceptions about vaccine safety contributing to vaccine hesitancy. Recommendations for improving TT immunization uptake include targeted education campaigns, addressing religious and cultural concerns, and simplifying the immunization process. By implementing these strategies, public health authorities can increase TT immunization rates, leading to better maternal and neonatal health outcomes in Aceh
Edukasi Kesiapan Menarche Di SDN Cisujen Kabupaten Cianjur Jawa Barat Pabidang, Siswanto; Issabella, Chentia Misse; Alfiah, Siti Nurul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 10 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i10.1759

Abstract

Menurut WHO (2022) remaja merupakan fase antara masa kanak- kanak dan dewasa dalam rentang usia antara 10 hingga 19 tahun. Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasanya terjadi dalam rentang 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Pengetahuan dan kesiapan yang cukup baik tentang perubahan-perubahan fisik dan psikologis  terkait menarche sangat diperlukan. Hal tersebut dapat diatasi dengan pemberiaan edukasi kesehatan untuk persiapan menarche. pada penelitian ini dilakukan metode penyampaian edukasi melalui ceramah dan diberikan leaflet. Dilihat dari  hasil pretest dan post test mengalami kenaikan setelah diberikan edukasi pada pengabdian masyarakat ini Hal ini menunjukan bahwa edukasi kesiapan menarche memiliki peran nambah tingkat pengetahuan siswi di SDN Cisujen Kabupaten Cianjur
Penyuluhan Kesehatan Tentang Pentingnya Pemberian Imunisasi Dpt-Hb Booster pada Balita di Desa Alue Rambot Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Mailisa, Nonong; Pabidang, Siswanto; Dewi, Novita Puspita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.1884

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan berupa kegiatan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya imunisasi DPT-Hb Booster pada balita di Desa Alue Rambot Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya dengan sasaran adalah kader dan ibu balita. Solusi yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa memberikan penyuluhan pentingnya imunisasi DPT-Hb Booster untuk mempertahankan kadar kekebalan dan memperpanjang masa perlindungan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk menambah pengetahuan kader dan ibu-ibu balita dalam meningkatkan pengetahuan tentang imunisasi DPT-Hb Booster, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan balita. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di Desa Alue Rambot Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Kegiatan ini berupa penyuluhan secara langsung menggunakan media leaflet yang sudah dibentuk Tim Pengabdi. Pre dan Post test dilaksanakan sebelum dan setelah kegiatan penyuluhan untuk mengetahui efektifitas pemberi materi saat penyuluhan.
Pemberian Edukasi Berbasis Leaflet untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu tentang Stunting Ningsih, Rahayu; Pabidang, Siswanto; Monalisa, Dian
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i2.5908

Abstract

Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang signifikan di Indonesia, ditandai dengan pertumbuhan anak yang terhambat dampak dari kurangnya gizi secara kronis mulai dari masa kandungan sampai dipermulaan kehidupannya. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini yaitu untuk menambah pemahaman ibu mengenai stunting melalui edukasi berbasis leaflet di Posyandu Buah Hati, Desa Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini mencakup. Hasil kegiatan ini yaitu meningkatnya pemahaman ibu-ibu terhadap stunting, termasuk penyebab, ciri-ciri, dampak, serta upaya pencegahannya. Sebelum penyuluhan, sebagian besar peserta memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang stunting, namun setelah intervensi edukatif, terjadi peningkatan skor post-test yang mencerminkan peningkatan pemahaman mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pencegahan stunting melalui peningkatan kesadaran dan keterampilan ibu dalam memberikan asupan gizi yang baik serta praktik pengasuhan yang tepat bagi anak balita.
Pencegahan Stunting melalui Edukasi Kebutuhan Dasar Anak di Desa Sewukan, Kec.Dukun Kab. Magelang Hadi, Selasih Putri Isnawati; Hakim, Riska Ismawati; Pabidang, Siswanto
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18722

Abstract

ABSTRAK Pada masa balita, pertumbuhan otak, fisik dan perkembangan kognitif serta kepribadian berkembang sangat pesat. Masa ini sangat menentukan kualitas seorang manusia.  Kebutuhan nutrisi dan gizi yang tidak terpenuhi pada masa ini beresiko menyebabkan anak mengalami stunting. Stunting dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor langsung maupun tidak langsung. Orang tua memiliki peran penting dalam memastikan anak memperoleh apa yang dibutuhkan untuk bertumbuh dan berkembang, termasuk pemenuhan terhadap kebutuhan dasar anak yang optimal, meliputi asih, asah dan asuh. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita terkait pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar anak untuk pencegahan stunting. Kegiatan diselenggarakan pada tanggal 24 Oktober 2024 di Balai Desa Sewukan dan dihadiri oleh 24 ibu balita. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi dengan media PowerPoint (PPT) yang disertai gambar-gambar pendukung. Keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilihat dari ketercapaian sasaran atau peserta yang datang sebanyak 24 orang; tujuan pengabdian yang sesuai dengan kebutuhan mitra; penggunaan PPT sebagai target media; antusiasme peserta; peningkatan nilai pretest dan posttest; serta kepuasan mitra secara keseluruhan yakni puas terhadap kegiatan PkM ini. Kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan ibu balita yang tercermin dari peningkatan nilai post test (74,1) dibandingkan dengan nilai pretest (64,5). Kegiatan ini dapat menjadi salah satu upaya pencegahan stunting melalui peningkatan pengetahuan ibu balita tentang kebutuhan dasar anak. Kata Kunci: Edukasi, Ibu Balita, Kebutuhan Dasar Anak, Stunting  ABSTRACT There is a very rapid growth and development process on toddlerhood, both brain growth, physical and cognitive development and personality. This period greatly determines the quality of a human being. Nutritional needs that are not met during this period cause the children to experience stunting. Stunting is caused by many factors, both direct and indirect factors. Parents have an important role in ensuring that children get what they need to grow and develop, include love, stimulation and care. This community service activity aims to increase the knowledge of mothers of toddlers regarding the importance of meeting children's basic needs to prevent stunting. The activity was held on October 24, 2024 at the Sewukan Village Hall and was attended by 24 mothers of toddlers. The method used was the lecture method and discuss with PPT media and other supporting images. The success of this community service activity was seen from the achievement of the target or participants who came as many as 24 people; the purpose of the service was in accordance with the needs of the partners; the target media was using PPT; participant enthusiasm for the activity; an increase in the average pretest and posttest scores; and general partner satisfaction, namely being satisfied with this Community Service activity. This activity is able to increase the knowledge of mothers of toddlers as reflected in the increase in the post-test score (74.1) compared to the pre-test score (64.5). This activity can be one of the efforts to prevent stunting by increasing the knowledge of mothers of toddlers about the basic needs of children. Keywords : Education, Children's basic needs, Mothers of toddlers, Stunting
LANSIA CERIA: Pendekatan Preventif dalam Meningkatkan Kesehatan Lansia Gandhi, Dianita Widya; Pabidang, Siswanto; Febrianti, Lidia; Monalisa, Dian; Putri, Ayu Andini Suganda; Sija, Achnes; Safira, Nadya; Rasekina, Ayuke; Sari, Fatimah; Utami, Risfa Mulya Septiana; Syswianti, Desy; Rahmalia, Rahmalia; Ayu, Dira Putri; Fatmawati, Sri Wahyuni; Yulandari, Arlina Setiyani; Sani, Tina; Mahfiyani, Mahfiyani
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cs1ddj52

Abstract

Jumlah lansia di Indonesia terus meningkat, sehingga diperlukan upaya promotif dan preventif untuk menjaga kualitas hidup mereka. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah rendahnya pengetahuan lansia terkait pola makan sehat, aktivitas fisik, dan manajemen stres. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia melalui program LANSIA CERIA (Cerdas Makan, Energi Terjaga, Rileks Everyday, Ikut Senam Lansia, Atasi Stres). Kegiatan dilaksanakan di Kantor Desa Kecemen, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten dalam rangka Praktik Profesional Bidan V, dengan metode penyuluhan interaktif dan demonstrasi senam lansia. Evaluasi dilakukan melalui pemberian pre-test dan post-test kepada peserta. Hasil menunjukkan peningkatan nilai rata-rata dari 83,1 menjadi 93,7, dengan seluruh peserta mengalami peningkatan skor. Edukasi yang komunikatif, sederhana, dan partisipatif terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan lansia, khususnya dalam aspek nutrisi dan manajemen stres. Keberhasilan ini sejalan dengan literatur yang menyebutkan bahwa edukasi berbasis komunitas dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku hidup sehat pada kelompok usia lanjut. Oleh karena itu, keberlanjutan program ini memerlukan dukungan dari kader kesehatan dan sektor non-kesehatan melalui sosialisasi rutin dan pendekatan kolaboratif lintas sektor.
Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Suami Siaga pada Masa Kehamilan di Puskesmas Blang Geulumpang Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara Asyifa, Asyifa; Pabidang, Siswanto; Sari, Fatimah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 12 No 2 (2025): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v12i2.247

Abstract

Suami memainkan banyak peran kunci selama masa kehamilan dan persalinan istri serta setelah bayi lahir. Keputusan dan tindakan mereka berpengaruh terhadap kesakitan dan kesehatan, kehidupan dan kematian ibu dan bayinya. Peningkatan komplikasi maka dapat mengakibatkan kematian pada ibu. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan suami siaga di Puskesmas Blang Geulumpang Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara. Jelnis pelnellitian ini adalah pelnellitian analitik delngan melnggulnakan meltodel pelndelkatan cross selctional. Teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random sampling sebanyak 207 orang. Hasil penelitian pendidikan mayoritas menengah (41,1%), pekerjaan mayoritas petani (64,3%), pendapatan mayoritas dibawah UMP (66,2%), pengetahuan mayoritas kurang (56%), sikap mayoritas negatif (54,1%), dukungan keluarga mayoritas mendukung (52,7%), pelaksanaan suami siaga mayoritas kurang siaga (82,1%). Ada hubungan pendidikan (p-value = 0,000), pekerjaan (p-value = 0,000), pendapatan (p-value = 0,007), pengetahuan (p-value = 0,000) dan dukungan keluarga (p-value = 0,000) serta tidak memiliki hubungan sikap (p-value = 0,100) dengan pelaksanaan suami siaga di Puskesmas Blang Geulumpang Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara tahun 2024. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan pelaksanaan suami siaga adalah pengetahuan dan dukungan keluarga.
Faktor yang Mempengaruhi Persalinan Sectio Caesarea di Rumah Sakit TK IV IM 07.01 Lhokseumawe Susandari, Cut; Risnawati, Risnawati; Pabidang, Siswanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 12 No 2 (2025): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v12i2.261

Abstract

Hampir semua provinsi di Indonesia memiliki angka persalinan sectio caesarea diatas 10%. Provinsi yang memiliki angka paling rendah di Maluku Utara, yaitu sebesar 6,2% sedangkan provinsi dengan angka tertinggi di Bali dengan angka 32,7%. Sedangkan bagi wanita tanpa komplikasi kehamilan, provinsi dengan angka persalinan sesar paling rendah di Nusa Tenggara Timur dengan angka 5% dan yang tertinggi di Bali dengan angka 34,7%. Metode Penelitian menggunakan Mix Methode pendekatan kuantitatif dengan crossectional yaitu menggunakan analisa univariat dan kualitatif dengan in dept interview yaitu wawancara, coding dan analisis tematik dan hasil penelitian digabungkan dengan metode triangulasi. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling pada bulan September 2024 berjumlah 54 orang. Hasil pengaruh penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki pengetahuan tentang sectio caesarea pada kategori kurang sebanyak 32 orang (49,3%). Mayoritas memiliki pendapatan pada kategori ≥ UMP sebanyak 28 orang (51,9%). Mayoritas indikasi persalinan sectio caesarea adalah ketuban pecah dini sebanyak 16 orang (29,6%). Mayoritas dukungan keluarga pada kategori mendukung sebanyak 30 orang (55,6%). Mayoritas kepemilikan jaminan kesehatan pada kategori ada sebanyak 43 orang (79,6%). Indikasi persalinan Sectio Caesarea dalam penelitian ini mayoritas akibat dari komplikasi ketuban pecah dini.
Penyuluhan Gizi Pada Ibu Hamil Sebagai Upaya Mencegah KEK Di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki, Kota Pekanbaru Pabidang, Siswanto; Issabella, Chentia Misse; Nida, Yanti
Jurnal Cendekia Mengabdi Berinovasi dan Berkarya Vol 3 No 3 (2025): September
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jenaka.v3i3.830

Abstract

Salah satu masalah gizi yang dihadapi di Indonesia adalah masalah gizi pada masa kehamilan. Gizi pada masa kehamilan adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhiperkembangan embrio dan janin serta status kesehatan ibu hamil. Menurut data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2015 menyebutkan bahwa AKI di Indonesia masih tinggi yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan untuk menambah pengetahuan ibu tentang pentingnya Gizi ibu hamil selama kehamilan dan mencegah terjadinya KEK. Ibu hamil yang dikatakan KEK dengan Lila kurang dari 23,5 cm. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan sosialisasi, penyuluhan, pelatihan teknis dan pendampingan mitra secara langsung dalam kegiatan pemeriksaan kehamilan dan konseling tentang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. Hasil pangabdian masyarakat ini yaitu adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya gizi selama kehamilan. Dari total 15 peserta yang mengikuti kegiatan pengabdian Mayarakat ini terdapat peningkatan pengetahuan dan terbentuknya “kelompok ibu hamil peduli Kesehatan”.