Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Indikasi Penambahan Air Dalam Susu Segar Peternakan Sapi Perah Rakyat Berdasarkan Titik Beku dan Berat Jenis : Studi Kasus Peternakan Rakyat di Kabupaten Kediri Muarifah, Hanum; Winarti, Atik; Helmi, Muhammad; Ardilla, Yohana Nanita Nansy; Rizkiyah, Sinta Asri; Setiawan, Abim; Fikri, Hidayatulla; Meirantika, R.; Tadzkirah, Laila; Ghozali, Kanaya
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol. 26 No. 1 (2025): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2025.026.01.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kemungkinan penambahan air dalam susu sapi perah rakyat di Kabupaten Kediri berdasarkan analisis titik beku dan berat jenis. Materi penelitian yang digunakan adalah susu segar sebanyak 32 sampel yang diambil secara acak dari peternak sapi perah, dan dianalisis menggunakan laktodensimeter untuk berat jenis dan  milk analyzer untuk titik beku serta kadar air tambahan. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata berat jenis susu sebesar 1,027±0,008 g/ cm3 dengan nilai rata-rata titik beku -0,444 ± 0,133°C. Rata-rata penambahan air mencapai 11,05%, dengan nilai maksimum 93% yang mengindikasikan adanya sampel yang hampir seluruhnya adalah air. Sebanyak 14 sampel (43,75%) terindikasi mengalami pemalsuan melalui penambahan air. Praktik ini berpotensi menurunkan kualitas gizi dan meningkatkan kontaminasi mikroba susu. Temuan ini menyoroti urgensi pengawasan mutu di tingkat peternak dan edukasi tentang dampak negatif adulterasi. Penelitian ini diharapkan berkontribusi ilmiah sebagai dasar penguatan sistem kontrol mutu susu rakyat dan menjadi acuan bagi pihak terkait dalam menjaga integritas rantai pasok susu segar.
IDENTIFIKASI MASTITIS SUBKLINIS PADA USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH DI KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI Muarifah, Hanum; Rizkiyah, Sinta Asri; Setiawan, Abim
Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman Vol 13 No 2 (2025): Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ajitt.2025.13.2.167-174

Abstract

Mastitis subklinis merupakan penyakit peradangan yang tidak menunjukkan perubahan mencolok pada ambing maupun susu yang dihasilkan dapat berpengaruh negatif terhadap performa produksi sapi perah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi infeksi mastitis subklinis pada usaha peternakan sapi perah di Desa Babadan Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Penelitian menggunakan metode observasi dan screening menggunakan Uji CMT (California Mastitis Test), dimana pengujian dilakukan terhadap total sampel sebanyak 1.087 kuartir (puting) dari populasi 273 ekor sapi perah peranakan Peranakan Friesian Holstein (PFH). Data dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui tingkat mastitis subklinis pada peternakan sapi perah. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 416 (38%) sampel susu positif mastitis subklinis dan 671 (62%) sampel susu negatif mastitis. Prevalensi mastitis subklinis yang terdeteksi menggunakan uji CMT pada sapi perah laktasi yang dipelihara secara intensif oleh peternak menunjukkan sejumlah sapi perah mengalami infeksi tanpa menunjukkan gejala yang jelas. Faktor-faktor seperti kebersihan kandang, teknik pemerahan, serta kondisi kesehatan ternak berperan penting dalam tingkat kejadian mastitis subklinis. ABSTRACT Subclinical mastitis is an inflammatory disease that does not show any noticeable changes in the udder or the milk produced, but can negatively impact the production performance of dairy cows. This research aims to identify subclinical mastitis infection in dairy cattle farming in Babadan Village, Ngancar District, Kediri Regency. The research used observation and screening methods using the CMT (California Mastitis Test), where testing was carried out on a total sample of 1,087 quarters from a population of 273 Friesian Holstein crossbred dairy cows. Data were analyzed descriptively to determine the level of subclinical mastitis in dairy farms. The results showed that 416 (38%) milk samples were positive for subclinical mastitis, and 671 (62%) milk samples were negative for mastitis. The prevalence of subclinical mastitis detected using the CMT test in lactating dairy cows intensively raised by farmers showed that a number of dairy cows experienced infection without showing obvious symptoms. Factors such as barn cleanliness, milking techniques, and animal health conditions played a significant role in the incidence of subclinical mastitis.