Rasihun
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEPEKAAN SOSIAL PADA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Rasihun; K. Suma; I.M. Ardana
PENDASI Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia Vol 9 No 1 (2025): Pebruari, PENDASI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jurnal_pendas.v9i1.5211

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning atau PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis dan kepekaan sosial siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD di Gugus Mamben Daya, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperimen dengan desain "pretest-posttest nonequivalent control group." Pengumpulan data dilakukan melalui pretest dan posttest pada kelompok eksperimen yang menggunakan model PBL dan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Data dianalisis menggunakan teknik statistik MANOVA dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis dan kepekaan sosial siswa anatra yang dibelajarkan dengan PBL dan yang diajarkan dengan konvensional. (2) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa anatra yang dibelajarkan dengan PBL dan yang diajarkan dengan konvensional. (3) terdapat perbedaan kepekaan sosial siswa anatra yang dibelajarkan dengan PBL dan yang diajarkan dengan konvensional. Pada variabel kemampuan berpikir kritis, rata-rata N-Gain kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol, dengan hasil uji ANOVA menunjukkan nilai F sebesar 403,321 dan tingkat signifikansi 0,000. Sementara itu, pada variabel kepekaan sosial, kelompok eksperimen juga menunjukkan rata-rata N-Gain lebih tinggi, dengan nilai F sebesar 89,557 dan tingkat signifikansi 0,000. Hasil ini mengindikasikan bahwa model PBL secara signifikan lebih efektif dibandingkan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kepekaan sosial siswa. Model PBL mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui pemecahan masalah, diskusi kelompok, dan eksplorasi yang relevan. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berpikir kritis tetapi juga keterampilan sosial seperti empati, kerjasama, dan kemampuan berkomunikasi. Berdasarkan temuan ini, penelitian merekomendasikan penerapan model PBL sebagai pendekatan strategis dalam pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial siswa, khususnya di tingkat sekolah dasar.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEPEKAAN SOSIAL PADA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Rasihun; K. Suma; I.M. Ardana
PENDASI Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia Vol 9 No 1 (2025): Pebruari, PENDASI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jurnal_pendas.v9i1.5211

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning atau PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis dan kepekaan sosial siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD di Gugus Mamben Daya, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperimen dengan desain "pretest-posttest nonequivalent control group." Pengumpulan data dilakukan melalui pretest dan posttest pada kelompok eksperimen yang menggunakan model PBL dan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Data dianalisis menggunakan teknik statistik MANOVA dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis dan kepekaan sosial siswa anatra yang dibelajarkan dengan PBL dan yang diajarkan dengan konvensional. (2) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa anatra yang dibelajarkan dengan PBL dan yang diajarkan dengan konvensional. (3) terdapat perbedaan kepekaan sosial siswa anatra yang dibelajarkan dengan PBL dan yang diajarkan dengan konvensional. Pada variabel kemampuan berpikir kritis, rata-rata N-Gain kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol, dengan hasil uji ANOVA menunjukkan nilai F sebesar 403,321 dan tingkat signifikansi 0,000. Sementara itu, pada variabel kepekaan sosial, kelompok eksperimen juga menunjukkan rata-rata N-Gain lebih tinggi, dengan nilai F sebesar 89,557 dan tingkat signifikansi 0,000. Hasil ini mengindikasikan bahwa model PBL secara signifikan lebih efektif dibandingkan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kepekaan sosial siswa. Model PBL mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui pemecahan masalah, diskusi kelompok, dan eksplorasi yang relevan. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berpikir kritis tetapi juga keterampilan sosial seperti empati, kerjasama, dan kemampuan berkomunikasi. Berdasarkan temuan ini, penelitian merekomendasikan penerapan model PBL sebagai pendekatan strategis dalam pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial siswa, khususnya di tingkat sekolah dasar.
Analisis dan Penerapan Pendekatan Tradisional dan Modern dalam Manajemen Pendidikan Islam Kemala, Rosmalina; Rasihun; Ramlianto; Sumiati
PILAR Vol. 16 No. 2 (2025): JURNAL PILAR, DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/4jd9sq65

Abstract

Pendidikan Islam menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan antara pemeliharaan nilai-nilai tradisional dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan tuntutan globalisasi serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pendekatan tradisional yang berakar pada sistem pendidikan Islam klasik dapat berinteraksi dengan pendekatan modern yang menekankan efisiensi, profesionalisme, dan penggunaan teknologi, tanpa mengorbankan dimensi spiritual yang menjadi inti dari pendidikan Islam itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep dasar dan karakteristik masing-masing pendekatan, mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan dari kedua pendekatan tersebut, serta mengeksplorasi potensi integrasi keduanya dalam mengelola pendidikan Islam di era global. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif analitis dengan mengandalkan studi literatur yang relevan dan terkini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan tradisional, yang berfokus pada pembentukan moral dan spiritual melalui sentralisasi peran guru, memiliki keterbatasan dalam adaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara itu, pendekatan modern menekankan pada sistem manajemen yang terstruktur, profesionalisme, penggunaan teknologi, serta akuntabilitas, namun berisiko mengurangi dimensi spiritualitas dalam pendidikan. Kesimpulannya, integrasi antara pendekatan tradisional dan modern dapat menjadi model manajemen pendidikan Islam yang holistik, yang menggabungkan kekuatan nilai-nilai spiritual dengan prinsip efisiensi dan inovasi, guna menghasilkan generasi Muslim yang kompeten secara global tanpa kehilangan jati diri keislamannya.