Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAINT)TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN SIKAP ILMIAH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA RESTAMI, M. P.; SUMA, K.; Pujani, M.
Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap  pemahaman konsep fisika dan sikap ilmiah siswa. Penelitian ini tergolong eksperimen semu dengan rancangan the post-test only control group design. Sampel penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 57 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling yang terbagi dalam dua kelompok yaitu, kelompok eksperimen dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran POE dan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Data dikumpulkan dengan tes pemahaman konsep, sikap ilmiah, gaya belajar,  dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan pengujian hipotesis menggunakan MANOVA dua jalur dengan desain factorial 2x3. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap pemahaman konsep fisika dan sikap ilmiah siswa (F=1,236;p<0,05). Kata Kunci: Model POE, pemahaman konsep, sikap ilmiah, dan gaya belajar ABSTRACT This study purpose to now the interaction between learning model and learning style to the understanding of physics concepts and scientific attitude. The research classified as a quasi experimental design by the post-test only control group design. The samples in grade X class with 57 students at SMAN 3 Singaraja academic year 2012/2013.  The Samples were taken by simple random sampling technique is divided into two group, experiment group  by using POE models in learning and control group by using conventional models in learning. Data were collected with a concepts understanding test, scientific attitude, learning style, and observation sheets. Data were analyzed using descriptive statistics and hypothesis testing using MANOVA and two lines with 2x3 factorial design. The results show an interaction effect between learning models and learning styles to the understanding of physics concepts and scientific attitude of students (F= 1.236, p <0,05).   Keywords: POE model, understanding the concept, scientific attitudes, and learning styles
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII SMP Selamet, K.; Sadia, I. W.; Suma, K.
Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perbedaan pemahaman konsep fisika dan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran kontekstual REACT (MPKREACT) dengan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional (MPK). (2) Menganalisis perbedaan pemahaman konsep fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan MPKREACT dengan kelompok siswa yang belajar dengan MPK. (3) Menganalisis perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan MPKREACT dengan kelompok siswa yang belajar dengan MPK. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan pretest and posttest control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Denpasar tahun pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika dan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan MPKREACT dengan kelompok siswa yang belajar dengan MPK (F=25,715; p<0,05). (2) Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan MPKREACT dengan kelompok siswa yang belajar dengan MPK (F=47,844; p<0,05). (3) Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan MPKREACT dengan kelompok siswa yang belajar dengan MPK (F=8,795; p<0,05).   Kata kunci: Pembelajaran kontekstual REACT, pemahaman konsep fisika, keterampilan proses sains Abstract This study aims to (1) analyze the differences in understanding of physics concepts and science process skills among groups of students who study with contextual teaching and learning REACT model (MPKREACT) with a group of students who studied with conventional learning models (MPK). (2) Analyze the differences in understanding of physics concepts among groups of students who study with MPKREACT with a group of students who studied with MPK. (3) Analyze the differences in science process skills among groups of students who study with MPKREACT with a group of students who studied with MPK. The subjects were eighth grade students of SMP PGRI 9 Denpasar academic year 2012/2013. Sampling of the research was conducted by simple random sampling technique. Data were analyzed with descriptive statistics and MANOVA one lane. Based on the results of this study concluded that (1) there are differences in understanding of physics concepts and science process skills among the group of students who studied with MPKREACT with a group of students who studied with MPK (F=25,715; p<0,05). (2) There are differences in understanding of physics concepts among the group of students who studied with MPKREACT with a group of students who studied with MPK (F=47,844;         p<0,05). (3) There are differences in science process skills among the group of students who studied with MPKREACT with a group of students who studied with MPK (F=8,795; p<0,05). Keywords: Contextual teaching and learning REACT, understanding of physics concept, science process skills
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI HIPOTETIK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SINGARAJA Astiti, K. A.; Sadia, I. W.; Suma, K.
Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (1) perbedaan keterampilan berpikir kritis (KBK) dan keterampilan proses (KP) antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri hipotetik dan konvensional, (2) perbedaan keterampilan berpikir kritis (KBK) antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri hipotetik dan konvensional, (3) perbedaan keterampilan proses (KP) antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri hipotetik dan konvensional. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan factorial 2x1 posttest only control group design. Data KBK dikumpulkan melalui tes, data KP siswa dikumpulkan melalui tes dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur dengan hasil (1) terdapat perbedaan KBK dan KP siswa yang belajar dengan model inkuiri hipotetik dan model pembelajaran konvensional (F=59,161; p<0,05), (2) terdapat perbedaan KBK siswa yang belajar dengan model inkuiri hipotetik dan konvensional (F=22,219; p<0,05), (3) terdapat perbedaan KP siswa yang belajar dengan model inkuiri hipotetik dan konvensional (F=113.559; p<0,05) Keyword: inkuiri hipotetik, keterampilan berpikir kritis, keterampilan proses sains     Abstract The purpose of this research was to analyze: (1) the difference of critical thinking skills (CTS) and science process skills (SPS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model, (2) the difference of critical thinking skills (CTS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model, (3) the difference of science process skills (SPS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model. This research was quasi experiments with post-test only control group design factorial 2x1. Data of critical think skill were collected by using test and data of science process skills collected by using test and observation. Data analyzed by using descriptive analyze and one way MANOVA. It was found: (1) there was significant difference of critical thinking skills (CTS) and science process skills (SPS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model (F=59,161; p<0,05), (2) there was significant difference of critical thinking skills (CTS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model (F=22,219; p<0,05), (3) there was significant difference of science process skills (SPS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model (F=113.559; p<0,05).   Keyword: hypothetical inquiry model, critical thinking skill, science process skills.
Applying Collaborative Ranking Tasks to Improve Students’ Concept Mastery and Generic Science Skills Pujani, N. M.; Suma, K.; Sadia, W.; Wijaya, A. F. C.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 7, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpii.v7i3.14304

Abstract

The lack of students concept mastery and generic science skills underlying this research. The purpose of this research was to improve the students’ concept mastery and generic science skill by applying the collaborative ranking-task model in Earth and Space Science learning. This type of research was a classroom action research, conducted in two cycles. The data were collected by observation technique, test, and questionnaire. The study was conducted on physics students amounted to 25 people (10 male and 15 female). The success of the study was determined by the grade point average which should be at least 70. The obtained data were analyzed descriptively. The results showed that there was an increase in the students’ concept mastery starting from cycle 1 to cycle 2 ( x1= 50, s1 = 11.4 in the ‘deficient’ category; and x2= 64, s2 = 8.3 in the ‘sufficient’ category). The generic science skills were numerically increased from cycle 1 to cycle 2 (x1= 58.4, s1 = 13.3; x2= 62.8, s2 =10.2; in the ‘moderate’category). The developed indicators of generic science skills included indirect observation, logic inference, and concept building. The mean score of student response was x = 58.6; s = 6.7 which was in the positive category.
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU FISIKA: RELEVANSINYA DALAM PENGEMBANGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Yustikasari, N. W.; Suma, K.; Rachmawati, D. O.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v9i2.22107

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan strategi pembelajaran guru fisika, (2) mendeskripsikan kebiasaan belajar siswa pada pembelajaran fisika, (3) mendeskripsikan prestasi belajar siswa pada pembelajaran fisika, serta (4) mendeskripsikan relevansi strategi pembelajaran guru fisika dalam pengembangan kebiasaan belajar dan prestasi belajar pada siswa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Jumlah guru fisika yang diteliti sebanyak 2 orang yang mengajar pada kelas XI MIPA 4 dan XI MIPA 2 di SMA Negeri 3 Singaraja. Jumlah siswa yang diteliti untuk wawancara sebanyak 18 orang yang terdiri dari 9 orang siswa kelas XI MIPA 4 dan 9 orang siswa kelas XI MIPA 2 melalui teknik purposive sampling. Data strategi pembelajaran diperoleh melalui metode observasi, wawancara, dan kajian dokumen (RPP). Data kebiasaan belajar siswa dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan kuesioner sebagai triangulasi data. Data prestasi belajar siswa diperoleh melalui metode observasi dan dokumen nilai hasil ulangan harian siswa. Tahapan analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi pembelajaran guru fisika adalah strategi pembelajaran kooperatif dan strategi pembelajaran ekspositori, (2) kebiasaan belajar siswa pada pembelajaran fisika tergolong sedang, (3) prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 4 dan XI MIPA 2 pada pembelajaran fisika berkualitas baik dengan ketuntasan klasikal masing-masing sebesar 81% dan 77%, serta (4) strategi pembelajaran kooperatif dan ekspositori yang diterapkan oleh guru fisika mampu mengembangkan kebiasaan belajar dan prestasi belajar siswa. Kata-kata kunci: strategi pembelajaran, kebiasaan belajar, prestasi belajar
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP LITERASI SAINS PESERTA DIDIK DI KELAS X SMAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Sugiman, I. M. Harry; Suma, K.; Sujanem, R.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v9i2.22105

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memcari perbedaan pengaruh model learning cycle 7E terhadap literasi sains peserta didik di kelas X SMAN 1 Banjar, tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan penelitian one way posttest only nonequivalent control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa Kelas X SMAN 1 Banjar tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah 131 siswa. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling, yaitu kelas XMIA1 sebagai eksperimen dan kelas XMIA3 sebagai kelas kontrol. Data literasi sains siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 25 butir dan angket sikap pada materi getaran harmonis sederhana sebanyak 20 butir angket. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis rata-rata skor tes literasi sains, diketahui bahwa rata-rata skor tes literasi sains siswa pada kelas eksperimen adalah 73,37 dan rata-rata skor literasi sains siswa pada kelas kontrol adalah 59,96. Hasil uji-t diperoleh         lebih besar dari        (8,13>1,66724). Sehingga terdapat pengaruh literasi sains siswa yang dibelajarkan dengan model learning cycle 7E dan literasi sains siswa yang dibelajarkan dengan model direct instruction.   Kata kunci: learning cycle 7E, direct instruction, literasi sains
PENGEMBANGAN MODEL DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIA 2 SMAN Andiny, T.; Suma, K.; Gunadi, I. G. A.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v9i2.22106

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk berupa model pembelajaran metakognitif untuk pembelajaran siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Gerokgak yang teruji kelayakan dan keunggulannya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran fisika. Jenis penelitian ini adalah penelitian  pengembangan. Model pembelajaran ini dikembangkan dengan menggunakan desain pengembangan AM3PU3. Hasil penelitian menunjukkan temuan-temuan berikut. (1) Proses rancang bangun model pembelajaran metakognitif sesuai dengan desain pengembangan AM3PU3. (2) Ahli isi pembelajaran menyatakan bahwa model pembelajaran metakognitif yang dikembangkan sudah sesuai dengan konsep pembelajaran Joyce dan Weil (1996), berdasarkan teori pembelajaran modern, dan sudah mengacu pada Kurikulum 2013. (3) Ahli desain pembelajaran memberikan tanggapan baik dilihat dari kemenarikan sintaks model pembelajaran metakognitif. (4) Para guru dalam uji coba perorangan memberikan tanggapan sangat baik terhadap model pembelajaran metakognitif yang dikembangkan. (5) Siswa dalam uji coba lapangan memberikan tanggapan baik. (6) Hasil uji-t menunjukkan terdapat perbedaan prestasi belajar siswa kelas XI MIA 2 antara sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran metakognitif. (7) Nilai rata-rata posttest siswa mencapai kriteria keberhasilan.  Kata kunci: model pembelajaran metakognitif, prestasi belajar
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII SMP K. Selamet; I. W. Sadia; K. Suma
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.977 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perbedaan pemahaman konsep fisika dan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran kontekstual REACT (MPKREACT) dengan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional (MPK). (2) Menganalisis perbedaan pemahaman konsep fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan MPKREACT dengan kelompok siswa yang belajar dengan MPK. (3) Menganalisis perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan MPKREACT dengan kelompok siswa yang belajar dengan MPK. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan pretest and posttest control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Denpasar tahun pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika dan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan MPKREACT dengan kelompok siswa yang belajar dengan MPK (F=25,715; p<0,05). (2) Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan MPKREACT dengan kelompok siswa yang belajar dengan MPK (F=47,844; p<0,05). (3) Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan MPKREACT dengan kelompok siswa yang belajar dengan MPK (F=8,795; p<0,05).   Kata kunci: Pembelajaran kontekstual REACT, pemahaman konsep fisika, keterampilan proses sains Abstract This study aims to (1) analyze the differences in understanding of physics concepts and science process skills among groups of students who study with contextual teaching and learning REACT model (MPKREACT) with a group of students who studied with conventional learning models (MPK). (2) Analyze the differences in understanding of physics concepts among groups of students who study with MPKREACT with a group of students who studied with MPK. (3) Analyze the differences in science process skills among groups of students who study with MPKREACT with a group of students who studied with MPK. The subjects were eighth grade students of SMP PGRI 9 Denpasar academic year 2012/2013. Sampling of the research was conducted by simple random sampling technique. Data were analyzed with descriptive statistics and MANOVA one lane. Based on the results of this study concluded that (1) there are differences in understanding of physics concepts and science process skills among the group of students who studied with MPKREACT with a group of students who studied with MPK (F=25,715; p<0,05). (2) There are differences in understanding of physics concepts among the group of students who studied with MPKREACT with a group of students who studied with MPK (F=47,844;         p<0,05). (3) There are differences in science process skills among the group of students who studied with MPKREACT with a group of students who studied with MPK (F=8,795; p<0,05). Keywords: Contextual teaching and learning REACT, understanding of physics concept, science process skills
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI HIPOTETIK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SINGARAJA K. A. Astiti; I. W. Sadia; K. Suma
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2495.28 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (1) perbedaan keterampilan berpikir kritis (KBK) dan keterampilan proses (KP) antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri hipotetik dan konvensional, (2) perbedaan keterampilan berpikir kritis (KBK) antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri hipotetik dan konvensional, (3) perbedaan keterampilan proses (KP) antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri hipotetik dan konvensional. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan factorial 2x1 posttest only control group design. Data KBK dikumpulkan melalui tes, data KP siswa dikumpulkan melalui tes dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur dengan hasil (1) terdapat perbedaan KBK dan KP siswa yang belajar dengan model inkuiri hipotetik dan model pembelajaran konvensional (F=59,161; p<0,05), (2) terdapat perbedaan KBK siswa yang belajar dengan model inkuiri hipotetik dan konvensional (F=22,219; p<0,05), (3) terdapat perbedaan KP siswa yang belajar dengan model inkuiri hipotetik dan konvensional (F=113.559; p<0,05) Keyword: inkuiri hipotetik, keterampilan berpikir kritis, keterampilan proses sains     Abstract The purpose of this research was to analyze: (1) the difference of critical thinking skills (CTS) and science process skills (SPS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model, (2) the difference of critical thinking skills (CTS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model, (3) the difference of science process skills (SPS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model. This research was quasi experiments with post-test only control group design factorial 2x1. Data of critical think skill were collected by using test and data of science process skills collected by using test and observation. Data analyzed by using descriptive analyze and one way MANOVA. It was found: (1) there was significant difference of critical thinking skills (CTS) and science process skills (SPS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model (F=59,161; p<0,05), (2) there was significant difference of critical thinking skills (CTS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model (F=22,219; p<0,05), (3) there was significant difference of science process skills (SPS) between student’s group who were managed with hypothetical inquiry model and conventional learning model (F=113.559; p<0,05).   Keyword: hypothetical inquiry model, critical thinking skill, science process skills.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAINT)TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN SIKAP ILMIAH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA M. P. RESTAMI; K. SUMA; M. Pujani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.768 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap  pemahaman konsep fisika dan sikap ilmiah siswa. Penelitian ini tergolong eksperimen semu dengan rancangan the post-test only control group design. Sampel penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 57 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling yang terbagi dalam dua kelompok yaitu, kelompok eksperimen dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran POE dan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Data dikumpulkan dengan tes pemahaman konsep, sikap ilmiah, gaya belajar,  dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan pengujian hipotesis menggunakan MANOVA dua jalur dengan desain factorial 2x3. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap pemahaman konsep fisika dan sikap ilmiah siswa (F=1,236;p<0,05). Kata Kunci: Model POE, pemahaman konsep, sikap ilmiah, dan gaya belajar ABSTRACT This study purpose to now the interaction between learning model and learning style to the understanding of physics concepts and scientific attitude. The research classified as a quasi experimental design by the post-test only control group design. The samples in grade X class with 57 students at SMAN 3 Singaraja academic year 2012/2013.  The Samples were taken by simple random sampling technique is divided into two group, experiment group  by using POE models in learning and control group by using conventional models in learning. Data were collected with a concepts understanding test, scientific attitude, learning style, and observation sheets. Data were analyzed using descriptive statistics and hypothesis testing using MANOVA and two lines with 2x3 factorial design. The results show an interaction effect between learning models and learning styles to the understanding of physics concepts and scientific attitude of students (F= 1.236, p <0,05).   Keywords: POE model, understanding the concept, scientific attitudes, and learning styles