Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Dampak Negatif Pernikahan Dini Terhadap Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja Siswa SMP Negeri Model Terpadu Madani Palu Sari, Waode Fitrah; Arniawan, Arniawan; Lestari, Katrina Feby; Sabir, Sabir
Abdimas Indonesian Journal Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Civiliza Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59525/aij.v5i1.796

Abstract

Early marriage has significant impacts on the reproductive health system, especially in adolescent females. The immaturity of reproductive organs and physical development increases the risk of adverse outcomes. Adolescents' reproductive organ immaturity and incomplete physical development increase risks of premature birth, infant disability, Low Birth Weight, infection, and anemia during pregnancy, which can potentially cause abortion, higher mortality, and hemorrhage risks due to underdeveloped uterine muscles. The purpose of this community service program aimed to educate junior high school students about the negative impact of early marriage on adolescent reproductive health The program employed socialization sessions, interactive discussions and evaluation. Evaluation was used to assess the level of knowledge through pre-test and post-test questionnaires. Among 36 respondents, the pre-test results showed that the level of knowledge about the negative impact of early marriage on adolescent reproductive health was: 19 people (53%) in the poor category, 10 people (28%) in the moderate category, and 7 people (19%) in the good category. In the post-test results, 4 people (11%) were in the poor category, 3 people (8%) in the moderate category, and 29 people (81%) in the good category. The comparative results demonstrate an improvement in knowledge and understanding among junior high school students regarding the presented material. This activity was successfully conducted through effective collaboration.
PENGGUNAAN KECERDASAAN BUATAN DALAM DIAGNOSA DAN PENGELOLAAN LUKA AKUT DAN KRONIS Hidayat, Elin; Patade, Agnes Erlita; Ramang, Sisilia; Sari, Waode Fitrah
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 No. 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i2.44525

Abstract

Latar Belakang: Luka akut maupun kronis membutuhkan waktu penyembuhan yang lama dan memiliki risiko komplikasi tinggi. Metode diagnosis konvensional masih mengandalkan evaluasi manual oleh tenaga medis, yang subjektif dan kurang akurat. Kecerdasan buatan (AI) menawarkan pendekatan inovatif dalam diagnosis dan pemantauan luka dengan meningkatkan akurasi serta efisiensi perawatan. Metode: Systematic review ini mengikuti pedoman PRISMA 2020, dengan pencarian literatur pada PubMed, Scopus, IEEE Xplore, Web of Science, dan Cochrane Library untuk studi yang dipublikasikan antara 2018–2024. Studi yang dipilih harus melibatkan AI dalam diagnosis atau manajemen luka akut dan kronis. Data yang diekstraksi mencakup jenis AI, populasi studi, dataset yang dianalisis, dan outcome utama, seperti akurasi diagnosis dan efektivitas terapi. Hasil: Sebanyak 17 studi memenuhi kriteria inklusi. AI yang digunakan mencakup machine learning, deep learning, dan computer vision, yang diterapkan dalam analisis gambar luka serta pemantauan penyembuhan luka. Studi menunjukkan bahwa AI memiliki akurasi tinggi (85–97%) dalam diagnosis luka dan dapat mempercepat penyembuhan luka dibandingkan metode manual. AI juga dibandingkan dengan metode konvensional, seperti Laser Doppler Imaging (LDI) dan skala manual (PUSH, BWAT), serta terbukti lebih akurat dalam penilaian luka. Kesimpulan: AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan diagnosis dan manajemen luka kronis dengan meningkatkan akurasi, mengurangi subjektivitas, dan mempercepat proses penyembuhan. Integrasi AI dengan telemedicine juga membuka peluang pemantauan jarak jauh, terutama di daerah dengan keterbatasan tenaga medis. Namun, tantangan seperti kebutuhan dataset berkualitas tinggi dan regulasi keamanan data masih perlu diatasi agar AI dapat diterapkan secara luas dalam praktik klinis.